budak sementara

7.5K 413 17
                                    

Sasuke termenung menatab langit senja dari luar jendela. Dia mengingat sekilas kejadian panas tadi malam. Si dobe baka yang mengatakan hanya sekali, tapi malah membuatnya kerja rodi sampai pagi.

Jika mengingat nya, dia rasanya ingin membunuh Naruto sekarang juga.

Berkat ulah si dobe Naruto, dia tidak bisa bangun dari tempat tidur seharian ini.

Keinginan terbesarnya saat ini adalah menendang penis Naruto hingga tidak bisa lurus lagi.

Tapi untuk sekarang, dia harus bersabar. Karena dia membutuhkan si dobe itu untuk menjadi budak sementara nya.

" Aku hauss!!" Teriak Sasuke di atas tempat tidurnya.

" Baiklah segera datang."


" Dobe!! Ambilkan bajuku."

" Oke."



" Dobe!! Bawakan aku cemilan."

" Baiklah."



" Dobe!!! Aku ingin kekamar mandi."

" Tunggu sebentar."



" Aku ingin ramen extra tomat!"

" Tapi teme.., ini sudah jam 2 malam. Kurasa itu sudah tutup."

" Kau saja yang buat."

"Apa? Aku? "

" Apa ada orang lain lagi disini?"

" Aku tak yakin itu akan enak."

" Aku tak peduli aku lapar dan makanan nya harus bisa dimakan."

Jika kemarin malam adalah penyiksaan untuk Sasuke. Maka sekarang giliran Naruto yang merasakan nya.

Naruto sedang berusaha keras membuat semangkuk ramen extra tomat yang lezat untuk Sasuke.

Jika Sasuke mengizinkan memakai ramen instan saja itu akan mudah. Tapi siapa sangka Sasuke malah meminta ramen yang dibuat langsung seperti ini.

Dia selalu cerewet mengatakan ramen instan itu tidak BAIK untuk kesehatan. Tapi dari kecil dia sudah memakan itu dan lihat tubuhnya sekarang, bukankah sehat walafiat dan bahkan penuh tenaga?

Beberapa saat kemudian, setelah usaha panjang Naruto untuk membuat semangkuk ramen ekstrak tomat.

" Ini dia sudah jadi."  Naruto masuk kedalam kamar dengan membawa semangkuk ramen dan segelas air putih.

" Apa ini bisa dimakan?"

" Tentu saja, aku membuat nya dengan susah payah bagaimana bisa itu tidak bisa dimakan." Katanya percaya diri.

Berbeda dengan Sasuke, dia penuh dengan mata curiga. Akankah dia tidak akan sakit perut setelah memakan ramen ini?

Tapi si dobe didepan nya ini telah membuatnya dengan susah payah. Setidaknya dia harus mencobanya sedikit dan baru mengatainya setelahnya.

Tapi tak disangka-sangka ramen itu akan enak. Sasuke sedikit terkejut. Sangat berbeda dengan visualnya yang terlihat tidak layak makan.

" Bagaimana, enakkan?" Tanya Naruto.

" Lumayan. Setidaknya ini bisa dimakan."

Naruto menarik nafas lega. Dia bersyukur usahanya tidak sia-sia.

Kryyuuukkk

Seketika mereka berdua saling berpandangan.

" Kau belum makan?" Tanya Sasuke.

" Hehe." Hanya di jawab tawa cengengesan dari Naruto.

" Kenapa kau tak membuat untukmu juga?"

" Aku tak yakin dengan hasilnya jadi..., Ah tapi tak apa aku akan membuat ramen instan setelah ini."

Sasuke menyodorkan ramennya ke mulut Naruto.

Awalnya dia bingung, tapi akhirnya dia memakannya.

" Yang ini lebih sehat. " Ucap Sasuke singkat.

Pipih Naruto sedikit memerah karena sikap Sasuke. Orang yang terkenal  dingin dan selalu berekspresi datar, bagaimana bisa seimut ini?

Akhirnya mereka memutuskan membagi ramen itu untuk makan malam mereka.

Setelah makan mereka kembali untuk tidur. Sasuke sudah mengambil posisi nyaman nya di atas kasur.

Begitu juga Naruto, dia mematikan lampu terlebih dahulu dan berjalan menuju kasur.

Tampa permisi tangannya memeluk pinggang Sasuke yang berbaring membelakangi nya. Hal itu membuat mata Sasuke melotot yang awalnya sudah tertutup rapat.

BRUUKKK

Dia menendang Naruto sehingga jatuh dari kasur.

" Itai.., apa yang kau lakukan Teme? Kenapa kau menendang ku?"

" Harusnya aku yang bertanya dimana kau letakan tanganmu itu ha?!!!"

" Cih.., pelit sekali. Aku hanya menyentuh mu sedikit."

" Kau pikir aku akan percaya padamu lagi?"

" Aku tidak gila, aku tidak akan macam-macam padamu."

" Malam ini kau tidur di lantai!" Kata Sasuke sambil melempar satu bantal kearah Naruto.

" Tapi... Ini keras dan dingin.." berusaha membujuk Sasuke dengan puppy eyes nya.

" Atau kau lebih memilih tidur di teras?"

" Ok baiklah dilantai juga tidak terlalu buruk."




10 menit kemudian...

Suasana telah hening. Tak ada yang bersuara diantara mereka. Tapi Naruto tak kunjung bisa tidur. Dia melihat kearah Sasuke kemudian teringat akan sesuatu.

" Teme.."

" ... "

" Kau sudah tidur?"

" Akan."

" Teme."

" .... "

" Kau belum tidurkan?"

" Diamlah bagaimana aku akan tidur kalau kau terus berisik."

Naruto diam. Dia tak menjawab apapun lagi tapi selang 5 menit setelahnya...

" Teme."

" .... "

" menurut mu, kita ini apa?"

I want you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang