Demam

5.5K 373 12
                                    

Naruto membuka matanya. Dia melihat Sasuke yang tengah duduk menatabnya.

" Sa...suke.."

" Kau sudah bangun."

" Kenapa mata mu menghitam seperti panda begitu?"

" Diamlah! Salah kan demam mu itu yang terus naik turun."

" Kau menjagaku semalaman? Sungguh sangat perhatian." Naruto mengatakannya sambil tersenyum.

Sasuke rasanya kesal, tapi apa gunanya berdebat dengan orang sakit?
Dia lebih baik diam dan pura-pura tak mendengar saja.

" Sebentar lagi sakura akan datang mengecek tubuhmu. Jadi diam saja dikasur dan istirahat."

" Mengecek tubuhku? Bukankah kau juga bisa melakukan itu?"

" Ha??"

Naruto menarik tangan Sasuke sehingga dia jatuh menghimpit tubuh Naruto.

Kepala Sasuke berada tepat didada Naruto.

" Dengarkanlah suara jantungku. Apa menurutmu aku sehat?"

Deg Deg.. deg deg...

" Hhm kenapa suara jantungmu begitu kencang? Apa kau punya penyakit lain?" Tanya Sasuke sambil mendengar degub jantung Naruto.

" Kau penyebabnya."

Sasuke sedikit terkejut mendengar perkataan Naruto. Dia melihat wajah Naruto.

" Semakin kau dekat denganku, jantungku berdebar bukan main. Dia seperti ingin melompat keluar. Jadi apa kau ini sejenis penyakit Sasuke?"

Sasuke hanya diam menatab Naruto.

" Kau tidak percaya? Kalau begitu mari kita buktikan."

Naruto mengangkat tubuh Sasuke untuk mensejajarkan wajahnya. Dia mengangkat sedikit dagu Sasuke dan menatab nya dalam-dalam.

 Dia mengangkat sedikit dagu Sasuke dan menatab nya dalam-dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ntah kenapa Sasuke tak bisa menolak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ntah kenapa Sasuke tak bisa menolak. Tubuhnya hanya bisa mengikuti setiap gerakan Naruto. Sentuhan Naruto selalu begitu lembut.

Naruto membalikkan badannya sehingga saat ini dia berada diatas Sasuke.

Dia menggenggam tangan Sasuke dan diarahkannya kedadanya.

" Lihatlah, jantung ku kini seperti ingin copot. "

Deg deg.. deg deg..

Lalu disebut seperti apa jantung ku saat ini? - batin Sasuke.

" Sasuke... "

Naruto mencium lembut leher Sasuke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naruto mencium lembut leher Sasuke. Kemudian dia menggigit menyisakan bekas gigitan dileher putih Sasuke.

" Ennggg... Emmmhhh..." Sasuke tak kuasa menahan desahannya.

Tak bisa dipungkiri, dia menyukainya. Tubuhnya semakin sensitif setiap Naruto menyentuhnya.

Tangan Naruto mulai masuk kedalam baju Sasuke. Meraba setiap tempat hingga sampai pada nipel Sasuke yang sudah tegang.

Dia mencubit, memutar, menggesek-gesek nipel imut Sasuke.

" Ahhh.. emnngg.."

Kepala Naruto kini masuk kedalam baju  Sasuke. Dia menciumi setiap inci yang ada didalamnya.

Bibir Naruto begitu lembut dan basah. Setiap Naruto menciuminya, Sasuke terus merasa merinding.

Kini Naruto telah sampai pada nipel Sasuke. Dia menjilati nipel imut itu dengan lidah nya.

" Ngghhh.. ahh... Emmm.."

Naruto menghisap nipel kecil itu. Dia juga mengigit sehingga sang empu kesakitan.

" Enhhhh.. ahhh.. sakit.. dobe.."

Tok... Tok... Tok...

Seseorang mengetuk pintu!

Itu sudah pasti sakura. Dia harus membukanya.

" Ahhh... Ennggg.. nnngghh..."

Sasuke segera menutup mulutnya saat Naruto tiba-tiba memainkan penisnya.

" Dobe.. berhenti dulu... Sakura di.. ahhh... Luar.."

Naruto mengangkat tangan Sasuke keatas. Dia mencium bibir Sasuke.

" Mmmcchhh... Emmmhhh..."

Sementara itu sakura diluar merasa sedikit khawatir.

" Kenapa tidak ada suara? Apa Sasuke juga tertular demamnya? Ah baiklah akan ku dobrak saja pintunya."

Sasuke membola saat mendengar perkataan sakura yang ingin mendobrak pintunya.

Dia mengerahkan tenaganya untuk lepas dari cengkraman Naruto.

Naruto kembali tertidur didada Sasuke.

Sasuke segera membaringkan tubuh Naruto dikasur.

Dia segera mengambil handuk dan berlari kearah pintu.

" Maaf tadi aku dari kamar mandi. " Ucap Sasuke beralasan. Dia menaruh handuknya dileher untuk menyembunyikan bekas gigitan Naruto.

" Ahh... Hampir saja kudobrak pintu ini jika kau tak kunjung membukanya juga. Jadi bagaiman keadaannya?"

" Aku sudah coba mengompresnya. Tapi tidak mempan, panasnya naik turun."

" Baiklah serahkan saja padaku."

" Yah..., Kalau begitu aku mau mandi dulu."

" Baiklah Sasuke Kun."

Sakura beranjak pergi menuju kamar ditempat Naruto tertidur.

Sedangkan Sasuke pergi kekamar mandi.

" Ah sial apa yang harus kulakukan dengan ini??!!"

Sasuke menatap frustasi kepada barang miliknya yang sudah menegang karena atraksinya tadi bersama Naruto.

Tidak mungkin dia keluar dengan kondisi seperti ini sedangkan Sakura berada di luar.

" Sepertinya aku harus menyelesaikannya sendiri. Dasar Naruto bajingan!!"




I want you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang