Melindungi naruto

5.3K 362 18
                                    

Dua perempuan cantik Konoha sedang berjalan beriringan membawa tas belanja. Dia adalah Hinata dan Sakura.

Tak terasa mereka sudah melalui banyak hal. Valentine day pun akan segera tiba. Sudah biasa rasanya bagi para perempuan Konoha membuat coklat untuk orang yang mereka sukai.

Berhubung Sakura cukup buruk dalam hal memasak, dia ingin belajar membuat coklat dari Hinata.

" Hmmm apa bahan-bahannya sudah cukup Hinata?" Tanya sakura sambil melihat barang belanjaannya.

" Yah semuanya sudah cukup. Kita bisa pulang dan memasak." Ucap Hinata sambil tersenyum.

Mereka pulang menuju kediaman Sakura.

Dengan effort yang begitu besar, dalam mengikuti semua gerakan Hinata, Sakura tetap gagal dalam beberapa kali coba. Dapur itu sudah penuh berantakan dan kacau. Rasanya sakura ingin menyerah, tapi dia juga tidak bisa menyerah.

" Kau sungguh sudah bertekad ya, Sakura Chan?" Ucap Hinata sambil memberi secangkir air minum.

" Yah, aku tak akan menyerah semudah itu." Sakura menerima air minum dari Hinata.

" Untuk Sasuke ya?" Ucap Hinata to the point.

Muka sakura langsung memerah, dia sungguh malu. Bagaimana Hinata bisa menebak dengan semudah itu? Apa dia terlalu jelas??

" Hahaha, ternyata benar padahal aku hanya menebak." Hinata tertawa kecil melihat sakura memerah menahan malu.

Ntah kenapa, Hinata melihat ada kesempatan.

" Tenanglah aku akan membantumu sampai coklatmu terasa sangat enak." Ucap Hinata memberi semangat.

" Terimakasih." Sakura merasa senang mendapat bantuan yang sangat dia butuhkan. " Tapi kau juga akan membuat untuk Naruto kan?" Tambah Sakura gantian ingin menggoda Hinata.

" Ti..ti..ti...dak kok!!!" bantah Hinata dengan muka yang sudah seperti tomat.






.



.




.

Diruang Hokage, Kakashi mengetuk-ngetukan jarinya sendiri keatas meja. Seperti gelisah menunggu sesuatu.

Pintu ruangan Hokage terbuka. Dua orang pria berbadan besar memasuki ruangannya.

" Ini sudah berapa lama sejak aku mengirimkanmu surat Naruto, Sasuke." Ucap Kakashi dengan dingin.

" Bukankah sudah kubalas suratmu, kami mendapat kecelakaan sedikit. sehingga tidak bisa memenuhi permintaan untuk bertemu denganmu." Jawab Naruto dengan santai.

" Maafkan aku. " Ucap Sasuke.

Sasuke memang berusaha menghentikan Naruto untuk bertemu Kakashi seorang diri. Tidak akan ada yang percaya dengan alasan yang dibuat-buat itu. Belum lagi harga dirinya akan jatuh jika Kakashi mendengar alasan itu dari Naruto.

" Hah.., menjadi Hokage ternyata memang merepotkan. Kalian tahu seberapa penting nya keadaan ini?"

Sasuke dan Naruto mulai serius mendengarkan pernyataan Kakashi.

" Terdeteksi jejak-jejak bekas dari Kaguya. Pohon dari zetsu putih. Memang terlihat sudah mati, tapi kita tak bisa langsung menyimpulkan bahwa tak ada pohon lainnya. Dan bisa saja masih ada salah satu pohon yang masih hidup dan melahirkan zetsu putih. Ini bisa sangat berbahaya. "

" Bagaimana bisa masih ada tempat seperti itu?"  Tanya Naruto.

" Mungkin ini awalnya tempat zetsu putih dikembangkan. Tapi setelah perang dan matinya Kaguya, pohon itu ikut mati. "

Mereka semua terdiam, ternyata suasana damai ini masih bisa terancam.

" Seperti yang kita tahu, Kaguya adalah dewa dan kemungkinan dia bukan satu-satunya. Aku ingin kalian mencari tahu tentang zetsu putih dan jejak Kaguya yang tersisa."

Sasuke sedikit terkejut. Kakashi memberikannya misi yang sangat penting. Apa dia benar berhak menerima misi ini?

" Sasuke, peran mu adalah yang paling penting. Lindungilah Naruto dalam misi berbahaya ini. Aku tahu kau yang paling bisa melindunginya."

" Ehhh... Maksudmu aku lemah Sensei?? Aku tak perlu dilindungi." Bantah Naruto sedikit kesal dengan ungkapan MELINDUNGI di kalimat Kakashi.

" Aku tak mengatakan kau lemah. Tapi jika lawan kita selanjutnya orang yang seperti Kaguya, Sasuke adalah yang paling pas untuk mendampingi mu Naruto."

" Apa aku yang pengkhianat desa pantas menerima misi penting ini?" Tanya Sasuke yang membuat Kakashi dan Naruto seketika melihat kearahnya.

" Apa yang kau katakan Teme?!! Kau itu bukan pengkhianat desa. Kau adalah warga Konoha dan temanku!"

Sasuke melihat kearah Naruto. Wajah nya sedikit sedih dan lalu menunduk.

" Apa tidak hanya kau yang berpikir begitu Naruto???" Suara Sasuke terdengar sedikit sendu.

Kakashi mengerti, tatapan warga Konoha yang penuh curiga kearahnya selama ini, pasti membawa dampak pada mentalnya. Sudah syukur dia masih mau menetab dan tidak mealarikan diri.

" Sasuke, ini adalah saatnya. Kau buktikan pada mereka bahwa kau bukan pengkhianat desa melainkan orang yang berjuang dan berada di pihak mereka."

Sasuke tertegun mendengar perkataan Kakashi. Sebenarnya apakah dia sungguh pantas?

" Kau pantas untuk itu Teme. " Naruto memegang pundak Sasuke. Menatab Sasuke dengan senyum hangat dibibirnya.
" Ayolah Teme, mana sikap uchiha yang arogan dan percaya diri itu? Kenapa aku tak melihat nya? Apa dia tertinggal saat kita berjalan kemari?" Naruto menaikan tangan nya kejidat dan melihat kekiri dan kanan seperti mencari sesuatu.

Sasuke tersenyum simpul. Dia lupa, masih ada satu orang bodoh yang mempercayainya sampai akhir. Bahkan jika hanya Naruto yang mempercayainya, dia sepertinya tidak masalah. Toh si dobe ini memang selalu ceroboh, dia harus melindungi orang satu-satunya yang mempercayainya ini bukan?

" Ehhh???!! Kau tersenyum Teme???!" Ucap Naruto dengan histeris.

Sasuke langsung membalikkan badannya dari Naruto. Malu rasanya ketahuan oleh Naruto. Dia berjalan kearah pintu. Sebelum keluar dia berhenti.
" Baiklah aku akan menerima misi ini. Si dobe itu memang harus ada yang melindungi, karena dia begitu ceroboh dan bodoh." Sasuke pergi setelah mengatakan itu.

" Eeeeee..., Apa-apaan tadi itu Sasuke. Kau pikir aku lemah harus kau lindungi haa??!!" Naruto mengejar Sasuke keluar tidak terima dengan perkataannya barusan.

" Bukankah memang begitu?"

" Kau mengajakku berduel ya??!"

" Kau pasti akan kalah."


Kakashi masih bisa mendengar suara mereka di dalam ruangannya.

Dia hanya tersenyum, dia mengingat seseorang yang berisik seperti itu juga. Dia mungkin tidak bisa menyelamatkannya seperti Naruto menyelamatkan Sasuke. Memang sedikit mengganggu, tapi Kakashi yakin, Naruto adalah orang terpenting dalam hidup Sasuke saat ini.



.







Halo guys:)

Maaf ya update nya suka telat dan lama ngumpulin mood dan ide ceritanya susah bngt :)

Sorry juga kalau banyak typo 😭
Udah baca berulang2 tapi gatau kenapa masih suka ad yang typo😭

Thankyou loh buat yang masih baca sampai sekarang.

Gak nyangka banget ini cerita pertama aku bisa banyak yang baca :')

I want you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang