01

10.1K 391 1
                                    

Terlihat seorang gadis cantik sedang memutar kunci pintu toko, menandakan jika toko tersebut akan segera buka. Ia masuk ke dalam lalu memutar papan tanda "Tutup" menjadi "Buka".

Dia adalah Hanna, pemilik toko permen terkenal. Toko yang memiliki berbagai macam permen menarik dan rasa yang unik, tidak heran jika toko tersebut sangat terkenal dan disukai oleh anak-anak.

"Selamat pagi Nona!" sapa para pegawai yang baru saja sampai di toko.

Hanna tersenyum manis menyapa mereka "Selamat pagi semuanya"

Mereka semua mulai mengerjakan pekerjaan masing-masing untuk menyiapkan permen-permen yang akan dijual. Sementara Hanna memasuki ruang kantornya yang berada di belakang.

Hanna menatap sesuatu yang ada di atas meja kerjanya.

"Lagi?" gumam Hanna.

Sesuatu itu adalah bunga, hampir setiap hari di satu tahun terakhir ini Hanna mendapatkan kiriman bunga yang berbeda setiap harinya, sampai-sampai memenuhi ruangannya. Meski Hanna tidak tau siapa pengirim bunga tersebut, tapi ia tetap menyimpan bunganya.

Hanya saja ada yang berbeda kali ini, terdapat satu kotak yang diikat bersamaan dengan bunga itu. Hanna pun mengambil kotak tersebut lalu membukanya, ternyata di dalamnya terdapat sebuah kalung yang sangat cantik berbentuk bulan sabit.

"Wahh catik sekali" gumam Hanna.

Hanna menaruh kembali kotak tersebut, tentu ia tidak akan memakainya karena Hanna tidak tau siapa yang memberi kalung mahal seperti ini.

Hanna memang tidak berusaha untuk mencari tau siapa pelakunya, selain ia sangat sibuk, Hanna juga tidak peduli dengan semua itu, ia menganggap bahwa semua itu pemberian dari penggemarnya.

Hanna mengkerutkan keningnya kala matanya teralihkan pada selembar kertas cantik berwarna merah yang senada dengan bunga, terselip diantara batang bunga tersebut, baru kali ini terdapat surat setelah sekian banyak bunga yang diterimanya.

Sebentar lagi kita akan bertemu Honey, jangan lupa untuk memakai kalung itu, kau pasti terlihat sangat cantik setelah memakainya.

See you Honey

"Siapa dia? Mana mungkin penggemar seperti ini?" ucap Hanna bertanya-tanya.

Hanna menghela napas panjang "Yasudahlah, sepertinya nanti kita bertemu, jadi aku tidak penasaran lagi" ucapnya.

~~~~

Theo memperhatikan setiap gerak gerik Hanna melalu tablet di tangannya. Ia menaruh cctv di toko Hanna agar dapat memantaunya ketika Hanna sedang bekerja.

"Selamat siang Tuan" ucap Alex, tangan kanan Theo.

"Ada apa?" tanya Theo.

"Seperti yang sudah anda perintahkan, semuanya sudah dilaksanakan dengan baik Tuan" jawab Alex.

Theo menganggukkan kepalanya "Kerja bagus, kau boleh pergi"

"Baik, permisi tuan" pamit Alex lalu keluar dari ruangan.

"It's time Honey" gumam Theo disertai seringaian khasnya.

~~~~

Tok Tok Tok

"Masuk" ucap Hanna setelah mendengar ketukan di pintu.

"Permisi Nona" ucap seorang pegawai.

"Ada apa?"

"Nona di depan ada seorang pria yang ingin membeli semua permen yang tersedia di toko"

Mendengar itu, tentu saja Hanna merasa senang.

"Wah berita bagus, tapi mengapa kau kesini, kalian tinggal mengurus saja administrasi dan pengemasannya"

"Justru itu Nona, pria itu hanya ingin dilayani oleh pemilik toko, kelihatannya dia seseorang yang keras kepala" ucap pegawai itu yang diakhiri dengan bisikan.

Hanna tertawa mendengarnya "Baiklah, biar aku yang kesana"

Pegawai itu tersenyum dan mempersilahkan Hanna keluar terlebih dahulu.

Hanna berjalan menuju pria yang sedang menunggunya di depan kaca besar.

"Selamat siang, apa anda ingin bertemu dengan saya? Saya pemilik toko ini" sapa Hanna.

Lelaki itu berbalik setelah mendengar sapaan lembut dari Hanna. Beberapa detik Theo terpaku melihat Hanna dari dekat, ternyata Hanna akan lebih cantik dilihat dari jarak sedekat ini.

Kulitnya putih, bersih dan mulus, rambut tebal dan panjang yang di geray begitu saja, serta tubuh ramping berisi membuat Hanna terlihat sexy.

"Kau masih terlihat sangat cantik Hanna" ucap Theo dalam hati.

Theo tersenyum "Apa kau masih mengingatku Hanna Betharia?"

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang