10

3K 145 1
                                    

Kini mereka berdua tengah berbaring di ranjang, dengan Theo berada dalam dekapan Hanna. Hanna tidak tahu apa yang terjadi pada Theo, yang jelas Hanna harus menenangkan Theo yang terus merasa gelisah.

Hanna mengelus kepala Theo dengan lembut, agar Theo dapat tertidur dan mengakhiri kegelisahannya.

"Tenanglah" ucap Hanna.

"Jangan tinggalkan aku Hanna" gumam Theo.

Hanna mengangguk "Iya, aku tidak akan kemana-mana, aku disini, bersamamu"

Setelah mengatakan itu, perlahan tubuh Theo rilex, dia tidak bergetar lagi. Theo mulai tenang dan tertidur.

Hanna menghela napas lega, ia sangat khawatir. Sebenarnya apa yang terjadi pada Theo? Pikir Hanna.

~~~~

Perlahan mata Theo terbuka, ia sedikit meringis ketika linu ia rasakan di tubuhnya, hawa dingin menerpanya, ia merasa lemah sekarang.

"Kau sudah bangun?"

Theo menoleh ketika mendengar suara merdu menyapa telinganya, ternyata dia adalah gadisnya.

"Apa yang terjadi?" lirih Theo.

Hanna duduk di sisi ranjang, ia memegang kening Theo.

"Semalam kau mengigau sampai kau membangunkanku, ternyata kau demam Theo" jawab Hanna.

"Maaf aku telah mengganggu tidurmu" ucap Theo.

Hanna menggeleng "Apa yang kau bicarakan? Mengapa kau meminta maaf? Sekarang kau makan ya, lalu kau harus minum obat, tadi dokter datang kesini dan memberikan resep obat untukmu, aku sudah menebusnya" ucap Hanna menjelaskan sambil menyiapkan sarapan Theo.

Saat ini Theo benar-benar merasa bahagia sekali, hatinya menghangat  karena Hanna menghawatirkannya, dan kini dia merawat Theo.

Perlahan Theo menggenggam tangan Hanna, dan menciumnya.

"Terima kasih Hanna, aku bahagia sekali" ucap Theo.

Hanna tersenyum manis, ia mengusap lembut kepala Theo "Kau tidak perlu berterima kasih Theo, aku harus mengurusmu jika kau sakit"

"Kalo begitu aku ingin tetap demam saja, agar kau memperhatikanku dan mengurusku" ucap Theo.

Hanna terkekeh "Jika kau sakit terus, bagaimana kau bisa membuatku jatuh cinta?" ucap Hanna yang seketika membuat Theo terdiam.

Apa Hanna mencoba membuka hatinya untuk Theo?

"Apa kau sudah mau menerimaku?" gumam Theo.

Hanna mengangguk "Iya, aku akan mencobanya, jadi sekarang kau harus sarapan dan minum obat agar kau cepat sembuh"

Theo bangkit dan langsung memeluk erat Hanna "Terima kasih sayang, aku mencintaimu"

Hanna tersenyum lembut "Iya aku tau"

~~~~

Sudah 3 hari Hanna merawat Theo dengan sepenuh hati, kini Theo sudah sehat kembali.

Theo meregangkan ototnya sambil menikmati matahari pagi di balkon.

"Ekhem sepertinya ada yang sudah sehat ya" goda Hanna.

Theo berbalik dan tersenyum melihat gadis cantik yang sedang bersender di pintu balkon.

Ia menghampiri dan memeluk Hanna, ia mengecup kening Hanna.

"Ini berkat kau yang merawatku" bisik Theo.

Hanna tersenyum "Ini minumlah, aku membuatkanmu teh spesial, ini membantu menyegarkan tubuhmu" ucap Hanna sambil menyerahkan segelas teh hangat.

"Terima kasih sayang" ucap Theo.

Theo menikmati tehnya sambil memeluk Hanna dan memandang pemandangan kota New York di pagi hari.

"Theo aku rindu tokoku" ucap Hanna memecahkan keheningan.

"Jika kau mau, kita akan kesana sekarang"

"Apa? Benarkah?" tanya Hanna senang.

"Tentu sayang"

"Aaaa terima kasih Theo" ucap Hanna sambil memeluk Theo saking senangnya.

Theo tertawa dibuatnya.

"Emmm tapi sebaiknya kita kesana lusa saja"

"Kenapa?" tanya Theo.

"Kau baru saja sembuh Theo, aku tidak mau kau drop lagi" ucap Hanna.

"Baiklah terserah padamu"

Mereka pun melanjutkan menikmati hangatnya pagi.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang