02

6.1K 322 0
                                    

Flashback On

"Mengapa kau sekolah disini? Disini tempat orang-orang yang jujur, bukan untuk anak koruptor" ejek siswa laki-laki yang membuat segerombolan orang itu tertawa.

Sementara Theo sudah habis babak belur, ia terduduk di tanah sambil menundukkan kepalanya. Mereka semua membully Theo dengan alasan hanya karena ayah Theo yang terkenal telah ketahuan korupsi lalu dipenjara.

Theo hanya bisa diam dan mengepalkan tangannya, ia juga tidak bisa melawan mereka karena tubuhnya tidak sebanding dengan segerombolan anak-anak itu.

"Kau segeralah pindah dari sini karena sekarang kau tidak pantas sekolah disini dan tidak ada satupun yang akan berteman denganmu" ucap salah satu siswa tersebut lalu pergi dengan tawa yang menggelegar di sepanjang lorong tersebut.

Hati Theo merasa sakit, panas, bergetar, semua ia rasakan. Apa salahnya? Yang korupsi ayahnya, mengapa dia yang harus menanggung akibatnya?

Theo menangis sejadi-jadinya, hidupnya sudah hancur, sekarang ia sendiri, ayahnya dipenjara, ibu dan adik tirinya pergi meninggalkannya. Rasanya ia ingin mati dan lenyap dari dunia ini.

Terdengar suara sepatu seseorang yang berlari menuju ke arahnya. Theo tidak berani untuk melihatnya, karena pasti dia orang yang akan membully Theo, hanya lorong ini tempat mereka membully tanpa ada orang yang tahu.

"Hei mengapa kau disini sendirian?"

Theo berhenti menangis setelah mendengar suara yang sangat lembut dan halus menyapa telinganya.

Perlahan ia mengangkat kepalanya dan terlihat seorang siswi dengan seragam yang sama dengannya. Dia sudah berjongkok di hadapan Theo dengan raut wajah yang terkejut setelah melihat wajah Theo yang terluka.

"Wajahmu? Kau kenapa?" tanya Hanna khawatir.

Yap, siswi itu adalah Hanna, gadis yang akan menjadi obsesi Theo selamanya.

Theo tidak menjawab pertanyaan dari Hanna, ia masih tidak menyangka karena masih ada orang yang mau mendekatinya sedekat ini.

"Hei! Ayo kita ke ruang UKS, aku akan mengobatimu, jangan terlalu lama dibiarkan" ucap Hanna, sambil menarik tangan Theo perlahan agar berdiri.

Hanna memapah Theo, karena kaki Theo sedikit pincang akibat tendangan keras yang diberikan segerombolan siswa tadi.

Mereka berjalan perlahan menuju ruang UKS. Tidak ada pembicaraan selama diperjalanan sampai mereka masuk ke ruang UKS.

Hanna mendudukkan Theo di kasur, kemudian ia mulai mengambil semua keperluan untuk mengobati Theo.

Dengan telaten Hanna membersihkan setiap darah dan mengobati luka yang ada di wajah Theo. Sementara Theo, ia terus memandangi wajah cantik dihadapannya.

Disaat semua orang menjauhinya dan menatapnya jijik seolah Theo adalah bangkai yang busuk, tapi hanya gadis di depannya ini yang sudi menyentuh Theo.

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Mengapa kau sendirian disana dengan luka seperti ini?" tanya Hanna yang masih mengobati Theo.

Mendengar itu, Theo hanya tersenyum kecut "Apa kau tidak dengar berita itu? Ayahku yang terkenal ternyata korupsi, tentu saja mereka membenciku, mereka bahkan tidak mau aku bersekolah disini, kau sendiri mengapa kau menolongku?" tanya Theo.

Hanna tersenyum "Aku akan berdosa jika membiarkanmu dalam kondisi seperti ini" jawabnya.

"Kau tidak membenciku?" tanya Theo.

"Apa kau korupsi?" Hanna bertanya balik, yang dijawab gelengan oleh Theo.

"Kalo begitu, tidak ada alasan untuk aku membencimu" ucap Hanna.

Mendengar itu, hati Theo berdebar sekaligus menghangat, ternyata masih ada orang yang tidak membencinya dan Theo merasa beruntung karena orang itu adalah Hanna.

Mulai dari saat itulah, Theo bertekad untuk bangkit dan membuktikan bahwa ia sama sekali bukan orang yang sama seperti ayahnya.

Dan setelah Theo sukses, ia akan menjadikan Hanna sebagai miliknya selamanya.

Flashback Off

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang