14

1.9K 96 1
                                    

Hanna terkejut ketika ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Astaga!" Hanna langsung berbalik dan siap melayangkan pukulan. Tetapi ia urungkan setelah melihat si pelaku.

"Theo?! Kau? Mengapa kau kemari?!" tanya Hanna terkejut.

"Aku merindukanmu, aku tidak bisa jauh darimu sayang, ayo kita kembali kesana"

"Tidak, kau sudah berjanji memberiku waktu 3 hari"

"Baiklah, aku ingin disini saja sampai waktu habis" ucap Theo lalu menyembunyukan wajahnya di ceruk leher Hanna.

"Kau ini" ucap Hanna sambil mengelus surai hitam Theo.

Theo menikmati setiap elusan yang diberikan Hanna. Seketika ia teringat akan sesuatu.

Ia menatap Hanna "Sayang"

"Hmm"

"Apa kemarin kau menemui seseorang?"

Hanna mengerutkan keningnya "Tidak"

"Jangan berbohong" ucap Theo kesal.

Hanna semakin bingung, sebab ia hanya menemui para pegawainya.

Tiba-tiba Hanna teringat satu hal.

"Aaa aku baru ingat, kemari aku tidak menemui siapa-siapa, hanya saja ada yang menemuiku, dia Riko"

"Dia tidak berbuat macam-macan kan?"

"Tidak Theo"

Theo menghela napas lega "Syukurlah"

Ia mengangkat tubuh Hanna, lalu membawanya ke atas ranjang.

"Theo!" teriak Hanna terkejut.

Theo membaringkan Hanna dan langsung memeluknya.

"Aku ingin tidur, temani aku" ucap Theo sambil memejamkan matanya.

Ia mendusel di leher Hanna, Hanna menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah Theo. Ia pun mengelus rambut Theo agar nyaman dan cepat masuk ke alam mimpi.

~~~~

"Theo cepatlah!" teriak Hanna.

"Iya sayang sabar!"

Hanna tidak sabar karena ada pameran permen besar yang bernama "Candy World". Disana terdapat permen di seluruh dunia berkumpul, maka dari itu Hanna sangat ingin berkunjung dan berbelanja disana.

Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil dan melajukannya.

Keadaan jalan tidak terlalu ramai, di dalam mobil pun hening, Theo yang tengah mengemudi sesekali mencium tangan kanan Hanna yang di genggamnya, sedangkan Hanna memainkan ponselnya.

Theo yang merasa diabaikan pun merasa kesal, dengan cepat Theo mengambil ponsel Hanna.

"Theo!"

Hanna terkejut dengan apa yang dilakukan Theo yang tiba-tiba itu.

"Kau mengabaikanku" ucap Theo.

Hanna menghela napas panjang, ia mengusap lengan Theo dan langsung di genggam oleh Theo.

"Maafkan aku" ucap Hanna sambil tersenyum.

"Hmm" gumam Theo, kini pipinya merona melihat lembutnya Hanna padanya.

BRAK

Seketika mobil Theo terhuyung ke depan karena ada yang menabraknya.

"THEO!"

"SHIT!"

BRAK

BRAK

Mobil Theo terus saja ditabrak dari belakang, membuat Hanna panik dan ketakutan.

Theo berusaha menyeimbangkan mobilnya agar tidak terbalik.

BRAK

BRAK

Sampai akhirnya mobil Theo pun sudah rusak lalu terhuyung ke samping dan menabrak keras pohon besar, membuat Hanna dan Theo tidak sadarkan diri.

"Ayo, ayo, cepat bawa wanitanya"

Samar-samar Theo mendengar suara itu, ia berusaha untuk membuka matanya, pandangannya tidak jelas karena pening yang ia rasakan sangat luar biasa sakitnya, darah bercucuran di kepalanya.

Ia sangat ingin menggapai Hanna yang sepertinya sekarang mulai di angkat oleh beberapa orang disana.

"H-ha-hanna"

Gelap

Theo pingsan, ia tidak berhasil sadar untuk menyelamatkan Hanna.

~~~~

"CEPAT SEMUANYA! KITA MENUJU LOKASI YANG SUDAH TERDETEKSI!"

Bram mendapatkan tanda darurat di GPS Theo, ia tahu, sesuatu terjadi menimpa Tuannya. Bram segera mengerahkan seluruh anak buah untuk menyelamatkan Theo.

Mereka pun akhirnya berangkat dengan 10 mobil banyaknya.

~~~~

Tok Tok Tok

Suara sepatu higheals terdengar mendekati mobil yang sudah rusak. Alisa berjalan menuju kursi pengemudi, ia menyeringai melihat Theo yang sudah tidak sadarkan diri.

"Aku berharap kau mati, tapi ternyata susah juga untuk melenyapkanmu"

Alisa merogoh sesuatu ke dalam tasnya, ia mengambil sebuah pistol yang ditujukan tepat ke kepala Theo.

"Nahh sayang sekali kau tidak bisa mengatakan apapun sebelum kau pergi ke neraka, tapi ini sudah waktunya, jadi bye brother"

DOR

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang