Chapter 8

53 16 0
                                    

"Lix, jangan tinggalin kakak"

"Aku gak bakal tinggalin kakak kok"



"Masih banyak yang sayang sama elu Lix"

"Enggak Min, banyak yang benci ama gw"



"Lix, bertahan Lix"

"Makasih bin, tapi gw udah gak sanggup"



"Lix"

"Lix"

"Lix"

"Felix, bangun"

"Felix"

"FELIX BANGUN!"
Felix pun tiba² terbangun dengan wajah yang basah dan terasa sesak.

"Lix, lu kenapa? Nafas Lix"

Felix ternyata mimpi buruk yang membuatnya hingga sesak nafas. Sangat jarang bagi Felix untuk sesak nafas, biasa nya ia sesak nafas karena tegang ataupun terlalu banyak berlari.

Felix pun memeluk tangan Seungmin dengan erat dan terus menarik nafas dengan kencang.



















Sekitar 10 menit kemudian, akhirnya Felix dapat bernafas kembali dengan normal. Namun tanpa ia sadari, Seungmin sedari tadi sudah mengusap matanya dengan tisu.

"Udah mendingan?"
Seungmin bertanya pada Felix dengan nada yang pelan.

"U-udah, sorry Min"
Felix pun mulai melepaskan pelukannya dari lengan Seungmin.

"Gapapa, emang udah tugas gw kok buat nemenin elu, iya kan?"
Felix hanya tersenyum kecil merespon kearah Seungmin.

"Oh iya Lix, elu mimpi buruk yah? Ampe nangis kenceng lu tadi"
Pertanyaan Seungmin pun berhasil membuat Felix teringat kembali dengan mimpi buruknya barusan.

"Ah, tadi, i-iya. Gw mimpi........................."
Felix pun tidak melanjuti kalimatnya, yang dimana membuat Seungmin cukup bingung.

"Mimpi apa?"

"............................................"

"Gw ninggalin kalian semua"

"Ah lupain jauh² itu mimpinya Lix, gak guna itu diinget"
Seungmin pun kembali memeluk Felix

"Tuh, masih jam 4 pagi, balik tidur aja yuk"
Seungmin pun mulai membantu Felix menidurkan badannya.

"Iya, bener juga"
Felix dan Seungmin pun kembali membaringkan badan mereka.

"Hmmmm, Seung?"
Felix memanggil Seungmin dengan pelan.

"Iya? Kenapa Lix?"

"Gw, hmmmm, boleh peluk elu gak?"
Seungmin pun melihat Felix dengan senyuman diwajahnya.

"Gw gak ada alasan buat nolak kan?"
Seungmin pun membuka tangganya sedikit untuk dipeluk Felix.

"Makasih Seung"

"Iya, udah ayok lanjutin tidurnya"

































"Hmmmm, udah jam berapa"

"LAH?!"

"Seung, bangun. Udah jam 12"
Felix baru saja terbangun dari tidurnya yang jauh lebih nyenyak dibanding tadi malam.

Last Note (Changlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang