Chapter 3

69 18 0
                                        

"SEUNGMIN!!!!!! OI!"
Felix berlari sambil berteriak menuju ke arah Seungmin.

"Hushhhh, berisik banget lu teriak² kek gitu, masih pagi gini juga. Jadi diliatin orang² lu"
Felix langsung mengambil tempat duduk disebelah Seungmin.

"Yah udah lah yah, mereka gak penting, yang penting itu gw ada pengumuman"

"Kalo elu nya girang kek gini harusnya sih berita nya menggembirakan yah"
Seungmin menutup buku yang sedang ia baca dan menatap ke arah teman nya yang hiperaktif itu.

"Elu coba tebak deh Min"

"Hmmmm, lu punya pacar?"

"Bukan"

"Kakak lu nikah?"

"Bukan"

"Lu ketemu bapak lu?"

"Bukan...........................tapi gw pengen sih, coba tebak lagi"

"Hmmmmmm, jangan²................."
Seungmin membelalakkan matanya dan langsung memegang pundak Felix.

"Penyakit lu udah sembuh!"
Seketika mereka berdua langsung terhening.

"Eehhhhh, gw ada pengumuman sih Min bukan dapet mujizat. Tapi kalau bisa, gw mau banget sih gw sembuh, tapi bukan itu pengumuman nya"
Seungmin pun perlahan² melepas tangannya dari pundak Felix.

"Elu tinggal bilang aja susah banget sih"
Seungmin pun mulai merasa kesal dan kembali membuka bukunya lagi.

"Eh eh eh, bentar dulu, nih nih gw kasih tau"
Felix pun mulai menurunkan buku Seungmin dan Seungmin otomatis kembali menatap ke arah Felix.

"Gw, dapet, temen, baru. YEY"

"Yey gw bakal dilupain"
Seungmin mengatakannya dengan sarkastik.

"Gak gitu Min, maksud gw tuh akhirnya gw punya temen baru, tapi tetep elu ter the best kok"

"Oh.................... Btw dia dari sekolah ini?"

"Iya, tapi dia kelas 12, kakak kelas kita"

"Hmmmmm, namanya?"
Seungmin pun sekarang mulai tertarik dengan topik pembicaraan nya dengan Felix.

"Seo Changbin, dia dari kelas musik juga, elu kenal dia gak?"

"Seo Changbin yah, kalo gak salah dia termasuk dalam geng orang kaya di sekolah ini deh"
Felix langsung membelalakkan matanya saat mendengar ucapan Seungmin.

Felix cukup terkejut dengan fakta bahwa dia kemarin baru saja diobati oleh orang yang dia anggap derajat nya lebih tinggi darinya.

Felix sudah menebak kalau Changbin pasti berasal dari keluarga yang "berada", tapi dia tidak mengira kalau Changbin adalah salah satu murid terkaya di sekolah ini.

"Elu gimana ceritanya bisa ketemu dia?"
Felix pun akhirnya tersadar kembali dari lamunan nya.

"Kemaren dia gak sengaja keserempet gw gitu, terus gw nya luka dan diobatin ama dia, nih lukanya"
Felix pun mulai menunjukkan lukanya pada Seungmin.

"Oohhhh, baik juga dia"
Setelah itu, Seungmin langsung membuka kembali bukunya untuk melanjutkan sesi membaca nya yang terpotong oleh Felix.

Felix pun membuka HP nya dan ternyata ibunya ada mengirimkan nya pesan.

"Lix, ini botol minum warna biru yang di kamar kamu itu baru beli?"

Ah, dia lupa membawa botol minum Changbin.
"Aduh, gw lupa balikin ke dia kemaren. Gimana yah, malu sih kalo ampe gw ketemu dia terus gw kagak bawa botolnya. Dahlah gw hari ini gak mau ketemu dia dulu aja"

"Bukan ma, itu punya temen aku, kemaren kebawa, tapi lupa aku balikin"

"Duh bisa² nya gw lupa balikin botolnya"

































"Lix, kakak hari ini pulang lebih malem yah, bilangin mama juga"
"Ok kak"

Felix baru saja sampai di rumahnya dan langsung membalas pesan kakaknya. Dia pun sehabis itu bergegas mengambil botol Changbin dan berniat untuk mengembalikan nya.

Setelah berganti baju, Felix pun langsung bersiap² untuk menuju ke rumah Changbin.

"Ma, aku ke rumah Changbin dulu yah, mau balikin botolnya. Oh iya sama kakak hari ini pulang lebih malem"

"Iya, hati² yah"

Setelah keluar dari rumahnya, Felix baru menyadari kalau kuota nya telah habis. Tapi dia tidak begitu mempedulikannya.

"Yah udah lah yah, yang penting nanti pulangnya cepet"
Felix pun melanjutkan jalannya menuju rumah Changbin.




















Sekitar 15 menit berjalan kaki, Felix akhirnya sampai dirumah Changbin. Felix melihat di garasi nya dan ada sebuah mobil yang dimana sebelumnya dia tidak melihat ada mobil itu di garasi Changbin.

"Orang tua nya udah pulang kah?"
Felix sedikit takut kalau orang tua Changbin tidak welcome dengan kedatangannya. Tapi mau bagaimana lagi, dia harus tetap membalikkan botol Changbin. Felix pun memberanikan diri danmulai mengetuk pintu nya.

Tak lama kemudian, seorang wanita dengan celemek hitam mulai membuka pintu tersebut.

"Permisi tante, Changbin nya ada dirumah gak yah?"
Felix langsung mengecap bahwa wanita didepan nya ini adalah ibu Changbin karena kemiripan nya dengan wajah Changbin.

"Kamu temennya Changbin yah? Ada kok Changbin nya, dia nya lagi di kamar nya, sini masuk dulu"

"Oh iya tante"

Felix pun mulai memasuki rumahnya dan melihat kondisi di rumah Changbin. Harum, sepertinya ibu Changbin sedang memasak sesuatu.

"Oh iya ngomong² nama kamu siapa?"

"Saya Felix tante"

"Oh Felix, kamu naik aja Felix langsung ke kamarnya"

"Iya tan, permisi dulu yah tan"

Felix pun mulai menaiki tangga rumahnya yang melingkar cukup tinggi dan ketika Felix sampai di lantai berikutnya, dia melihat tempat yang begitu luas dengan banyak pintu yang ia tak tau apa isi dari tiap² ruangan tersebut.

"Duh, kayaknya gw bisa tersesat deh di rumah ini"


















-Last Note-

Last Note (Changlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang