"............................................................................."
"............................................................................."
"............................................................................."
Changbin dan Seungmin sekarang sedang menunggu kondisi Felix membaik didepan ruang IGD bersama Chan dan ibunya.
Tidak ada satupun dari mereka berdua yang terpikir untuk pulang, walaupun sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 19.00.
Tak lama kemudian, dokter pun keluar dari ruangan Felix lalu memanggil keluarga nya. Chan bersama ibunya pun masuk ke ruang IGD bersama dokter tersebut.
Suasana antara Changbin dan Seungmin pun sekarang hening. Setidaknya tidak ada rasa canggung diantara mereka, hanya hening.
"Gw udah tau ini pasti bakal berujung kayak gini makanya gw tadi nungguin dia"
Tiba² Seungmin pun berbicara memecahkan keheningan diantara mereka berdua."Jadi, dia tuh udah telat masuk, ditambah dia enggak bawa baju olahraga pas pelajarannya Pak Junho"
"Ooohhhhhh, pantes"
Changbin setelah mendengar nama "Junho" itu pun langsung mengerti dengan kondisi yang sedang terjadi."Lu tau lah, guru itu kayak gimana. Jadi pas pulang, Felix disuruh lari dilapangan 7 kali dan gw tau dia pasti gak sanggup, makanya gw awasin"
Seungmin mengatakannya dengan pandangan yang kosong."Effort gw buat ngomong ama Pak Junho tadi pagi juga gak gimana. Gw ngerasa bersalah banget"
Seungmin sekarang benar² terlihat sangat stress."Jangan gitu, lagian harusnya Pak Junho dengerin kata² orang. Emang dia nya yang egois begok kayak gitu lah Seung"
Changbin pun mengelus² pundak Seungmin.Disela percakapan mereka, Chan dan dokter tersebut pun akhirnya keluar dari ruangan didepannyadidepannya bersama Felix yang siap untuk dipindahkan ke ruang inap.
"Kalian berdua mau ikut?"
Changbin dan Seungmin pun saling bertatapan setelah ditanya Chan."Jadi Felix gimana kak?"
Tanya Seungmin"Felix masih belum sadar, tapi kondisi nya udah stabil. Dan kalo besok pagi dia udah bangun, malemnya dia udah bisa pulang"
Chan mengambil tempat duduk disebrang Changbin dan Seungmin."Tapi untuk jantung nya, jadi semakin lemah. Mungkin dia gak bisa terlalu gimana banyak aktivitas untuk 1 atau 2 minggu kedepan"
Changbin benar² ingin bertanya mengenai Felix, tapi ia takut pertanyaan nya akan sensitif bagi Chan dan dapat menyinggung nya.
"Kalau kakak boleh tau, ini Felix kenapa bisa dihukum?"
Seungmin pun akhirnya menceritakan semua hal yang terjadi hari ini. Dimulai dari telat hingga dihukum, tanpa ada satu hal pun yang terlewatkan.
"Oohhh gitu yah, makasih yah udah nolongin Felix. Mungkin kalau gak ada kalian berdua, dia bisa pergi"
Chan mengatakannya sambil mengelus² tangan Seungmin."Maaf juga kak, kita gak bisa gimana jagain Felix, sampe dia harus masuk rumah sakit kayak gini"
Seungmin pun sedikit membungkukkan badannya sebagai permintaan maaf."Gapapa, emang guru nya yang salah"
Chan pun mulai berdiri dan berjalan kearah tas nya."Oh iya kalian dari siang yah disini. Pada belum makan kan? Ayok makan dulu, kakak yang traktir, ayok"
Chan mengajak Changbin dan Seungmin dengan posisi yang sudah siap berjalan."Eh, gak usah kak, ini kita juga bentar lagi udah mau pulang kok. Gak usah repot²"
Changbin menolak Chan dengan halus."Kalian udah luangin waktu kalian banyak banget disini buat bantuin Felix, anggep aja ini ucapan terima kasih saya buat kalian udah ngebantuin Felix"
"Gak usah kak, gapapa, mama aku juga ada masak dirumah kak"
Seungmin pun berdiri dan berjalan mendekati Chan."Makasih kak tawarannya, tapi aku sama Changbin kayanya udah harus pulang kak. Maaf yah kak"
Seungmin pun membungkuk dan di ekori oleh Changbin."Yah udah, kalau gitu kalian hati² yah, kakak anterin sampe lobby yah"
Chan membuka pintu lalu keluar dan diikuti oleh Changbin dan Seungmin."Makasih yah Bin, udah mau anterin gw"
"Iya², nih pake dulu helm nya"
"Lah elu gak pake?"
"Gw mah gampang"
Dari siang hingga sekarang ini, Changbin masih merasa ada sesuatu yang janggal dan menggantung. Dia sedang mencurigai semua situasi yang terjadi sekarang.
"Dah, yok jalan"
Seungmin menepuk Changbin.Sehabis itu pun, Changbin langsung menyalakan motornya dan bergegas jalan.
Diatas motor sekarang pun Changbin terpikir kembali mengenai kebingungan nya. Apa dia tanya sekarang saja? Tidak, dijalan sekarang terlalu ramai, pasti akan susah terdengar. Dan akhirnya ia putuskan untuk diam terlebih dahulu untuk sekarang.
Tak terasa, akhirnya Changbin telah sampai di rumah Seungmin. Dan akhirnya Seungmin pun turun dari motornya.
"Makasih yah Bin, sorry repotin"
"Iya, gapapa, gw juga makasih banget elu udah tolongin Felix tadi siang"
Seungmin hanya mengangguk pelan merespon Changbin.Sehabis itu, Seungmin pun berbalik badan dan berjalan masuk kedalam pagar rumahnya.
"Eh Seung"
Tiba² Changbin memanggil Seungmin."Kenapa?"
Hati Changbin sekarang merasa ragu, antara ia harus bertanya atau tidak. Di satu sisi, ia benar² merasa ada yang janggal, tapi di sisi lain ia juga merasa ini adalah hal yang wajar bagi seseorang yang lemah untuk jatuh sakit.
Dan juga ini sudah cukup malam, ia takut kalau ia akan mengganggu Seungmin.
"Gak jadi deh Seung, besok atau kapan² aja"
Changbin pun mulai menyalakan motornya."Beneran nih?"
"Iya, beneran. Yah udah gw jalan yah"
"Hm, hati-hati yah"
Sehabis itu pun Changbin langsung meninggalkan Seungmin.-Last Note-
![](https://img.wattpad.com/cover/314822816-288-k405784.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Note (Changlix)
Fiksi Penggemar"Hidup itu kayak musik tau, dan tiap² not nya itu tuh impian² kita. Dan gw mau not terakhir gw itu tercapai" Perjuangan Felix seorang pemuda pengidap penyakit jantung yang sangat menyukai musik dalam meraih impian terakhirnya sebelum "musik" yang ia...