🍑loe bisa serahkan hak istimewa loe kepada orang yang lebih tepat🍑
-Kosong ya-
Pukul sepuluh pagi mobil yang ditumpangi Aileen terparkir disalah satu lahan yang cukup luas, satu persatu para mahasiswa turun dari bus tersebut. Aileen berjalan dengan membawa ranselnya, berkumpul di tengah lahan luas semacam lapang namun di sekitarnya masih ada pepohonan pinus.
Beberapa bus lainnya menyusul dan ikut berkumpul. Mata Aileen menangkap seseorang yang baru keluar dari bus berwarna hijau itu, disusul oleh Rival, Kara, dan panitia lain di belakangnya.
Cakra, lelaki yang baru-baru ini berhasil membuat dunia Aileen berbeda? Sedikit.
Lelaki yang menyandang sebagai ketua BEM ini dari kemarin terlihat sangat sibuk, tugasnya yang sepertinya tidak bisa dipercaya ke mahasiswa lain tidak bisa ia lakukan lagi. Dan akhirnya ia harus turun tangan, jadi wajar wajahnya sekarang terlihat sangat lelah namun itu masih sangat tampan.
Sampai ketemu lusa Aileen :'(
Aileen masih ingat jelas isi pesan yang Aileen tebak adalah Cakra, tidak perduli rasa penasarannya tentang bagaimana bisa Cakra tahu nomor miliknya. Sudah jelas itu dari manusia aneh yang sayangnya terlalu baik itu, Rayand.
Dan benar saja, setelah sebuah pesan singkat itu Cakra tidak muncul lagi dan sekarang? Sesuai dengan isi pesan singkat itu!
"Untuk perempuan buat tenda sebelah kiri, dan lelaki sebelah kanan. Kita buat berdampingan, biar kalau ada apa-apa kalian bisa saling membantu," Jelasnya memimpin dengan suara menggema yang berasal dari toa tersebut.
Ia kembali menghela nafas "Satu tenda terdiri dari 3 orang dan itu sudah diatur oleh panitia," tambahnya lagi dan tidak lama kemudian membubarkan kerumunan untuk segera menyelesaikan aktivitas sebelum matahari semakin di atas kepala.
Dua orang perempuan berambut panjang yang diikat dan berjilbab abu-abu kini tengah menatap Aileen kesal, sedangkan yang ditatap hanya bertompang kaki sambil memainkan handphone miliknya.
Keduanya tengah kesusahan mendirikan sebuah tenda dan Aileen milih memainkan handphone? Siapa juga yang tidak kesal, saat yang lain sibuk dengan tugasnya Aileen malah sebaliknya.
"Kamu," seseorang meneriakinya menggunakan alat pengeras. "Tidak lihat teman kamu kesusahan? Bantu!" ucapnya kesal yang berhasil menyita beberapa mahasiswa.
Aileen memutar matanya jengah, Aileen tidak suka dengan sikap Cakra yang sok ber-kepemimpinan ini.
Aileen mendekati langkahnya, lalu tersenyum "Baik kakak," ucap Aileen dengan nada yang dibuat-buat.
Meletakkan ranselnya sembarang, menguncir rambutnya asal lalu membenarkan rok rempel hitam yang hanya di atas lutut itu. Handphone nya ia letakkan di pahanya lalu tangannya menarik ujung tenda.
Bibirnya mulai membaca kalimat yang tertera di layar handphone tersebut, setelah lima menit ia membaca akhirnya ia berhasil memahami cara untuk mendirikan sebuah tenda.
Mata Aileen mantap perempuan berjilbab yang sekarang menatapnya bingung juga. "Tarik ujungnya!" Perintahnya, "Loe, tarik ujung kanan lalu tancapkan ke tanah," tambah Aileen menyuruh perempuan berambut panjang yang diikat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosong Ya? (OG)
Random"Dan gwe gak pernah nyesel atas kejadian itu, karena apa?? Loe pantes dapetin itu" Ucap Cakra dengan tangan menyelipkan rambut kebelakang telinga Aileen. Perlakuan aneh Cakra membuat Aileen refleks menepis kasar tangan Cakra, apa yang loe lakukan Ca...