🔥 Janji gak Emosi? Gak Bisa!! 🔥
Tangannya bergerak mengoleskan eyeliner hitam di garis ujung kelopak matanya, sebagai sentuhan akhir riasan di wajah halusnya. Kemudian tangannya bergerak menggendong tas hitam kecilnya di punggung, tangan kanannya meraih handphone yang tengah di cas lalu mencabutnya dan dimasukkan ke dalam tasnya.Bibirnya tersenyum indah, melihat pantulan tubuhnya di hadapan cermin yang besar di hadapannya. Aileen berfikir sudah menjadi anak kuliahan yang normal, karena melihat pakaian yang sedikit berprikemanusiaan melekat di tubuhnya.
Sweater putih lengan panjang, dengan kerah tinggi di lehernya membuat wajah cantiknya terlihat natural. Dan jangan lupakan dengan rok rempel berwarna hitam yang menjadi ciri khas seorang Aileen. Namun, rok itu tidak lagi sependek biasanya. Rambut sebahunya yang sudah sedikit memanjang sengaja Aileen geraikan, sehingga terlihat sangat manis di wajahnya. Baiklah, Aileen rasa sudah cukup.
"Baik Aileen Valdan karen, waktu main-main loe udah habis. Yuk menata hidup dan berjalan di jalan yang normal, ingat! Sekarang loe punya mimpi." ucap Aileen menyemangati dirinya di hadapan cermin.
Bibir warna merah strawberry matang Aileen tersenyum, kemudian bersenandung lirih dengan tangan mengambil buku paket yang akhir-akhir ini sengaja ia curi ilmu di dalamnya.
Kaki panjangnya berjalan pelan menuruni anak tangga, bisa saja kalau Aileen ingin lebih cepat turun menggunakan lift di sudut tembok. Namun, Aileen bukan remaja jompo dan ini masih pagi untuk menaiki lift. Terlihat malas.
"Cerah banget tuh muka ..." suara dari lelaki dengan kemeja kotak-kotak berwarna hitam putih terdengar di telinga Aileen.
Senyum Aileen luntur seketika saat melihat mata jernih yang memandangnya intens, mata Aileen ikut membalas tatapan tidak bersahabat itu lalu duduk di kursi yang masih kosong di dekat lelaki yang sudah siap dengan pakaian kantornya. Banyu. Lelaki itu masih saja mempertahankan rambut merah menyala nya.
"Nasi goreng atau roti?" tanya wanita berhijab cokelat susu yang sudah berdiri dari duduknya hendak mengambil sarapan untuk Aileen. Sehingga membuat pandangan Aileen teralih dari balita berusia dua tahunan itu.
Aileen menggeleng kuat, "Gak perlu tante ... Aileen bisa ambil sendiri." jawab Aileen yang sekarang sudah mengambil setumpuk roti tawar, tanpa perduli dengan tatapan semua penghuni meja makan di pagi itu.
"Kenapa?" tanya Aileen dengan tangan mengolesi selai kacang pada roti tawarnya.
"Panggil mama dong ..." imbuh pria yang duduk di ujung meja lebih tepatnya dekat dengan Wanita berhijab cokelat susu itu. Andre.
Aileen terkekeh merespon omongan dari Andre, rasanya sangat aneh apabila Aileen secara mendadak memanggil wanita berhijab itu dengan sebutan 'mamah'. Rasanya begitu berat memanggil nama itu yang biasanya Aileen panggil hanya untuk Laras, ibu biologis nya. Ya ... walaupun itu tak jarang namun hal itu sudah kokoh di bena dan hati Aileen, panggilan itu belum ingin Aileen berikan kepada Wanita lain.
Mata Aileen beralih ke botol selai kacang di hadapannya, kemudian mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya. Menelannya pelan, sambil mengumpulkan nyawa yang mendadak hilang di tenggorokan.
"Aileen belajar pelan-pelan ya, pah." Jawab Aileen menjawab perkataan Andre yang sudah berlalu.
Tidak ada jawaban, Andre menengok ke arah Wanita berhijab yang kini menatap wajah Aileen. Dan Aileen hanya membalasnya dengan senyum samarnya, wanita itu kembali membalas senyuman Aileen.
Dapat Aileen lihat jelas kalau wanita itu berbicara dengan gestur berbisik ke arah Andre lengkap dengan senyuman khasnya, mungkin wanita itu sudah menyadari kalau Aileen belum siap dengan semua hal yang sudah terjadi di tambah perubahan ini semua teringat asing bagi ingatan Aileen. Terlalu cepat.
![](https://img.wattpad.com/cover/280899710-288-k78322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosong Ya? (OG)
Разное"Dan gwe gak pernah nyesel atas kejadian itu, karena apa?? Loe pantes dapetin itu" Ucap Cakra dengan tangan menyelipkan rambut kebelakang telinga Aileen. Perlakuan aneh Cakra membuat Aileen refleks menepis kasar tangan Cakra, apa yang loe lakukan Ca...