🍑 Lebih baik lari beribu kilometer dari pada membaca ribuan buku🍑
-Kosong ya-
Tak ...
Tak..
Tak..
Suara sepatu berhak menggema di lorong menuju ruang ujian, disusul suara langakah buru-buru dari arah belakang. Tangannya merangkul bahu Aileen, Aileen yang merasakannya langsung melepas kasar.
"Jangan kasar-kasar Alien Zupiter," Tangapnya kesal, namun berbeda dengan arah pandanganya yang sedari tadi meneliti penampilan baru Aileen. Cantik.
Tanpa mengubris keberadaan Rayand ia segera melangkahkan kakinya ke arah dimana ujian dilaksanakan. Kaki panjangnya yang dihiasi sepatu putih memasuki pintu kelas, keberadaan nya mengalihkan pandangan seisi kelas termasuk guru wanita yang kini tengah duduk di bangkunya.
"Sini kamu Aileen!" ucapnya tegas lalu berdiri dari duduknya, kalimatnya menghentikan langkah Aileen yang akan menuju bangku kosong.
Dengan langkah santai ia melangkahkan kaki panjangnya ke arah meja guru. Tangan yang satu ia masukan kedalam saku rok ketatnya, dan tangan yang lainnya ia gunakan untuk menyingkapkan rambutnya ke arah belakang.
Penampilan baru Aileen mengundang banyak pujian dari kaum adam yang ada di kelas, dengan rambut pendek di atas bahu membuat ia semakin seksi dimata para lelaki.
"Ada apa bu? Waktu saya tidak banyak," tanya Aileen seolah waktunya sangat berharga dan sayang kalau disia-siakan.
"Kamu gak ada etika sopan santun ya jadi anak? Orang tua kamu gak ngajarin soal itu?!" tanyanya dengan pupil membesar.
"Gak, justru itu saya sekolah!" jawab Aileen pintar tanpa merasa kesal karena gurunya membawa-bawa nama kata orang tua.
"Apa?" tanya Aileen cepat kala mengerti kalimat kasar yang akan keluar dari mulut yang menahan kesal kepadanya.
"Sekarang kamu keluar lalu berdiri dilapangan!!" Mulutnya sampai mengeluarkan busa karena kesal akan ucapan Aileen.
"Itu ngejamin nilai saya seratus gak?" tanya Aileen menantang ucapan guru wanita dihadapannya.
Dengan tingginya yang jauh lebih tinggi dari guru dihadapannya membuat ia harus meng-agak nundukan kepalanya, cih.. ia berasa ngobrol dengan anak Tk. Mendengar ucapan Aileen ia bungkam, tak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya yang ada hanya pupilnya yang semakin membesar.
"Ada apa ini?" tanya seseorang diambang pintu, membuat semua mata harus melihat kearahnya.
Oh bapak kepala sekolah yang tidak punya pekerjaan rupanya, katakan Aileen lancang karena berfikiran seperti itu. Sudah jelas aileen tidak suka kepada orang-orang yang memakan gaji buta, pekerjaan seorang kepala sekolah itu apa? Bahkan si tua bangka ini tidak sama sekali bekerja, ia hanya mondar-mandir setiap harinya sedangkan pekerjaan nya ia limpahkan kepada sekertaris nya__ hebat bukan?
"Maaf pak, Aileen telat masuk ujian dan saya rasa ia harus dihukum atas perilaku nya itu." ucapnya mengadu dengan menghaluskan cara bicaranya membuat Aileen memutar matanya jengah.
"Untuk hari ini biarkan mereka masuk dulu urusan hukuman itu urusan saya nanti istirahat, toh hari ini ada lah ujian. Dan ini pasti penting bagi para siswa," ucapnya lalu berpaling ke arah pintu dimana ada dua siswa tengah berdiri.
"Dan kalian, cepat masuk!" tanganya melambai menyuruh mereka untuk memasuki kelas, mata Aileen mengikuti arah gerakan tangan kepada sekolah tersebut.
Salah satu darinya dengan semangat memasuki kelas dan mulutnya tiada henti-hentinya memamerkan giginya yang lumayan rapih itu, dan yang satu lagi Aileen tidak begitu mengenalnya namun tidak terlalu asing juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosong Ya? (OG)
Casuale"Dan gwe gak pernah nyesel atas kejadian itu, karena apa?? Loe pantes dapetin itu" Ucap Cakra dengan tangan menyelipkan rambut kebelakang telinga Aileen. Perlakuan aneh Cakra membuat Aileen refleks menepis kasar tangan Cakra, apa yang loe lakukan Ca...