✒5. Mamah yang memilih pergi √

48 46 12
                                    

🍑 kalau mau berpisah, jangan ada korban yang tersakiti bisa?🍑

-Kosong ya-


"Bawa dia ke UKS!" perintah Cakra pada Rival yang sedari tadi hanya duduk melihat aksi Aileen menjotosi lelaki tersebut.

"Lu yang bikin ulah, gwe yang repot!" ucap Rival sebal sambil menoyor kepala lelaki tersebut pelan, sedangkan lelaki tersebut hanya diam ditempat sambil menghirup pasokan udara dengan tangan masih memegangi lehernya.

"Loe tau, kenapa loe diem aja bego!" kini Cakra yang menghadrik Rival. "Dan loe, gwe tau loe anak orang kaya bukan berati loe bisa bunuh anak orang seenak jidat loe!" ucap Cakra pada Aileen penuh penekanan.

"Terus salah gue dimana? Salah gwe dimana kalau gwe hanya melindungi diri gwe dari sikap pelecehan ini orang?" tanya Aileen menatap mata Cakra dengan kaki menendang pelan kaki Lelaki yang sekarang masih duduk selonjoran.

"Benar atas ucapan Aileen?" tanya Cakra menundukan kepalanya ingin melihat alasan apa yang akan digunakan oleh lelaki tersebut.

Tidak ada resfon dari lelaki tersebut, dengan cepat Cakra menarik kencang kerah baju lelaki tersebut untuk berdiri. Tersirat rasa takut di mata lelaki tersebut, Aileen yang melihat aksi Cakra tercengang kaget.

'Kenapa Cakra sepeduli ini?'

"A-ampun ka," jawabnya sambil menangkup kedua tangan didepan wajah.

"Ta-tadi saya, gak sengaja memegang bokong nya ka." ucapnya sambil terbata.

"Apa loe bilang?? Gak sengaja? Jelas jelas mata loe dengan sengaja melirik belahan payudara gwe, dan dengan lancangnya loe memegang bokong gwe bangsat!" teriak Aileen di depan wajah lelaki tersebut tak terima kalau ia berkata bohong.

Cakra memiringkan senyumnya saat mendengar kalimat Aileen, sedari tadi ia ingin mendengar namun tak kunjung juga gadis tersebut membuka mulut.

"Rival," panggil Cakra pelan, Rival yang merasa dipanggil pun gelagapan.

"Gua gak tau, gua sedari tadi fokus main game dan sadar sadar Cewek ini udah menghajar Dia aja," jelasnya tanpa disuruh.

"Bawa mereka keluar aula!" Perintah Cakra tanpa mengomentari kasus selanjutnya. "Terkecuali loe, loe tetap disini," sambung Cakra kala menyadari pegerakan Aileen akan meninggalkan tempat.

Dahi Aileen berkerut heran, Aileen sudah menebak. Tinggal apa rencana lelaki yang berada dihadapannya sekarang, dan Aileen dengan senang hati mengikuti permainan tersebut.

"Gwe gak nyangka, ternyata kita bisa bertemu lagi dan parahnya loe sekarang jadi junior gwe, Aileen Valdan Caren." ucapnya mencondongkan kepalanya ke arah Aileen yang tingginya hanya sebahu Cakra.

"Dan gwe juga gak nyangka bisa ketemu senior kayak loe yang parahnya gwe gak pernah lupain bertapa bancinya loe udah mukul Cewek tanpa pertanggung jawaban, Cakra Elvarno." balas Aileen tak kalah sengit sambil menambahkan nama lengkapnya seperti Cakra mengatakannya tadi.

"Dan gwe gak pernah nyesel atas kejadian itu, karena apa?? Loe pantes dapetin itu," ucap Cakra dengan tangan menyelipkan rambut kebelakang telinga Aileen.

Perlakuan aneh Cakra membuat Aileen refleks menepis kasar tangan Cakra, apa yang loe lakukan Cakra? Permainan apa ini? Pertanyaan Aileen yang tidak bisa ia ucapkan karena jantungnya sekarang mendadak aneh atas perilaku aneh Cakra. Bukan berdetak karena jatuh cinta, tapi kaget lebih tepatnya.

"Sikap lelaki tadi itu wajar, karena apa? Karena dia normal," sambung Cakra dengan tangan turun kedada Aileen dan membelai belahan dada tersebut dengan telunjuk jarinya.

Kosong Ya? (OG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang