✒ 23. Menata

21 18 2
                                    

🔥kehadirannya menjadi terbiasa, dan tanpa hadirnya belum bisa🔥

-Kosong ya-


Alaska, Amerika Serikat 2022.

Aileen mengambil minuman kaleng dari lemari dingin, sementara salah satu tangannya memegang sebuah buku paket tebal. Mendaratkan pantatnya ke salah satu sofa empuk didekatnya, meletakkan bukunya di lahunan.

Tangannya menjauh dari lahunan saat akan membuka tutup kaleng mencegah agar tetesan air tidak menetes keatas bukunya, sehingga terdengar suara buih soda yang terbebas ke udara. Segera Aileen meneguk, menyisakan nya hanya setengah kaleng. Arah pandangannya tidak lagi tertuju pada buku yang sekarang sudah tertutup diatas meja, menatap ke arah luar jendela yang sangat memanjakan mata.

Disini, di negara Alaska wilayah Amerika Serikat yang terkenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah ruah. Pernah mendengar Negara Alaska? Negara paling utara di Amerika Serikat yang memiliki daya tarik tersendiri dari fenomena siang sepanjang hari, kota Borrow yang sekarang sudah berganti menjadi kota utqiagvik. Kota Borrow yang akan mengalami waktu siang hari sepanjang dua puluh empat jam selama sembilan puluh hari.

"Indonesia apa kabar ya?" Gumam Aileen dengan pandangan menatap langit yang indah karena ke biruannya.

Aileen tersenyum seolah melihat negara Indonesia di langit Alaska tepatnya kota Borrow, kakinya mengayun mendekati pagar pembatas hotel yang dihuninya.

Kembali menenggak isi kaleng tersebut, dan berfokus ke arah jalan yang sama sekali tidak ada transportasi. Iya, disini tidak ada transportasi darat hanya ada transportasi laut dan udara saja. Bahkan Aileen memerlukan waktu satu setengah jam untuk sampai sini dengan menggunakan pesawat pribadi nya.

Aileen menghela nafas panjang, sudah dua tahun lebih Aileen terdampar di negara orang. Study yang sedikit terganggu karena akhir dua ribu sembilan belas yang lalu bumi tidak sedang baik-baik saja, sama halnya dengan Aileen yang merasa tidak baik-baik saja di akhir tahun itu. Sampai sekarang tahun dua ribu dua puluh dua, yang Alhamdulillah nya planet bumi sudah sembuh dari keterpurukan.

Aileen rasa cukup untuk waktu yang panjang ini, saatnya ia kembali ke tanah kelahirannya. Indonesia. Namun, untuk saat ini Aileen belum bisa meninggalkan kota yang menakjubkan ini. Alaska, Aileen jatuh cinta dengan negara ini. Dan terpaksa, Aileen harus pergi dari negara Alaska ini.

Tidak lama kemudian suara ketukan pintu hotel yang Aileen huni terdengar, setelah mendengar perintah Aileen pintu tersebut terbuka. Menampakkan dua orang pria menggunakan baju berbahan tebal sama halnya dengan Aileen, keduanya membungkuk kemudian menarik koper hitam Aileen.

"Hufff" Aileen membuang nafasnya, tangan kanannya meraih buku yang tadi ia letakkan. Kemudian kakinya mengayun melangkah keluar, didapatinya beberapa orang tengah menunggu Aileen.

Aileen memutar matanya jengah, andre selalu saja berlebihan pikir Aileen karena merasa semua orang yang ada disekitar nya sangat menggangu. Namun, Aileen tidak bisa mengelak.. Aileen senang karena Andre khawatir tentang keadaan Aileen di negara orang.

"Kita langsung terbang ke Indonesia nona, tuan memerintah nya" Ujar salah satu perempuan yang berjalan tidak jauh di dekatnya.

Jujur, Aileen belum siap untuk kembali ke tanah air. Bukan berarti Aileen tidak rela meninggalkan kota tersebut karena memiliki langit Cakrawala yang begitu indah, melainkan karena Aileen merasa belum siap untuk yang kemungkinan besar bertemu dengan masa lalu.

"Baiklah"

-Kosong ya-

Jakarta, satu kata buat jakarta. Baru beberapa jam yang lalu Aileen mengatakan ia merindukan Indonesia, namun apa boleh buat saat tubuh dan jiwanya sudah ada di negara tersebut. Panas, itu yang Aileen rasakan saat ini. Sudah satu jam lebih Aileen terjebak di tengah kemacetan, bahkan suhu Ac mobil yang Aileen tumpangi sudah sangat pol.

Kosong Ya? (OG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang