🍑Jika tidak paham, maka cobalah untuk memahami🍑-Kosong ya-
Rumah besar megah sangat terlihat indah apabila terlihat dari kejauhan, bahkan mansion tersebut dijaga ketat dan terawat meskipun tidak dihuni oleh pemiliknya.
Aileen memarkirkan mobil miliknya di halaman rumah, lalu memberikan kunci tersebut kepada sang penjaga untuk diparkiran. Namun matanya sedari tadi tidak lepas dari mobil pajero putih yang sekarang sudah sepenuhnya keluar dari pekarangan mansion.
"Siapa pak?" tanya Aileen kepada pria yang menerima kuncinya.
"Gak tau non, udah dua hari sering kesini nyariin nyonya," Jawabnya sopan sambil membukukan punggungnya tanda menghormati atasannya.
Dahi Aileen mengerut, "Mama?" tanya Aileen memastikan dan dengan cepat pria paruh baya tersebut menganggukkan kepala.
Aileen mengangkat bahunya acuh, tidak perduli dengan semua urusan kedua orangtuanya terlebih lagi itu adalah mamahnya. Melangkahkan kakinya memasuki mansion yang sekarang sudah dibukakan oleh dua pelayan yang tidak Aileen kenal, keduanya membungkukkan punggungnya memberi hormat.
"Makan, non ..." Tawar perempuan yang sepertinya masih diusia 27 tahun'an.
Kaki Aileen tidak jadi menginjak anak tangga, lalu matanya melirik ke arah meja makan yang sekarang sudah terhidang berbagai jenis macam makanan. Aileen suka merasa heran sendiri, apakah Andre papa nya menyewa anak buahnya untuk mengikuti Aileen dan melaporkan segala tindakan Aileen? Buktinya setiap Aileen akan pulang ke mansion pasti sudah tersaji makanan.
"Papa atau mama ada pulang?" tanya Aileen.
"Satu minggu yang lalu tuan pulang non," Lapornya.
"Nanyain saya, tidak?"
Perempuan tersebut hanya menggelengkan kepalanya, "Hanya mengambil berkas yang tertinggal,"
Aileen menghembuskan nafasnya kasar, mengapa papanya tidak ada citra sama sekali terhadap Aileen? Sekedar formalitas saja pasti Aileen teramat senang. Dan ini? Mengapa tidak sama sekali?
Aileen kembali melangkahkan kakinya, namun ia tidak lagi menggunakan anak tangga. Menuju lift yang berada tak jauh di dekatnya, segera Aileen menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
"Apa?" tanya Aileen kepada seseorang di seberang telfon, ini kali kedua Aileen menerima telfon dari si bocah tengik setelah malam kemarin.
"Hmmm ... boleh, jemput gwe malam ini jam delapan malam pas. Gak boleh lebih gak boleh kurang, gwe share lock." Jawab Aileen yang tidak lama kemudian mengirimkan sebuah pesan yang berisi share lock mansion nya.
Aileen harus segera mengetahui tindakan Rayand, oleh karena itu Aileen harus mendekati Aryan. Untuk malam ini Aileen akan fokus kepada Aryan tentang Rayand, berhenti memikirkan Andre, Laras, dan Risetnya kepada Cakra.
-Kosong ya-
Mata Aileen tidak henti-hentinya memandangi sekitar, suasana yang penuh kebisingan dengan alunan DJ yang sangat memengangkan telinga, pencahayaan remang-remang yang dibantu oleh lampu warna-warni berkelap-kelip, sekelompok manusia yang berpesta ria, berjoget mengikuti alunan DJ, berpakaian tidak berprikemanusiaan, sama halnya dengan Aileen.
Disini Aileen hanya menggunakan kemeja putih crop yang hanya sebatas pusar, yang dipadukan dengan celana Levis biru toska yang hanya setengah paha. Kaum adam mana yang tidak menolak Aileen? Bahkan Aileen sangat terang-terangan membuka dua kancing kemeja teratasnya, sehingga membuat sesuatu disana terlihat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosong Ya? (OG)
Acak"Dan gwe gak pernah nyesel atas kejadian itu, karena apa?? Loe pantes dapetin itu" Ucap Cakra dengan tangan menyelipkan rambut kebelakang telinga Aileen. Perlakuan aneh Cakra membuat Aileen refleks menepis kasar tangan Cakra, apa yang loe lakukan Ca...