🍑Iya gwe punya Privilege alias hak istimewa , tapi gwe gak punya hak itu 🍑-Kosong ya-
Baru saja Aileen membuka mulutnya, seseorang yang semalam mengkhawatirkan nya duduk di hadapan Aileen. Senyumnya terukir jelas di wajah polosnya itu. Entah polos sungguhan atau polos karena dibuat-buat, sungguh Aileen merasa sebal juga melihatnya. Tanpa memperdulikan gadis tersebut, Aileen segera melahap makanan di tangannya.
"Aileen," panggilnya lembut.
Tangan Aileen mengobrak-abrik isi pelastik tersebut, mencari sekotak susu cokelat sehingga beberapa makanan ringan jatuh dari atasannya. Setelah menemukannya Aileen segera menyedotnya habis, tidak memperdulikan perempuan yang berada di hadapannya.
"Aileen," panggilnya lagi.
Aileen menarik nafasnya kasar lalu melempar sepotong sandwich dan sekotak susu yang tengah ia nikmati ke arah perempuan tersebut, sehingga perempuan yang bernama Kara itu terlonjak kaget atas perlakuan Aileen.
"Mata loe buta? Loe lihat kan gwe lagi makan?" Bentak Aileen yang sekarang sudah berdiri dari duduknya, tanpa Aileen sadari dua lelaki berdiri tak jauh dari tempat Aileen.
Melihat perempuan di hadapannya yang sekarang memasang muka ketakutan membuat Aileen sedikit merasa bersalah. Menyugar rambutnya kebelakang dan menghela nafas, kemudian duduk kembali dengan tangan mengambil sebungkus sandwich dan sekotak susu dari dalam kantong plastik tersebut.
"Makan!" perintah Aileen setelah meletakkan kedua makanan tersebut di hadapan perempuan yang kini mengangkat kepalanya, kedua bola matanya berbinar.
"Makasih," ucapnya tersenyum lalu mengambil makanan tersebut.
Tangan Aileen membuka jajanan keripik singkong, "Gwe gak suka kalau lagi makan diajak bicara!" ucap Aileen seolah berati permintaan maaf atas tingkahnya.
"Gwe gak mau ngomong dua kali, dan ini pertama kali gwe ngomong kata yang seumur hidup gwe gak pernah bilang ini. .." Aileen menjeda kalimatnya sedangkan perempuan di hadapannya tengah menanti perkataan yang akan Aileen ucapkan. "Makasih buat semalam, dan maaf gwe udah buat khawatir loe!" Sambung Aileen cepat dan tidak lama kemudian ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Sumpah malu banget gwe!
Kedua lelaki tersebut kini tengah beradu pandang, tersenyum karena mendengar perkataan Aileen. Kemudian melangkahkan kakinya ke arah dua perempuan yang sekarang tengah duduk dan bercanda ria.
"Rayand, Cakra!" panggil Kara berhasil membuat Aileen mengarahkan kepalanya ke-kedua lelaki yang sekarang melangkah ke arahnya.
Mata Aileen meneliti wajah Rayand, langkahnya mendekati tempat duduk Aileen. Bibirnya tersenyum ke arah Aileen, tangannya terulur mengelus kepala Aileen dan duduk disampingnya. Sedangkan Cakra duduk di sampingnya Kara, Aileen merasakan keganjalan.
"Soal semalam maaf," ucap Rayand, "Gwe gak bermaksud membentak loe,"
Aileen hanya mampu menganggukkan kepalanya, melihat Rayand kembali tersenyum saja Aileen sudah merasa lega. Tidak perlu Aileen meminta maaf kepada Rayand, karena Rayand tahu betul bahwa kata maaf sangat susah untuk Aileen ucapkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/280899710-288-k78322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosong Ya? (OG)
Acak"Dan gwe gak pernah nyesel atas kejadian itu, karena apa?? Loe pantes dapetin itu" Ucap Cakra dengan tangan menyelipkan rambut kebelakang telinga Aileen. Perlakuan aneh Cakra membuat Aileen refleks menepis kasar tangan Cakra, apa yang loe lakukan Ca...