Pagi ini cuaca sangat cerah. Sinar mentari menghangatkan bumi di jam setengah sembilan pagi. Membakar semangat siswa siswi kelas XI IPA 1 untuk mengikuti mata pelajaran olahraga di lapangan outdoor voli.
Semilir angin berhembus pelan menerbangkan sebagian rambut Lesya yang tidak ikut terkuncir. Gadis itu memakai kaos olahraga barunya yang berwarna biru muda dengan bawahan biru tua disertai garis dan tulisan SMA Aregas.
Pandangannya menyapu lingkungan sekitar melihat teman-teman sekelasnya yang berpencar di lapangan. Ada yang duduk membentuk lingkaran sambil ghibah, bermain bola voli hanya dengan passing bawah berkali-kali, ada juga yang sudah main voli membentuk kelompok dan hanya diisi dua orang dua orang.
Lesya bersama keempat temannya berdiri di bawah pohon rindang. Menghindari teriknya sinar matahari. Berteduh di tempat yang lebih adem dan sejuk.
"Duduk, ege. Berdiri mulu. Pegel gue lama-lama," celetuk Haidar sambil mendudukan dirinya diikuti Naura.
"Ih, iya tau capek juga. Dari tadi mau ngajakin duduk, tapi liat lo pada masih enak berdiri jadi gue diem," balas Naura.
"Gue nih, paling seneng banget pelajaran olahraga," ucap Riana, duduk di antara Naura dan Danny.
Lesya ikutan duduk di samping Danny dengan kaki menekuk dan tangan memeluk kakinya.
"SAMA!" seru Naura heboh membuat Haidar berjengit kaget. Refleks mendorong kepala cewek itu. "Ih, anjir!" gerutunya sebal.
"Nggak usah teriak juga, anjir," balas Haidar.
"Nggak teriak bukan Naura," celetuk Danny.
"Bully gue aja terus," kesal Naura membuat Lesya terkekeh.
Riana menoleh ke arah Lesya. "Lo tau, Sya?"
Lesya menggelengkan kepalanya polos. "Nggak."
"Ish, belum selesai," Riana kesal sampai memukul kaki Lesya. "Danny, tukeran tempat, deh. Nggak enak banget jauh-jauhan sama Lesya."
"Iya iya, elah," balas Danny menurut. Bertukar tempat dengan Riana yang kini duduk di samping Lesya.
"Guru olahraga di Aregas ganteng banget, tau," ucap Riana memberitau dengan senyuman bangga. "Namanya pak Rama."
"Sama pak Faris gantengan mana?" tanya Lesya.
"Pak Faris tuh, manis. Senyumnya gula parah. Bikin hati meleleh," sahut Naura mendramatis. "Kalo pak Rama itu ganteng, mempesona dan berkarisma. Nggak ngebosenin juga. Intinya mereka itu kalo jadi siswa bakalan dapet label The Most Wanted Boy."
Lesya manggut-manggut paham. "Jadi, kalian suka yang mana?"
"Dua-duanya, dong!" jawab Riana dan Naura kompak.
"Lo tim netral aja, Sya. Jangan ikutan genit kayak mereka," ucap Haidar memberi tau.
Lesya terkekeh, menganggukan kepalanya mengerti.
Di lain tempat, empat orang cowok tampan baru saja keluar dari ruang ganti. Mengganti seragam batik kebanggaan Aregas dengan kaos olahraga.
Xavier berjalan di samping Bastian sambil merapikan kaos olahraganya yang dibiarkan keluar dari celana. Lalu, mengangkat pandangannya sambil menyugar rambutnya ke belakang dengan kelima jarinya.
"Bukan Aregas kalo nggak ngasih info dadakan," celetuk Daniel dengan wajah bersungut kesal.
Cowok itu tadi pagi sudah setengah jalan menuju sekolah. Saat sedang membeli bubur ayam, Garry memberitau kalau kelas mereka disuruh membawa baju olahraga. Alhasil, dia harus putar balik dan hampir terlambat kalau nggak ngebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/227830195-288-k128779.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Nerd
خيال (فانتازيا)#AREGAS SERIES 2 Lesya yang merupakan seoarang cold girl yang memiliki mata setajam elang dan disegani anak buah Papanya berubah menjadi gadis cupu yang masuk ke dalam sekolah swasta elite dan terkenal di Ibukota untuk mencari tau alasan meninggalny...