•| Chapter 16 |•

19 2 0
                                    

Karena acara bazar hari ini, para penjual makanan di kantin tidak ada yang buka. Kecuali, stand yang berjualan siomay batagor dan mie ayam.

Kantin ramai diisi siswa siswi yang sedang makan hasil dari beli makanan di bazar. Tak hanya diisi siswa siswi Aregas, melainkan dari siswa siswi sekolah lain juga.

Inti Black Dragon sedang beristirahat dan bersantai sambil makan karena mereka turut adil menjaga keamanan Aregas. Mereka bekerja sama dengan anak OSIS agar tidak terjadi tawuran massal.

Xavier dan ketiga temannya berjalan memasuki kantin. Sudah tidak mengenakan seragam, hanya menyisakan kaos warna hitam. Kedatangan mereka berempat menarik semua perhatian cewek-cewek yang ada di sana.

"Itu yang namanya Xavier?!"

"Anjuuu, lebih ganteng aslinya dari pada di foto."

"Nggak sia-sia deh gue ke sini. Bisa liat Xavier sama gengnya Kenzie."

"Gue biasanya ngeliat mereka kalo si Garry live Ig atau tik tok doang."

"Samaaa!"

"Tampang badboynya bikin jiwa bergetar, euy!"

"Saking gantengnya sampe pengen salto."

"Hai, Xavier!"

"Bastian! Follback Ig gue, dong!"

Sampai ada yang terang-terangan menyapa, Xavier dan Bastian sama sekali tidak peduli saat mereka berempat termasuk Daniel dan Garry menjadi bahan perbincangan karena tampang mereka. Mereka sudah biasa dan tak ambil pusing. Berbeda dengan Daniel dan Garry yang membalas dengan ramah sapaan mereka.

Sampai di tempat tujuan, Xavier segera menempati salah satu kursi yang kosong. Tepat di samping Kenzie. Memandang ke arah depan.

"Yang buka cuman mang Ujang sama mang Dadang?"

"Ho'oh," jawab Natha sambil makan es batu di saat minumannya sudah habis. Dia baru saja selesai makan.

"Yah, padahal gue pengen makan nasi," ucap Xavier.

"Pesen diluar aja kalo gitu," Kenzie memberi saran.

"Nggak usahlah, kelamaan," tolak Xavier. Menatap Garry yang baru saja bermain ponsel. Dapat ditebak sahabatnya itu mau ngapain.

"Ger, beli makan, Ger."

Garry yang baru saja membuka aplikasi Tik Tok untuk live langsung mengurungkan niat. "Sini! Mau makan apa? Gue juga mau makan soalnya."

"Somay ajalah." Xavier memberikan uang seratus ribuan pada Garry yang diterima baik oleh sahabatnya itu.

"Okay!" Garry segera beranjak berdiri diikuti Daniel.

"Ikuuutt!" seru Daniel manja.

"Najis," cibir Alby yang posisinya duduk di samping Daniel.

"Gimana? Aman?" tanya Xavier pada Kenzie.

Saudara sepupunya sekaligus ketua geng itu berkolaborasi dengan anak OSIS untuk menjaga keamanan dan ketertiban acara yang berlangsung di Aregas. Takutnya ada geng dari luar yang mengganggu. Seperti tawuran massal beberapa bulan lalu. Saat SMA Gamilang juga pernah mengadakan bazar. Berawal dari dilempari batu mengakibatkan banyak siswa dan siswi terluka, berujung tawuran sampai acara berantakan total dan kerusakan kaca-kaca jendela kelas.

Kenzie menganggukan kepalanya kalem. "Aman. Nggak ada tanda-tanda yang mau ngajak ribut."

"Tapi, tetep aja lo harus waspada."

"Itu pasti."

"Gue mantau dari sini," ucap Alby memberitau sembari menunjukan sebuah pemandangan SMA Aregas yang terlihat sangat ramai dari atas. Alby membawa drone milik kakaknya untuk memantau keadaan Aregas.

Dangerous NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang