Lesya turun dari atas motor begitu Xavier memakirkan motornya di pinggir jalan yang kini sedang dikhususkan sebagai tempat parkir. Pandangannya mengedar pada tempat yang kini mereka datangi. Tak habis pikir Xavier membawanya ke pasar malam.
Tangannya masuk ke dalam saku celana, mengeluarkan sesuatu yang selalu dia bawa kemana pun, lalu mulai dipakai. Xavier yang baru saja melepaskan helm dan berbalik menghadapnya jadi berdecak kesal.
"Ngapain pake masker, sih? Takut ada fans lo yang liat?"
Lesya melirik datar. "Takut dikira simpenan om-om."
Xavier mendelik. "Gue nggak setua itu, ya!"
Jari telunjuk Lesya menyentuh bagian kumis Xavier yang tampak sedikit tebal. "Kayak bapak-bapak."
Xavier langsung berkaca di spion. Mengusap kumisnya yang memang sudah agak menebal.
"Tapi, tetep ganteng."
Lesya mendengus kesal. "Terserah."
Mereka mulai berjalan bersama masuk ke dalam pasar malam tersebut. Xavier tau tempat ini dari video yang tiba-tiba lewat di akun Tik Tok Bastian. Tak ingin membayangkan pergi bersama Lesya ke tempat ini, Xavier lebih milih langsung mendatangi gadis itu dan membawanya pergi.
Alhasil, di sinilah mereka berada. Pasar malam yang ingin Xavier datangi bersama Lesya. Entah mengapa terbesit di pikirannya, orang yang harus dia ajak ke tempat ini adalah gadis itu.
"Tiba-tiba banget lo bawa gue ke sini," ucap Lesya. Merasa tidak kecewa Xavier tiba-tiba membawanya ke sini. Sebab dia jadi ingin mencoba beberapa wahana yang menarik perhatiannya sejak mereka masuk.
"Pengen aja. Kali aja lo MKKB," balas Xavier santai. Melihat ke arah lain. Namun, tangannya bergoyang-goyang ingin sekali memegang tangan Lesya. Biar kayak orang pacaran. Soalnya di sana kebanyakan pada gandengan, rangkulan bahkan suap-suapan.
Lesya menoleh dengan kening mengernyit bingung. "MKKB apaan?"
"Masa Kecil Kurang Bahagia."
Plak!
"Awww, Shaaa!"
"Bisa nggak usah nyebelin nggak?" tanya Lesya dengan tangan terlipat di depan dada, menatap Xavier kesal. "Niat nggak sih lo bawa gue ke sini?"
"Niatlah! Kali aja lo jadi suka sama gue," balas Xavier makin melirih di akhir kata.
"Hah? Apa?!" Lesya sampai maju mendekat karena suara Xavier kalah dengan suara orang-orang yang ada di sana. Tempatnya sangat ramai karena mereka datang di malam minggu.
"Hah? Nggak!" balas Xavier geleng-geleng kepala.
Mereka kembali melangkah. Xavier merangkul bahu Lesya dan mendekatkan pada tubuhnya saat orang-orang dari lawan arah hendak menabrak tubuh gadis itu.
"Ati-ati, Sha," ucap Xavier pura-pura kesal. Padahal yang sebenarnya terjadi dia jadi bisa modus.
"Gue emang udah mau nyingkir kali! Lo-nya aja yang langsung narik badan gue," balas Lesya sambil melepaskan tangan Xavier dari bahunya.
"Ck! Nanti ketabrak orang lagi. Ya udah, lo yang di sini." Xavier bertukar tempat agar tubuh Lesya tidak kena tabrak. Sementara, Lesya pasrah saja Xavier maunya gimana. Padahal Lesya tidak mempermasalahkannya sama sekali.
"Mau naik wahana dulu atau makan dulu?" tawar Xavier. Sengaja mendekatkan mulutnya pada telinga Lesya agar suaranya dapat di dengar jelas.
Namun, Lesya malah menjauhkan wajahnya karena Xavier terlalu dekat. "Enggak usah deket-deket juga kali. Napas lo niup kuping gue."
![](https://img.wattpad.com/cover/227830195-288-k128779.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Nerd
Fantasia#AREGAS SERIES 2 Lesya yang merupakan seoarang cold girl yang memiliki mata setajam elang dan disegani anak buah Papanya berubah menjadi gadis cupu yang masuk ke dalam sekolah swasta elite dan terkenal di Ibukota untuk mencari tau alasan meninggalny...