Para Avengersnya Bungsu
.
.
.Keadaan Jaehyun kini kembali kacau, perasaan, bahkan jiwa raga nya ikut pergi ketika menatap bayi kecil miliknya. Pijakan nya pun semakin membuat nya melemah, takut dan juga merasa bersalah.
Jaehyun keluar dari ruangan khusus bayi, tubuhnya merosot kebawah, menangis terisak di sepanjang lorong yang sepi dengan aktivitas lalu lalang. Wajahnya disembunyikan, siapapun jika mengerti keadaan nya, pria tampan itu tak baik-baik saja.
Kini Doyoung dalam masa bius nya, membiarkan dirinya istirahat dan pulih untuk menatap buah hati yang dirawatnya nanti. Mark menatap kosong tangan yang terpasang infus, Papa nya tak kembali.
"Kak.." seru Jisung, Mark menoleh lalu Jisung mengisyaratkan untuk melihat kearah pintu. Ada papa nya disana.
Jaemin memeluk Jaehyun, begitu pun dengan yang lain. Jaehyun merasa dia butuh sandaran, dia butuh kekuatan untuk menjelaskan tentang anak terakhirnya.
"Kak..."
"Papa mau jelasin? Kita diluar aja ya, Mama baru aja dipindahin kesini." Seru Jeno mengusulkan untuk mereka bisa berbicara di luar.
Jaehyun hanya duduk, nyawa nya seperti hilang, dia menatap takjub anak-anak yang tegar, lalu menangis kembali dengan pelan.
"Papa..."
"Adek kalian--- papa gak sanggup..." seru Jaehyun terisak, Chenle yang sedari tadi menangis pun memeluk Jaehyun, anak-anaknya juga jadi ikutan menangis.
Renjun saja sudah dipeluk sama Mark, sosok galak Renjun saja sedari kemarin juga rasanya memiliki perasaan gelisah tak karuan, ternyata ini jawaban nya.
"Hiks...d-dia m-membiru kak, s-sesak nnafas..." seru Jaehyun tak kuat menjelaskan nya, semua anak-anaknya yang lebih tua terdiam mendengarkan, Jisung disebelah Jeno pun diam-diam juga sudah menangis.
"Dia di inkubator, pakai alat bantu nafas, kak. Papa rasanya ingin egois dia lahir, tapi pas dia lahir ternyata sakit begini papa rasa lebih baik dia dilepaskan." Isak Jaehyun pelan.
Tapi kalau tidak dilakukan, Jaehyun kehilangan kedua nya. Istri dan anaknya sekaligus dalam satu waktu. Dia juga memikirkan anak-anaknya yang masih butuh Doyoung.
.
.
.Mark, Jeno, Renjun dan Jaemin berdiri di ruangan box bayi, mereka tak bisa masuk, hanya bisa dia lihat dari luar ruangan saja. Mark menatap bayi kecil itu dengan tatapan nanar nya.
"Kak Mark.." panggil Renjun pelan.
Mark terdiam, tak menjawab panggilan Renjun. Dia masih menatap bayi dalam inkubator itu yang penuh dengan selang serta alat penopang hidup yang entah mereka tidak tahu apa namanya.
"Kecil banget baby sun.." seru Jaemin pelan, Jeno menoleh kearah Jaemin.
"Aku gabisa berkata apa-apa." Seru Jeno pelan. Semua nya juga diliputi rasa yang tidak tahu apa. Bukan bersalah, bukan juga menyalahkan.
Mereka hanya perlu waktu, untuk menerima keadaan yang memang bukan hanya mereka yang sedih, namun bayi kecil itu. Setidaknya mereka mengabadikan nya dalam potret kenangan jika memang waktu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Avengersnya Bungsu [ HAECHAN ] ✔ END
FanfictionDalam rumah tangga, tidak hanya cuma berdua, memiliki anak adalah karunia Tuhan pada Hamba nya. Bagaimana jika sudah menikah 10 tahun dan setelah mengadopsi 6 anak, baru di karunia satu anak lagi? Family Relationship || Syndrome Siblings || JAEDO ft...