17. Sweet Hours

4.5K 482 14
                                    

Para Avengers nya Bungsu

.
.
.

Setelah berada di ruang rawat nya, Doyoung terdiam, tatapan nya kosong dan juga tak ada semangat dalam dirinya. Tangan nya meraba pelan perutnya, berharap ada keajaiban, untuk diberikan kesempatan lagi.

Jaehyun menatap istrinya dengan dalam, tubuhnya mendekat pada brankar milik Doyoung, mengambil tangan istrinya nya dengan lembut.

"Sayang," panggil nya, Doyoung menatap suami nya dengan sedikit pandangan ingin menangis lagi. Jaehyun duduk didepan nya, Doyoung menjatuhkan kepala nya di bahu Jaehyun.

"Mas, mau namain adek siapa?" Bisiknya lirih, Jaehyun tersenyum pelan.

"Kamu ada ide gak buat kasih nama adek?" Tanya balik Jaehyun, membiarkan istrinya memberikan nama untuk pangeran kecilnya.

"Jung Haechan, artinya bersinar terang seperti matahari. Dia cahaya untuk keluarga kita." Seru Doyoung pelan.

Sebelum-sebelumnya, Doyoung juga senang dengan bunga matahari, bahkan di kehamilan pangeran kecil nya pun menunjukkan nya.

"Sangat cocok nama nya untuk pangeran kecil kita." Seru Jaehyun yang juga sangat setuju dengan nama yang diberikan oleh istrinya.

.
.
.

Sore hari nya, Doyoung ditemani oleh Jaehyun kembali keruangan bayi yang sekarang dipindah ke ruangan NICU, dia selalu ingin melihat anaknya walaupun jahitan di perutnya bekas operasi yang masih sakit, dia abaikan begitu saja.

"Pangeran kecil mama, lucu sekali." Gumam Doyoung, tangan kecilnya masih mengatup, tak terbuka.

Kulitnya masih membiru, nafas nya juga masih melemah, fokus Doyoung kini pada alat yang menempel pada kepala nya.

"Anak kita lucu ya papa." Seru Doyoung, Jaehyun menangkupkan tangan nya ke tangan Doyoung. Menahan nya dengan lembut. "Dia memang lucu, sama seperti mu." Bisik Jaehyun.

Kedua nya betah menatap sang jabang bayi disana, mata Doyoung tak bisa berbohong kala disana ada keinginan merawat pangeran kecilnya. Namun, kondisi si kecil Jung masih kritis yang harus tetap didalam inkubator selama pemulihan nya.

"Maaf, kalau Mama bikin adek jadi kayak gitu."

"Takdir, sayang. Kita gak bisa nyalahin diri sendiri terus, ada kala nya memang Tuhan menitipkan cuma sebentar biar dia merasa di sayang sama kita. Nanti kalau kita siap, kita ikhlas, dia akan menemui kita surga." Jelas Jaehyun lebih tegar.

Sedih memang boleh, perasaan sedih takkan bisa hilang sepanjang kemarin, namun Jaehyun lebih memilih untuk terus percaya pada Tuhan yang masih menitipkan malaikat kecil untuknya dan juga keluarga nya.

.
.
.

Setelah melihat-lihat keadaan si kecil, Jaehyun membawa kursi roda Doyoung kearah taman rumah sakit yang menampilkan berbagai macam anak-anak yang sedang bergurau, bermain atau membaca.

Pandangan itu juga membuat Jaehyun berhenti mendorong kursi roda milik istrinya, lalu mendorong kembali kearah kursi panjang.

"Nanti kalau pangeran kecil tumbuh sehat, dia pasti akan seperti mereka ya, Pa?" Doyoung menatap lurus anak-anak yang masih batita bermain di tempat khusus nya.

Para Avengersnya Bungsu [ HAECHAN ] ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang