19. 15 hari, Firasat buruk.

5K 425 27
                                    

Para Avengers nya Bungsu

.
.
.

Tak ada sesuatu yang bisa membuat nya tersenyum, kini wajah istrinya kian sendu dan sering melamun di depan kasur bayi milik Haechan. Semua nya terekam kamera cctv, dia melihat langsung bagaimana bayi kecilnya colaps dan juga monitor didepan nya menandakan denyut jantung bayi kecilnya menurun.

"Mama nggak tahu, mama belum siap.." monolognya. Dia seharian ini tak keluar dari kamar ini, hatinya masih belum sekuat siapapun saat ini.

Bahkan keenam anaknya dan juga sang suami, dia sejenak ingin melupakan mereka, dia hanya ingin didalam ruangan itu sebelum menutup kamar itu.

"Mama selalu do'ain adek disini. Mama tunggu kamu pulang kerumah ini ya.." monolog nya.

Jaehyun menatap kamar bayi kecilnya yang terbuka, menatap sendu istrinya yang kini memiliki kenangan nya sendiri, tangan nya mengepal. Kedua nya sama-sama tersiksa, bukan hanya fisik tapi juga mental dan hatinya.

Bayi kecilnya, Jung Haechan tak menunjukkan progress baiknya, justru bayi kecil itu keadaan nya kian kritis, bahkan semakin menurun.

"Papa rasa memang harus ikhlas melepas adek.." bisik Jaehyun pelan.

.
.
.

Keadaan rumah selama 15hari ini tak ada yang berubah, bahkan semakin dingin dengan Doyoung yang seharian akan berada di kamar bayi kecilnya atau pun di taman miliknya. Merenung disana.

Selama 15hari itu pun, Haechan tak mengalami progress yang baik, tubuhnya semakin kurus dan juga membiru yang pekat. Tubuh kecilnya ditempeli sana sini demi bertahan hidup dan juga demi kedua orang tua nya yang masih menjenguknya di ruangan NICU.

Kali ini Jaehyun ke rumah sakit, langkah nya kian pelan kala suster disana membuka pintu untuknya dan masuk kedalam ruangan NICU itu.

Dokter Cho berdiri di depan inkubator bayi kecilnya, Jaehyun menghampiri nya dengan pelan.

"Tuan Jung, bayi anda masih tidak ada progress baik. 15 hari ini keadaan nya semakin kritis." Seru Dokter Cho.

Jaehyun menoleh sebentar, mulut bayi nya masih dipasang selang kecil disana, namun hidung nya kini terpasang selang oksigen untuknya.

"Saturasi oksigen nya kian menurun dari hari ke hari. Jantung nya juga semakin melemah. Beberapa kali, dia mengalami Resusitasi Jantung Paru untuk lima hari belakangan ini."

Jaehyun menatap nanar, dia kemari karena kangen dengan anaknya, jiwa seorang bapak yang bahkan rela memberikan apapun pada bayi kecilnya untuk bisa hidup dan dibawa pulang bersama.

"Dok, apa akan terus begini?"

"Iya, sepsis nya juga sudah menyerang ke seluruh darah di tubuhnya. Anda bisa lihat, Haechan tak bisa menggerakkan tangan nya kembali."

"Kita akan mengusahakan yang terbaik, Tuan Jung. Saya akan keliling dulu."

"Terima kasih, Dokter Cho." Lalu Dokter Cho meninggalkan Jaehyun beserta suster disana. Membiarkan Jaehyun sendiri dengan bayi kecilnya.

.
.
.

"Mama, ayo makan dulu.." seru Renjun membujuk Doyoung untuk beberapa kali makan, Doyoung menggeleng pelan. Tubuhnya semakin kehilangan bobot nya, membuat anak-anak harus ekstra menjaga Doyoung saat ini.

"Katanya mama mau jaga adek? Seenggaknya mama harus kuat. Adek juga butuh mama, walaupun sendirian disana." Seru Renjun kesal karena Doyoung justru memilih untuk menyakiti dirinya sendiri.

Para Avengersnya Bungsu [ HAECHAN ] ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang