Jack meringis, dia berdiri dengan susah payah. Pukulan tadi dua kali lipat lebih kuat dari pukulan sebelumnya. Siapa gadis itu sebenarnya?
Dia tak mendapatkan informasi apa pun tentang gadis tersebut. Yang dia dapat hanya empat orang yang sudah jelas di takdirkan untuk menghancurkannya.
Tapi, tunggu sebentar. Apa ada informasi yang dia lewatkan? Sialan, dia masih belum tahu tentang jantung gadis yang menjadi pasangan Geerin.
Atau jangan-jangan, gadis itu adalah gadis pemilik jantung yang dia cari. Jika benar, kenapa dia bisa sekuat itu? Terlebih pukulan tadi seperti menambahkan spesialis sihir biru miliknya.
Tak ada waktu untuk memikirkannya lagi. Juga, dia sudah siap dengan semuanya. Ia menyeringai melihat ke sebelah kanannya. Di sana sebuah pelindung yang melindungi tiga orang dari serangan naga hitam miliknya hampir hancur.
Tepat pada perkiraannya, pelindung itu pecah. Namun, seringainya hanya bertahan beberapa saat karena sebuah pelindung lain terbentuk.
Dari atas api menyembur ke arah sepuluh naga hitam miliknya. Dia mendongak, dan tercekat ketika melihat naga berukuran besar dengan seseorang yang menungganginya.
Ah, pria itu. Dia salah satu orang yang katanya akan menghancurkan dirinya. Jack merubah raut wajahnya kembali datar, ternyata dia tidak bisa memandang lemah mereka semua.
Di lain tempat, Zoe langsung memindahkan Doyun dan Zyra ke tempat dimana yang lainnya berada. Pelindung sementara yang di buat oleh Ben tidak akan bertahan lama.
Ya, dia menyadari kalau pria itu yang membuatnya. Dia juga terkejut Ben bisa menunggangi seekor naga yang bahkan hampir sebesar area pertempuran Mr. Kenan dan Jack.
"Zyra kenapa?" Tanya Mr. Kenan, ketika Zoe telah berhasil membawa kedua anaknya ke tempat mereka.
"Kehabisan energi. Sepertinya dia terlalu memaksakan diri." Balas Zoe dengan prihatin, mau bagaimana pun gadis itu tak pernah bermasalah dengan dirinya. Beda lagi kalau sudah bertemu dengan Alvia.
Tapi, sepertinya hati dingin gadis itu mulai luluh. Melihat bagaimana Alvia dengan raut wajah sulit di artikan mulai memulihkan energi Zyra dengan sihirnya.
"Ayah, maaf." Ucap Doyun merasa bersalah. Dia gagal menolong sang ayah tadi. Jika saja yang lain datang terlambat dia tidak tahu harus melakukan apa.
Kenan tersenyum hangat. "Tak perlu meminta maaf, bukan salahmu."
Di tengah kehangatan itu, Zoe menahan tangisnya, ini suasana yang sangat mengharukan sungguh. Tapi, semuanya di rusak begitu saja karena ucapan Leo.
"Hentikan drama keluarga ini. Ada hama yang harus kita basmi terlebih dahulu."
Alvia belum selesai memulihkan Zyra, dia hanya bisa mendengus mendengar ucapan Leo barusan. Pria itu tak akan pernah berubah walaupun sebelumnya terlihat melunak karena telah mengaku sebuah kebenaran padanya.
Suara petir di tengah matahari yang masih bersinar terang terdengar, kilatan menyambar beberapa pohon di sekitarnya. Jack tersenyum miring, puncak kemenangannya akan terlihat sebentar lagi.
Di sisi lain, Leo sudah membuat pelindung kuat tepat pada saat kilat tadi menyambar ke arah mereka. Kilatan itu terhenti dan berubah menjadi kabut tebal.
Ben yang berada di atas langit menaikkan salah satu alisnya. Dia tak bisa melihat apa pun karena kabut tebal yang mulai menutupi hutan di bawahnya.
"Huh! Dia datang!" Pekik naga biru itu, Lea namanya.
"Siapa yang datang?"
"Orang yang kau sebut dengan nama Rion! Dia datang! Dia tidak sendiri, dia membawa dua orang yang sudah berada dalam kendalinya!" Jelas Lea memberitahu apa yang bisa dia lihat dalam penglihatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIA SANDARA [TAMAT]
Fantasy[Fantasi] Keadaan mendesak mengakibatkan lima orang terpilih masuk ke dalam dunia antah berantah yang terdapat sekolah yang mengutamakan sihir. Dunia modern yang menjadi latar awal mereka berubah menjadi hutan dan sebuah bangunan sekolah yang amat k...