Bugh!
Leo menendang perut pria yang mencekiknya itu. Dia tahu kalau Jack menggunakan spesialis sihir biru pada kedua tangannya. Maka dari itu cengkeraman itu sampai berbekas ke Mr. Kenan.
Jack merasakan tubuhnya sedikit melemah, telapak tangannya mulai melakukan perubahan dengan keriput di sana. Ia kembali mengambil jantung yang sudah dia sihir dan kemudian memakannya langsung.
Semua yang di lakukan pria itu terlihat jelas oleh Leo. Ternyata pria itu cukup lemah jika tak memiliki persediaan jantung untuk memulihkan energinya.
Itulah mengapa dia menginginkan jantung miliknya dan Alvia, karena jantung mereka berdua dapat membuat pria itu abadi. Tanpa harus memakan jantung lainnya, bahkan bisa lebih kuat dari perkiraannya.
Dari yang Leo tahu, Alvia bukan hanya seorang gadis yang ditakdirkan menjadi pasangannya. Ada hal lain yang membuat gadis itu harus mencapai titik seperti ini.
Dan sepertinya yang mengetahui hal tersebut hanya dirinya. Alvia tidak bisa di baca pikirannya, keras kepala, pemarah, dan dia pintar juga licik. Gadis itu tidak mengenal siapa dirinya sendiri, tapi cukup percaya diri dengan apa yang dia lakukan sampai sekarang.
Di sisi lain, Ben menyerang naga hitam yang mengepung dirinya dan juga Lea. Naga biru itu tampak percaya diri sekali ketika berhadapan dengan puluhan naga yang bersembunyi di hutan ini sejak awal.
Lea terus memyemburkan apinya terus-menerus tanpa rasa lelah. Ben tidak akan terkejut sama sekali, dia tahu kalau Lea bukanlah seekor naga biasa, terlebih dia awalnya hanya seekor katak.
"Pertarungan di bawah tidak imbang," Kata Ben ketika melihat Doyun dan Zoe yang tampak kesulitan melawan Mr. Dellion dan Chris. "Kau bisa melawan mereka sendirian kan?" Lanjutnya bertanya pada naga itu.
"Bisa, tapi aku tidak bisa membunuh mereka. Kau yang harus membunuh mereka, aku terikat sumpah jika membuat mereka semua mati. Bukan tanpa alasan aku menjadi katak sebelumnya."
"Kalau begitu jangan bunuh mereka, kita bunuh saja pengendalinya." Kata Ben sambil terus memantau keadaan di bawah sana yang hampir kacau.
"Kau yakin? Rion terlalu kuat, dia bisa saja membunuhmu dengan mudah loh." Balas Lea melebih-lebihkan. Padahal tak sepenuhnya benar, tapi Rion memang jelas sekuat itu.
Ben mendatarkan wajahnya. Dia tidak takut sama sekali dengan perkataan naga biru itu. Mau Rion sekuat apa pun, dia yakin pria itu memiliki kelemahan, dan itulah yang perlu di cari tahu.
Di lain sisi, beberapa ekor naga hitam mulai beralih menyerang pelindung hutan ini. Mereka berbalik secara berbondong-bondong ke segala sisi.
Karena itu juga, Lea dan Ben dalam keadaan krisis. Bahkan Ben yang berencana menolong teman-temannya di bawah sana jadi urung.
Kekacauan di langit membuat Zoe kehilangan fokus, dia yang hampir terkena serangan Rion langsung di dorong oleh Doyun. Akibatnya dia terjatuh dan malah anak itu yang terkena serangan lawan mereka.
Zoe meringis, dia menatap tajam pria dengan surai biru itu, "Aku tak pernah mencari masalah denganmu, Rion. Tapi, sepertinya kau yang mencari masalah denganku."
Mendengar itu Rion tersenyum miring, ia kembali melayangkan serangan pada kedua orang yang harus mati ditangannya itu. "Ini akan lebih mudah jika kau menyerah, Zoe, oh apa perlu aku sebut dengan Nona muda Freezly."
Doyun tersentak di tempatnya. Nama yang disebutkan oleh Rion adalah nama belakang dari keluarganya. Dia hampir kehilangan kendali atas tubuhnya jika saja Alvia segera menariknya menjauh dari Rion.
Sungguh, Alvia tak mengerti dengan situasi yang akan terjadi selanjutnya. Tapi, dari apa yang dia pahami dari perkataan Rion adalah Zoe dan Doyun memiliki hubungan darah.
Mereka berdua memiliki ikatan keluarga, entah bagaimana ceritanya. Yang jelas, Doyun terlihat sekali syok mendengar pernyataan Rion tadi.
"Kau tunggu disini." Alvia mendudukkan pria yang lebih muda darinya itu di dekat pohon. Tak lupa dia memberikan pelindung dengan diperkuat sihir biru. Selagi dia berada di dekat Jack, dia bisa menyalin spesialis pria itu.
Setelahnya Alvia kembali berhadapan dengan Rion, Mr. Dellion dan Chris. Dia tidak sendiri, ada Zoe juga yang sudah berdiri lagi di sisinya.
Serangan kembali di layangkan ke arah mereka berdua. Alvia hanya mampu menghindar dan terus menghindar karena serangan berturut-turut itu. Zoe pun melakukan hal yang sama.
Tapi, keduanya tak bisa melakukan itu terus-terusan. Alvia yang berniat menyerang balik justru terdiam di tempatnya. Dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.
Zoe yang melihatnya sendiri pun heran. Ada apa dengan temannya itu, kenapa dia tiba-tiba seperti membeku.
"Rion, sialan!" Umpat Alvia karena tak kunjung bisa keluar dari sihir yang membuat tubuhnya tak bisa bergerak sama sekali. Dia sungguh tidak tahu bagaimana mematahkan sihir ini.
Lengah karena mencoba membantu Alvia yang terjebak, Zoe malah terpojokan ke pohon besar. Kepalanya terasa nyeri karena benturan tiba-tiba itu. Kini tubuhnya juga tak bisa digerakkan.
"Akh!" Zoe memekik kesakitan ketika tubuhnya terhantam sebuah batu besar yang entah bagaimana sudah ada di hadapannya. Menghimpit tubuhnya di antara pohon dan batu besar tersebut.
Darah mengalir dari pelipisnya. Dia masih bisa bernafas, meski itu terasa lemah, dan tubuhnya sudah mati rasa. Ia hampir pada batasnya.
Kenan terpojok. Dia kehabisan energi dan dari atas langit ada dua naga hitam yang mengarah padanya. Nafasnya tak kunjung teratur. Hanya sedikit lagi, dua naga itu akan menghabisinya.
Dua lapisan pelindung hutan mulai menghilang karena serangan dari naga hitam. Ben tak bisa membunuh mereka sendirian, meski ada Lea, naga itu tak bisa berbuat banyak karena terikat oleh sumpah.
Pertarungan sengit antara Leo dan Jack tak kunjung usai, keduanya masih bisa berdiri dengan tegak meski sudah banyak bekas darah di area pertarungan keduanya.
Leo yang tak bisa tersentuh meski harus berdarah di awal tengah melawan Jack yang kekuatannya jelas tak seimbang dengannya.
Tapi, karena spesialis yang dimilikinya, dia masih bisa berdiri hingga sekarang. Dia masih belum kehabisan energi sama sekali. Padahal ini pertama kalinya dia menggunakan spesialisnya hingga selama ini.
Doyun berteriak dibalik pelindung yang dibuat Alvia. Dia tidak bisa memecahkan pelindung itu dengan mudah. Semua orang sekarang sudah di ambang batasnya.
Jika ini berakhir dengan buruk, maka dia akan sangat merasa bersalah karena tak bisa melakukan apa pun. Kenapa dia begitu lengah dan juga sangat emosional ketika tahu fakta Zoe adalah saudara kandungnya.
"Tidak ada yang salah dengan fakta aku dan kak Zoe merupakan saudara. Aku mohon, jangan berakhir seperti ini. Tolong, jangan tinggalkan aku sendiri lagi.."
"...Ketika ibu pergi aku sendirian, kemudian ayah pergi sibuk dengan pekerjaannya, dan berakhir aku sendirian lagi. Sekarang... aku mohon jangan berakhir seperti ini." Air mata lolos begitu saja dari kedua manik hitamnya.
Doyun tak bisa menahan tangisnya. Dia tak bisa berbuat apa-apa. Dia bodoh, dia payah, dia lemah dan dia tak berguna. Tapi, dia membutuhkan orang lain, dia takut sendirian.
Sungguh, jangan biarkan itu terjadi.
--
Tbc
Enggak, enggak ini belum end ya. Yakali doyunku harus sendirian hiksrot
Cius deh, wp aku erorrr woe, masa tiga chapter sebelumnya di aku bacaannya belum kepublish, wp kayaknya kemusuhan sama aku hmzzzz...
Sorry for typo's
See you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIA SANDARA [TAMAT]
Fantasy[Fantasi] Keadaan mendesak mengakibatkan lima orang terpilih masuk ke dalam dunia antah berantah yang terdapat sekolah yang mengutamakan sihir. Dunia modern yang menjadi latar awal mereka berubah menjadi hutan dan sebuah bangunan sekolah yang amat k...