DANGEROUS GHOST

⚠️ [04] DANGEROUS GHOST

⚠️ Warning++

-Dangerous Ghost-

Tubuh Zee terasa kaku, tatapan Zee tak lepas dari Calvin yang ada di depannya. Calvin tak seperti yang Zee bayangkan. Ia kira, korban kecelakaan akan berwajah hancur atau ada bagian tubuh yang hilang. Tapi sial, wajah Calvin begitu tampan, bahkan nyaris sempurna. Dengan kaki yang sudah tak bertenaga akibat serangan kejutan yang tiba-tiba, Zee menjatuhkan bokongnya kembali di kursi. Menatap papan tulis dengan tatapan kosong, ia tak berani menatap Calvin yang masih duduk di sebelahnya.

Calvin menatap Zee sambil senyum-senyum sendiri. Entah apa yang lucu, tapi ia suka dengan Zee yang tak bisa berkata apa pun. Gadis itu membisu. “Zee,” panggil Calvin.

Tapi Zee berpura-pura tak mendengar. Calvin mendengus karena diabaikan. Untuk mendapat perhatian Zee, Calvin harus melakukan sesuatu. Seringai di wajah hantu tampan itu terbit.

Sosok Calvin tiba-tiba menghilang, membuat Zee bernapas lega. Akhirnya, ia bisa belajar dengan normal tanpa gangguan dari makhluk halus itu. Zee kembali mencatat materi di buku. Tapi, perasaan Zee mulai tak enak. Terutama di bagian bawahnya yang mulai terasa lembab.

Tiba-tiba saja bagian bawah Zee berkedut, minta dipuaskan ketika sesuatu yang dingin menerpa area sensitifnya. Zee melirik ke bawah, matanya membulat sempurna saat Calvin ada di bawah sana dengan senyum mengembang.

“Lo mau ngapain?!” bisik Zee galak.

“Sst.. diem, nanti ketahuan.”

Mata Zee membulat sempurna saat kepala Calvin masuk ke dalam rok-nya. Dengan sengaja Zee menekan kedua paha agar Calvin tak bisa bernafas. Tapi ia lupa jika Calvin adalah hantu. Zee menutup mulutnya sendiri ketika Calvin melakukan hal gila kepadanya.

“Calvin. Stop,” bisik Zee. Tentu Zee memelankan suaranya agar semua orang tak curiga. Bisa bahaya jika mereka sampai ketahuan. Calvin menyembulkan kepala, sembari terkekeh gemas melihat wajah Zee yang menahan gairah.

“Muka Zee lucu,”

Zee mencengkeram buku dengan kuat melampiaskan rasa nikmat. Kedua paha Zee merapat saat ia hendak mencapai puncak. Calvin tersenyum penuh kemenangan saat Zee terangsang. Gadis itu gampang sekali Calvin goda. Bagian bawah Zee begitu basah, sehingga Calvin semakin mudah bermain di sana.

“Aah....”

Zee yang tersadar akan perbuatannya pun segera menutup mulutnya sendiri, apa lagi saat ini semua tatapan tertuju kepadanya. Jantung Zee berdebar kencang saat ia baru saja melakukan pelepasan saat pembelajaran.

“Zee. Kamu sedang apa di belakang sana?” tanya Pak Dodo, curiga.

“Lagi mencatat Pak,” balas Zee, mencoba tetap tenang saat tangan Calvin di bawah sana tidak bisa diam. Jika tidak sedang diinterogasi, ingin sekali Zee menarik kepala hantu tampan itu, melampiaskan amarahnya.

“Lalu tadi apa?”

“Aah, itu. Nggak keliatan Pak,” balas Zee sedikit mendesah.

“Kembali mencatat!”

Zee menarik rambut Calvin agar menghentikan kegiatan di bawah sana. Dengan wajah tanpa dosa, Calvin menyengir lebar.