⚠️ [26] DANGEROUS GHOST

71.3K 3.2K 972
                                    

-Dangerous Ghost-

Huek ....

Untuk ketiga kalinya Zee memuntahkan cairan bening dari mulutnya. Kaki Zee begitu lemas, bahkan tak bertenaga. Zee berdiri dengan tangan yang menopang tubuhnya. Ia menatap dirinya di cermin. Menggelengkan kepala saat pikirannya hanya tertuju pada satu hal yang menyebabkan semua ini.

"Ini nggak mungkin kan?"

Zee tak berpikir negatif dengan semua ini. Gadis itu segera keluar dari toilet, berencana untuk ke UKS. Karena tubuhnya benar-benar lelah. Bahkan untuk berjalan sekalipun, gadis itu masih sempoyongan.

Dari kejauhan, Calvin melihat Zee yang berjalan aneh. Dengan cepat ia berlari menghampiri Zee, yang hampir saja jatuh.

"Zee? Nggak papa? Lo kenapa?" tanya Calvin khawatir.

"Gue nggak papa. Lepasin gue,"

"Nggak. Nanti lo jatuh, biarin gue yang bawa lo ke UKS."

Zee menyerah, ia tak punya tenaga yang cukup untuk berteriak, atau bahkan menendang Calvin. Ia pasrah saat Calvin menggendong dirinya. Zee dapat melihat wajah khawatir Calvin dari bawah. Tapi Zee tak ingin berharap lebih, takut jika ia dijatuhkan lebih dalam lagi. Zee menyembunyikan wajahnya di dada Calvin, wangi tubuh Calvin masih sama, hal ini yang membuat Zee nyaman, dan rasa mualnya menghilang.

Untung saja koridor sangat sepi sehingga mereka tak menjadi pusat perhatian. Zee tidak suka jika dirinya menjadi sorotan utama yang dibicarakan banyak orang. Bahkan tak sedikit yang menanyakan hubungan Zee dengan Calvin.

Murid baru yang pernah menjadi topik utama sebelumnya, membuat Calvin begitu terkenal. Siapa saja mengenal pria tampan ini. Semakin ia terkenal maka semakin banyak yang suka. Tapi naas terhalang oleh Regina. Karena Regina sendiri yang mengatakan di depan banyak orang jika ia adalah tunangan Calvin. Sehingga banyak murid yang sudah menyerah sebelum berjuang.

Zee tidak tahu sifat baik Calvin hanya kepada dirinya atau kepada banyak orang. Jika memang Calvin memperlakukan seperti ini hanya kepada Zee, apa boleh Zee berharap Calvin kembali? Tapi bagaimana jika sikap peduli Calvin bukan hanya kepada dirinya saja?

Calvin membaringkan tubuh Zee dengan hati-hati di brankar yang ada di UKS. Cowok itu mengambil minyak kayu putih agar Zee merasa lebih baik. Ia duduk di sebelah Zee, membantu gadis itu untuk ikut duduk.

"Zee kenapa?" tanya Calvin khawatir. Wajah Zee begitu pucat, bahkan sudah seperti mayat.

"Cuman pusing." Zee merebut minyak kayu putih dari tangan Calvin. Kemudian membalurkan pada perutnya sendiri, dan pelipisnya.

Zee memijat kecil pangkal hidungnya meredakan rasa mual. Tapi yang terjadi, perutnya malah semakin bergejolak. Zee turun dari brankar, memuntahkan cairan itu di wastafel yang tak jauh darinya.

Calvin membantu Zee, memijat tengkuk gadis itu agar Zee merasa lebih baik. Tak tega juga jika Zee seperti ini. Apa ini karenanya?

Saat Zee merasa baikan, ia terkejut dengan tangan kekar yang melingkar di perutnya. Calvin memeluk Zee dari belakang dengan tangan yang mengelus perut Zee dari luar. Ada rasa geli, namun juga nyaman secara bersamaan.

"Anak kita udah tumbuh," bisik cowok itu.

Tubuh Zee menegang seketika. Ia langsung menjauhkan dirinya dari Calvin. Menatap cowok itu dengan tatapan benci. Zee menggelengkan kepala, tidak mungkin hal itu terjadi kepadanya bukan?

DANGEROUS GHOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang