⚠️ [28] DANGEROUS GHOST

78.5K 3.1K 1.4K
                                    

-Dangerous ghost-

"Saya ayahnya."

Zee juga Ziko sontak menoleh bersama ke arah belakang mereka di mana ada seorang pemuda datang mengakui jika ia adalah ayah dari anak yang sedang Zee kandung. Siapa dia? Tentu saja Calvin.

Calvin datang di waktu yang sangat tidak tepat. Tapi cepat atau lambat, kedua orang tua Zee pasti akan mengetahui kebenarannya. Jadi, tidak ada yang perlu disembunyikan lagi.

"Calvin...." lirih Zee dengan mata berkaca-kaca. Ada perasaan lega saat Calvin datang, dan mengakui anaknya. Zee pikir, Calvin akan pergi begitu saja.

"Jadi kamu yang sudah menghamili anak saya?!"

"Saya akan bertanggung jawab, Om."

Ziko menatap Calvin dengan tatapan tajam, ia menghampiri pemuda itu dan menarik kerah kemejanya. Bagi Ziko, Zee adalah segalanya, tak mungkin ia biarkan Zee jatuh pada orang yang salah.

"Bertanggung jawab? Mudah sekali kamu bilang begitu!"

"Saya mencintai Zee."

"Kalau kamu cinta, kamu akan menjaganya! Bukan malah merusaknya!"

"Saya.. terpaksa."

BUGH!!

"BAJINGAN!!"

Ziko memukuli wajah Calvin dengan membabi buta, sedangkan Calvin diam tak melawan karena merasa pantas mendapatkan pukulan tersebut. Calvin akui ini adalah kesalahannya, apapun  hukumannya, akan Calvin terima.

Zee menutup mulutnya sendiri, dengan air mata yang terus mengalir. Sungguh, Zee tak tega melihat Calvin yang tak ada habisnya dipukuli sang papi. Dan Zee tak bisa berbuat apa-apa, ingin melerai keduanya, tapi suara Zee kembali hilang di ujung lidah.

Sedangkan di sisi lain, Zea baru saja pulang dari rumah sakit, ia berlari ke rumah karena perasaan tidak enak. Dan benar saja, pemandangan tak mengenakan langsung disuguhkan.

Tampaklah, Calvin yang babak belur juga Ziko yang kemarahannya tak bisa terkontrol. Zea menghampiri Zee yang menangis, untuk menenangkannya.

"Zee, ada apa?"

"Tolong Calvin, Mi...."

"ZIKO! ZIKO BERHENTI!" teriak Zea.

Tapi naas, Ziko tak mendengarkan, ia kembali memaki juga menghajar Calvin merasa belum puas.

Zea menarik lengan Ziko agar berhenti, menjauhkannya dari Calvin yang hampir tak sadarkan diri. "Berhenti... kamu bisa membunuh anak orang Ziko...." ucap Zea dengan lembut, berharap Ziko kembali tenang.

"JANGAN IKUT CAMPUR!! SAYA TIDAK PEDULI, ANAK ITU MATI ATAU TI-"

PLAK!

"ZIKO!! SADAR! Apa yang kamu lakuin itu salah. Nyawa adalah hal yang paling berharga. Tenang oke?"

Ziko tertawa sinis. "Tenang? BAGAIMANA AKU BISA TENANG. SAAT TAHU ANAK KITA SATU-SATUNYA HAMIL DI LUAR NIKAH?! APA AKU BISA TENANG HAH?!!"

Terkejut? Sudah pasti. Zea perlahan mundur, kemudian menatap Zee yang kini membantu Calvin bangkit. Zea tak percaya apa yang dikatakan Ziko. Tapi tak mungkin suaminya ini berbohong.

Sebagai seorang ibu, hati Zea begitu hancur. Bahkan saat ini, Zea tak tahu harus mengatakan apa kepada suami dan anaknya itu? Semua ini, terlalu tiba-tiba.

"Zee, apa yang papi kamu bilang itu benar? Kamu hamil, sayang?" tanya Zea dengan suara gemetar.

Zee menunduk, tak kuasa menatap maminya. "Maafin Zee, Mi. Itu salah Zee-"

DANGEROUS GHOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang