DANGEROUS GHOST

⚠️ [17] DANGEROUS GHOST

-Dangerous Ghost-

Peralatan medis memenuhi tubuh Calvin. Calvin bisa melihat dirinya sendiri yang sedang terbaring di brankar rumah sakit. Namun, rasanya begitu enggan untuk kembali ke raganya. Tapi jika tetap seperti ini, mungkin Calvin akan segera kehilangan Zee.

Zea, mami Zee yang membawa Calvin ke rumah sakit. Tepat di ruangan nomor 57, Calvin sendiri. Bahkan anggota keluarganya tidak ada yang datang untuk menjaga Calvin. Dengan uang, mereka menyewa suster untuk menjaganya.

Calvin terkekeh miris dengan kehidupan yang pernah ia lewati, terlebih sebelum ia mengenal Zee. Calvin bukan anak nakal, bahkan didikan ayahnya begitu keras. Calvin tidak dibiarkan bebas sedikit pun dari pengawasannya. Namun, semenjak kecelakaan itu. Kehidupan semu Calvin berubah. Menjadi arwah penasaran ada bagusnya juga. Mengingat sebelum kejadian tragis itu, membuat hati Calvin sakit. Ada suatu hal yang membuat Calvin nekat bunuh diri. Ya, kecelakaan itu memang disengaja. Calvin tidak suka dengan kehidupannya.

Flashback on

Kehidupan Calvin tampak begitu suram. Calvin tak punya teman, karena papanya membatasi pertemanan Calvin. Yang boleh bergaul dengan Calvin hanya kalangan atas.

Karena kuasa dan namanya itulah yang membuat Calvin dijauhi dan banyak yang membenci. Calvin kesepian, ingin rasanya menjalani kehidupan normal. Tapi tak bisa, ia dipaksa untuk sempurna.

Pulang sekolah Calvin diharuskan untuk bimbel, setelah pulang bimbel ada guru private yang mengajari Calvin di rumah. Calvin benar-benar muak, dan sudah bosan dengan semua ini. Ia sudah seperti burung yang terjebak di dalam sangkar.

Hingga suatu masa, Calvin diberikan ponsel juga laptop untuk belajar. Tapi Calvin pergunakan itu untuk hal lain. Mencari hiburan yang perlahan menjebaknya dalam dunia yang begitu kelam. Berawal dari menonton anime, cowok itu menjelajahi genre lain, hingga ia menemukan film yang membuat hasrat terpendamnya bangkit.

Awalnya coba-coba lama-lama ketagihan. Dari situ, Calvin kecanduan menonton film dewasa. Ia melakukan itu karena dirinya tertekan. Dan saat ia melakukan yang tak seharusnya, ia merasa kenikmatan. Tapi hal itu tak baik karena membuat Calvin kecanduan.

Setiap malam, ia menonton film biru dan berakhir di kamar mandi. Barulah Calvin bisa tidur. Kerasnya kedisiplinan sang papa, membuat Calvin melakukan hal itu diam-diam. Karena jika ketahuan, ia takut ponsel dan laptopnya disita.

Calvin selalu membayangkan yang tidak-tidak saat belajar ataupun sedang melakukan hal lain. Hasratnya selalu bangkit. Dan Calvin tak bisa fokus untuk memahami materi.

Saat ulangan tengah semester berlangsung. Calvin mendapatkan nilai terendah di angkatan. Hal itu yang membuat papa Calvin murka. Calvin mempermalukan dirinya di depan semua orang. Nama yang dijaga selama ini hancur ketika anaknya mendapatkan nilai terendah seangkatan. Bahkan nilai Calvin tak sampai KKM di semua mata pelajaran.

Calvin pulang malam saat itu, sekitar jam 12 malam ia baru tiba di rumah. Dan ternyata sang papa menunggu kepulangannya. Saat Calvin membuka pintu, ia langsung diseret ke ruang keluarga.

Di depan keluarganya sendiri, Alden atau bisa dikenal papa Calvin, mencambuk punggung Calvin dengan rotan. Calvin tak bisa melawan, ia hanya bisa menangis pasrah, sembari menahan rasa sakitnya.

"ANAK NGGAK GUNA!! DASAR BODOH!"

"Berhenti ... sakit Pa ...."

"Berhenti?!"

Ctar!!

"Akh!"

"Malu-maluin keluarga. Sampah!"