⚠️ [20] DANGEROUS GHOST

69.5K 3.1K 449
                                    

-Dangerous Ghost-

Seorang pria tampak tercengang ketika rumah yang selama ini ia tempati begitu gelap, bahkan luar dalam. Ia menyeret kopernya, membuka pintu untuk memastikan keadaan. Rasanya begitu khawatir ketika semua lampu sama sekali belum dinyalakan. Dia, adalah Ziko. Papinya Zee.

Ziko menyalakan lampu ruang tengah, kemudian berlari kecil ke atas tangga, untuk hampiri putri kesayangannya.

“Zee, sayang? Kamu di dalam kan?”

Tidak ada sahutan dari Zee membuat Ziko khawatir, dan segera membuka pintu tersebut. Ziko menyalakan lampu, dan terlihat Zee yang tertidur masih lengkap menggunakan seragam sekolah.

Ziko bernafas lega, karena Zee ketiduran. Ia pikir Zee pergi, atau ada yang menculik putri satu-satunya itu. Dengan langkah lebar, Ziko menghampiri Zee.

“Zee, bangun.” Zee mengerang pelan, kemudian membuka matanya meskipun sulit.

Ziko menatap putrinya aneh. Mata gadis itu membengkak, seperti menangis cukup lama. Apa putrinya sedang dalam masalah?

“Papi?” Zee cukup terkejut ketika melihat papinya di sini.

Ziko tersenyum hangat, sembari merapihkan rambut Zee yang berantakan. “Papi udah pulang. Kamu sedang dalam masalah?”

Zee menggelengkan kepala pelan, kemudian memaksakan senyumnya. “Zee nggak papa, Pi.”

Ziko mengangguk paham. “Mandi dulu sana, kita makan malam. Papi bawa makanan spesial buat Zee dari Jepang.”

Ziko terdiam, menatap putrinya lekat-lekat. Biasanya, Zee begitu excited jika sudah membahas tentang Jepang, tapi kali ini Zee tampak lesu. Ziko membiarkan Zee untuk mandi, sedangkan dirinya pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Sekitar 20 menit, Zee menemui papinya. Dirinya tampak lebih baik dari sebelumnya. Zee duduk di kursi makan, ketika Ziko menghidangkan sebuah mie yang sangat terkenal di Jepang, yaitu Ramen.

“Udah mirip sama yang di Naruto belum?” tanya Ziko, mencoba menghibur putrinya. Tapi yang terjadi, tak sesuai harapan, Zee hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata.

Ziko pun duduk berhadapan dengan Zee. Tak membiarkan Zee makan sendirian. Ia pulang karena tugasnya sudah selesai, dan ia sangat merindukan Zea dan juga Zee. Dua orang yang sangat berharga dalam hidupnya.

“Mami di mana sayang? Belum pulang ya?”

“Belum,”

“Mami suka pulang kan?”

“Kadang,”

“Zee kangen papi tidak?”

Zee mengangkat dagunya, menatap sang papi yang ada di hadapannya. Ia mengangguk kecil, tentu saja Zee merindukan sang Papi. “Kangen,”

Ziko tersenyum. “Habiskan makanannya. Papi bawa langsung dari Jepang.”

Zee menyuapkan kembali kuah ramen tersebut. Rasanya enak, tapi keadaan Zee yang seperti ini membuat rasa tersebut jadi hambar. Bahkan Zee memakan ramen tanpa berselera. Pikirannya terus melayang-layang, mengingatkan kejadian tadi pagi di rumahnya, saat Calvin pergi begitu saja.

DANGEROUS GHOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang