11. Beast : Suku

1.8K 326 45
                                    

 
   Hai gaess (。・ω・。)ノ♡.

   Jangan jadi 'SILENT READERS' ya! Ayo hargai karya orang lain.

   Vote dan comment dari kalian sangat berarti buat aku, sebagai referensi sekaligus penyemangat. Fyi, vote dan comment itu gratis loh...

***

   Setelah beberapa menit ditinggal Marlo, Naqi sebenarnya masih betah untuk memandangi wajah manis Runa, tapi suara menyebalkan Marlo benar-benar mengganggu kegiatannya.

" Kepala suku! Naqi tadi tiba-tiba membawa seorang betina yang sangat cantik, tapi betina itu dalam keadaan sakit, bahkan tadi ia menggedor pintu rumahku seakan ingin menghancurkannya. " Adu Marlo pada kepala suku.

" Astaga.. masalah apalagi ini! Dimana kau menemukan betina ini? Jangan sembarangan membawa betina, jika ia berasal dari suku lain, itu akan membuat keributan. " Kepala suku terlihat sedikit marah.

   Betina itu sangat langka, terlebih betina yang dibawa oleh Naqi sangat cantik, jika Naqi ketahuan menculik betina dari suku lain, maka akan menimbulkan perselisihan antar suku.

" Dia calon betinaku, namanya Lauria Aruna, dan ia tidak berasal dari suku manapun, aku menemukannya di wilayah perbatasan di selatan, dia sendirian sedang mencari makan untuk dirinya sendiri bahkan dia juga sedikit sakit, ingatannya hilang kurasa(?). " Jelas Naqi panjang lebar.

" Serius!? Betina secantik ini tidak ada yang mengurusnya? Dia belum memiliki pejantan? " Marlo benar-benar terlihat terkejut.

" Sungguh! Betina itu lupa ingatan? Bukannya wilayah perbatasan di selatan tidak ada suku lain? Hanya ada wilayah para Ferral, atau jangan-jangan ia korban penculikan Ferral dan karena suatu hal, akhirnya betina itu lupa ingatan. " Kepala suku pun tidak kalah terkejut.

" Entahlah, saat pertama aku bertemu dengannya, dia sendirian dan sedang memetik buah apel, dia sepertinya tinggal di gua dekat air terjun, dan saat aku memberikan buruanku dan mengubah wujudku, dia tiba-tiba pingsan. " Naqi bercerita dengan serius.

" Bahkan Runa asing dengan banyak kata, dia tidak tahu apa itu estrus, suku, serta Ferral. Dan guanya sangat kosong, tidak ada satupun barang, walau sehelai kulit pun ia tidak punya. " Lanjut Naqi dengan raut iba sembari melirik Runa.

" Baiklah, lebih baik jika betina itu menjadi anggota suku kita, agar ia terjaga dan makanannya tercukupi, juga suku kita sedang membutuhkan betina sekarang, banyak pejantan muda yang belum memiliki betina di suku kita. " Keputusan kepala suku.

" Cih.. aku akan bertanya dulu pada Runa nanti,  biar dia sendiri yang memutuskan. " Jawab Naqi yang terkesan tidak setuju.

   Sebenarnya Naqi merasa cemas jika Runa-nya masuk menjadi anggota suku, secara ia belum menjadi pejantan sah dari Runa, dan di suku masih banyak pejantan muda yang wajahnya cukup menarik mata, dia Benar-benar resah.

   Jangankan pejantan muda, yang sudah berumur saja masih terlihat tampan dan gagah, contohnya saja kepala suku, jika kalian membayangkan ia adalah seorang pria kurus dengan wajah menyeramkan, itu benar-benar salah, kepala suku adalah seorang pria tampan dengan delapan kotak diperutnya, sungguh memanjakan mata.

   Masalah dengan Ferral ular saja belum selesai, dan sekarang mau ditambah para pejantan disuku, banyak sekali pesaingnya.

***

   Lauria mengerjapkan matanya, membiasakan netra sewarna karamel itu dengan pencahayaan didalam ruangan.

   Tubuhnya masih sedikit lemas, saat gadis itu mengedarkan pandangannya, ia tersentak saat sadar bahwa tempatnya berbaring bukanlah guanya Syraa, melainkan hunian asing yang nampak seperti gubuk, bukan gubuk jelek dan reyot namun gubuk kokoh yang sangat kontras dengan alam.

BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang