PART 14 | HARI 1

3.3K 427 21
                                    


14. HARI 1

"Kalau gue bilang gue udah pacaran, gimana?"

Pertanyaan dengan suara pelanku berhasil membuat teman-temanku yang asyik menonton di kamarnya Mira langsung menatap tak percaya padaku. Ya seperti sebuah perkataan yang mengejutkan, mereka semua terlihat terkejut. Apalagi Olla. Dia melotot lebar sekali, seperti melihat pocong, makhluk halus yang ia takuti.

"Banyak bacot," kata Mira kemudian kembali menatap layar televisi.

"Beneran?" Olla memajukan wajahnya padaku, kemudian menyipitkan matanya. "Gak bercanda kan?"

Aku menggeleng. "Enggak."

"Gak percaya sih gue," kata Olla, dia kembali menonton televisi seperti Mira.

Aku hanya menaikkan bahu dengan acuh, "Ya yaudah kalau gak percaya," aku sebenarnya tidak masalah jika teman-temanku tidak percaya. Mungkin karena tampangku yang tidak begitu meyakinkan, jadi wajar saja mereka seperti itu.

Hari ini aku bermain dengan kedua temanku saja. Flora sedang tidak bisa berkumpul disini, karena dia ada urusan yang harus diurus. Aku, karena bosan dirumah saja, aku menerima ajakan Mira untuk bermain di rumahnya seperti sekarang ini.

"Ya emang, gue kan percaya sama Tuhan, bukan sama lo," ujar Mira tanpa menoleh padaku.

Aku terkekeh pelan. Mengecek ponselku, lalu sedikit kaget karena ternyata Ashel mengirimkan pesan padaku satu jam yang lalu. Mungkin karena aku mengheningkan notif, makanya aku baru sadar atas notif chatnya.


Hari ini kamu ada kegiatan apa?

Gak ada sih
Kamu ada kegiatan gak?


Baru juga mengirim, pesanku langsung mendapatkan balasan dari Ashel.

Gak ada juga
Bosennn
Ngapain ya aku

Keluar mau gak?

Kemana?

Jalan jalan
Mau?

Mauuu mauuu

Oke
Aku jemput ya

Iyaaa
hati hati yaaa



Aku langsung beranjak dari dudukku begitu mendapatkan balasan terakhir dari Ashel. Pergerakanku ini membuat kedua temanku menoleh, dari raut wajahnya seperti bingung karena aku berdiri. Jadi tanpa ditanya, aku langsung saja menjawab.

"Mau keluar, gue cabut ya." Tanganku meraih kunci motorku dan langsung keluar dari kamar Mira.

"Gue ikut!!" teriak Mira ikutan berdiri, dan aku tetap berjalan saja sambil menjawab.

"Gak boleh, ngerusak nanti lo," kataku semakin mempercepat jalanku agar kedua temanku ini tidak ribet dan merusak acara jalan-jalanku hari ini bersama Ashel.

Aku menaiki motor, kemudian bergerak cepat menuju rumah Ashel.




SURAT UNTUK ASHEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang