KEADAAN

2.9K 320 13
                                    

"TOLONGGG... ARGH... TO.. TOL-."

"Hiks.... Hiks.. Hiks."

"Aku tak ingin seperti ini... Aku tak ingin mati.... AKU TAK INGIN MATI!!!.... hiks.. Aku..... Tak..hiks.... Ingin mati.. Huhuhu."

Orang-orang tak mampu menerima perubahan dunia seperti ini. Yang tadinya tenang dan damai, berubah menjadi mengerikan. Sifat-sifat tercela manusia mulai muncul ke permukaan satu demi satu.

"Apa yang ingin kamu lakukan????."

"Aku ingin menyelamatkannya!!!."

"Kau tidak bisa!!. Jangan lakukan hal nekat seperti itu!."

"Dimana hati nurani mu?. Kita harus menyelamatkannya!!."

"Apa kau gila????, kita akan mati dimakan zombie!!!."

"Aku tidak peduli!!. Dia butuh pertolongan."

"JANGAN BODOH!!!."

Suasana dilema terjadi di banyak manusia. Pilihannya antara menjadi baik dan dimanfaatkan atau pura-pura jahat untuk menyelamatkan diri. Melukai hati sebagian orang. Membunuh atau dibunuh, seperti itu dunia bekerja sekarang. Hati yang lemah tak kan mampu bertahan. Tidak boleh terlalu emosional untuk hidup.

Ada yang membunuh keluarga sendiri, mengorbankan orang-orang terdekat, bahkan memakan bangsa sendiri untuk bertahan hidup. Dunia seperti ingin menyeleksi sendiri, siapa yang pantas hidup di atasnya. Membuang makhluk-makhluk yang memberatkan nya. Atau mungkin ini hukuman dunia yang mulai lelah dan tua.

Tapi, mungkin ada yang menikmati keadaan ini. Seperti sekarang, seseorang merasa bahagia saat dia membunuh zombie-zombie itu. Menjadikan mereka pemenuh hasrat yang selama ini dikekang.

"Ah, aku ingin membunuh lebih banyak lagi."

"Bagaimana menurut mu?."

Dia bertanya pada manusia yang dirantai itu. Mulutnya disumpal, sehingga hanya geraman-geraman yang terdengar.

"Sabar. Kau akan dapat giliran nanti. Hahahah."

"Heuk... Hrrghmm..rrrghm."

_____

"Dosisnya harus tepat."

"Jangan ambil yang itu, yang sebelah kirinya."

"Satukan dengan yang kanan."

"Jangan kena sarafnya!."

Lucas memerintah seperti seorang atasan. Entah kena angin dari arah mana, dia tiba-tiba menyuruh Pearl bekerja di lab nya. Mau tak mau harus dituruti. Orang seperti dia hanya tahu memerintah.

Kerap dimarahi, membuat Pearl kesal. Bagaimana dia tahu hal-hal seperti ini, dia tidak pernah mempelajarinya. Tidak masuk akal!, bukan salahnya jika dia melakukan kesalahan. Salah pria ini memaksanya.

Menakuti Pearl dengan hukuman, jika Lucas tidak puas akan ada hukuman menanti. Pria ini gila!, tidak berperasaan. Lihat saja, Pearl tidak akan berbicara dengannya setelah ini.

"Sakit!." Rasa perih menyambar paha Pearl. Dia melotot ke arah Lucas.

"Jangan membuat wajah seperti itu. Jelek."

Bohong. Sebenarnya Pearl sangat imut, sehingga membuat Lucas ingin menerkam nya. Harus segera dihentikan, agar lab nya tidak kacau.

"Cukup. Mari kita makan aku lapar."

"Bagaimana dengan ini?."

"Lanjutkan saja nanti."

"Ck."

PEARL: MY SEXY CATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang