TAMU LUCAS

2.7K 349 16
                                    

Pearl melihat pemandangan di mana seorang pria menampar dan memaki seorang perempuan. Perempuan itu menangis histeris sambil memegangi pipinya yang bengkak. Sempat ragu, tapi Pearl berniat untuk menolong perempuan itu, tapi langkahnya berhenti ketika mendengar percakapan mereka.

"DASAR MANUSIA BIADAB!. Bagaimana bisa kau tega melakukan hal seperti itu????. Mereka orang tua kita!!." Laki-laki itu berteriak di wajah perempuan itu.

"Ka.. Kakak... Hiks.. Hiks... Maaf."

"Tidak ada gunanya minta maaf!!!. Kau bahkan tidak  bisa lagi disebut manusia!."

"Me...mereka menyuruh... Hiks... Hikss.... Ku...melakukannya."

"Walau begitu, bagaimana kau tega memakan orang tua mu sendiri!!!!!."

"Maaf... Ka.. Kakak.... Hiks.... Hiks."

"Mulai sekarang, kau bukan adik ku lagi!." Laki-laki itu kemudian pergi meninggalkan wanita yang masih berteriak itu.

"Kakak!!!. Jangan tinggalkan aku!!!... Kakak, aku mohon!!."

Pearl kemudian pergi juga meninggalkan mereka. Ini bukan urusannya. Urusannya sekarang adalah bagaimana caranya pulang, dia tersesat. Dia keluar diam-diam, saat Lucas tidak ada di rumah. Dan parahnya, dia lupa jalan pulang.

Lucas panik bukan kepalang. Saat dia masuk, tidak ada makhluk bertelinga bulu yang menyambutnya. Bahkan saat dia mengecek seluruh ruangan, tak ada tanda keberadaannya.

Mengendarai mobil dengan panik, mengelilingi sekitar. Akhirnya dia melihat ekor putih berbulu dari balik dinding. Menghampiri makhluk itu, ternyata dugaannya benar, bahwa itu Pearl. Sedang berjongkok, memegangi roti isi daging, bersiap memasukkannya ke dalam mulut.

Karena telinganya sensitif, Pearl menoleh ke arah suara langkah kaki. Seketika roti yang dipegang jatuh ke bawah.

"Apakah kau bersenang-senang?."

"Lu-Lucas."

"Kyaaa!." Pearl berteriak ketika Lucas tiba-tiba mengangkatnya seperti karung beras.

Bugh!

Pearl dilempar Lucas ke dalam mobil. Disepanjang perjalanan, suasananya menjadi canggung. Pearl tidak tahu harus bicara apa pada pria yang terus cemberut ini. Hingga sampai di rumah, Pearl hanya mengekori Lucas.

"Ma-maaf."

"Apa yang kau pikirkan saat memutuskan untuk keluar sendirian?."

"Aku bosan di rumah. Jangan marah, Lucas."

Sebenarnya Lucas masih ingin marah, tapi tidak tahan karena Pearl terlalu imut. Apalagi saat itu kepala Pearl tertunduk beserta telinganya yang layu, dan memainkan jari-jari cantiknya seolah gugup.

Bukan tanpa alasan Pearl bertingkah imut seperti itu. Itu karena jika dia terus membantah maka Lucas akan menghukumnya. Semakin kesal Lucas semakin tidak baik hukumannya.

"Haaa, lupakan saja. Apakah kau sudah makan?."

Pearl menggeleng. Dia memang belum sempat mengisi perut.

Lucas mengeluarkan mie instan yang sudah dimasukan air panas. "Makanlah."

Lucas memperhatikan Pearl makan, dia baru sadar bahwa gadis ini menggunakan kemejanya dan..... Celana pendek. Apa-apaan itu?.

"Apakah kau keluar dalam keadaan seperti ini?."

"Huh?."

"Apakah ada yang melihat mu?."

"Mungkin?. Aku tidak tahu."

Menunggu gadis itu selesai makan, Lucas menyeret Pearl ke kamar. Memasang rantai di kedua kaki Pearl.

PEARL: MY SEXY CATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang