07

279 38 17
                                    

Malamnya Elya cuma gegoleran di kasurnya gabut, sambil scroll-scroll tiktok.

"Gilak sih, gabut banget gue. Nih sikil kapan sembuhnya dah, elah." Keluhnya.

"Ayooooo, maju majuuu!!"

"Dikit lagiiii!"

"Aakkkkkk, jebrotttttttt!!! Goalllllll!!! Huhuuuuu."

"Jebrettt bego! Bukan jebrott!"

"Bodo lah penting goall!"

Suara berisik dari ruang tamu depan, Elya pun beringsut dari posisi baringnya.

"Pada ngapain sih, berisik banget?" Ujarnya penasaran dan ia pun keluar dari kamarnya.

Owalahh pada nonton sepak bola ternyata, pantesan.

Keadaan ruang tamu udah kayak bioskop, belum lagi penontonnya rame pake banget sampe goleran dilantai kayak Michelle, Bayu, Nathan sama Jacky sekarang. Sisanya pada duduk di sofa.

Gak cuma anak cowok sih yang nonton, ada anak cewek juga kayak Licia yang udah nangkring di lengan sofa sambil memakan popcorn di tangannya. Ada juga Wilda, Yeri, sama Airin juga ikutan gabung.

"Eh, tuan putri udah keluar." Ujar Jevano temen sekolah Nathan yang tengah menyapanya.

Reflek semua yang lagi nonton bola itu pun menoleh kearahnya dan beralih lagi kearah TV.

"Duduk sini kak El sebelah Jev." Ujar Jevano yang ternyata ikutan duduk di lantai sebelah Nathan dan Haidir itu.

Fyi Jevano itu bukan penduduk Sejahtera ygy, dia itu anaknya pak Danang alias pak RT komplek yang mereka tempati sekarang. Jaraknya tiga rumah setelah kost Sejahtera ini, makanya sering banget dia nongki bareng sama anak Sejahtera yang lain. Sekalian apelin kak Elya katanya, pffttt.

"Dih, ogah. Ngapain lo bedua kesini? Kek gada tipi aja dirumah." Ketus Elya bertanya dengan kedua teman Nathan itu.

"Gak seru kalo nonton bola sendirian mah Kak El, kalo rame-rame gini kan baru manteb." Ujar Haidir dan Elya hanya membalas nyenyenye saja dan ikutan bergabung.

"Yaelahhh, ngalingin aja lo bule." Protes Jimmy yang kealingan pas Elya jalan di depannya, bisa bayangin gak sih kalian kalo orang kakinya pincang kan jalannya lambat banget tuh?

Elya pun tanpa menghiraukan Jimmy lalu duduk menyempil diantara Dion dan Zaki. Langsung aja mendapat protes dari siapa lagi kalo bukan Dion yang emang hobinya ngomel-ngomel itu.

"Dari sekian banyak tempat duduk, kenapa sih lo selalu nyempil di sebelah gue?!" Tanya Dion heran.

"Berisik bang, gue mau nonton bola." Jawabnya resek.

Jadi posisi duduk mereka tuh gini. Paling pinggir sini ada Jimmy, Dion, Elya, Zaki, Tino, Vian, Airin, Wilda sama Yeri. Sedangkan yang lagi lesehan dan gegoleran di lantai itu Jevano, Nathan, Haidir, Jacky, sama Licia yang udah turun ikutan ndeprok di lantai. Dan manusia gak tau diri macam Michelle malah goleran ditengah-tengah Licia sama Bayu.

"Eh, poni. Minta popcorn lo!" Pinta Elya tapi kayak ngajakin berantem.

"Minta mulu lo nyet. Nah!" Sungut Lucia tapi tetap memberikan popcorn miliknya.

"Hehe tengkyuuu Lilis kohhh." Ujar Elya girang.

"Pegangin Ziya." Perintahnya dan bisa-bisanya Zaki nurut.

"Kaki lo kapan dilepas gipsnya El?" Tanya Airin.

"Katanya dokter sih hari Sabtu baru bisa dibuka teh." Jawab Elya.

My Enemy My Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang