Halo ayung ayungkuu~
Terimakasih untuk kalian yang setia nungguin cerita ini ✨
Semoga part kali ini kalian suka❤
Happy Reading~
⚛ 🎀 𝒯𝓌𝒾𝓃𝓈 𝒰𝓃𝒾𝓋𝑒𝓇𝓈𝑒 🎀 ⚛
Tubuh itu tersentak. Matanya nyalang menatap langit-langit tempat tidurnya. Napasnya putus-putus dengan keringat di pelipis.Pemuda itu melirik jam. Kembali berusaha menenangkan dirinya. Memejamkan matanya sejenak setelah di rasa napasnya kembali normal. Dafin, pemuda itu baru bangun dari mimpi buruknya.
Ia bangkit dari tempat tidur. Keluar dari kamar lalu mengetuk pintu kamar di sampingnya dengan panik. Tak butuh waktu lama, Dean, sang pemilik kamar membuka pintu.
Dafin meringsek masuk ke dalam pelukan tanpa berkata apapun. Mengabaikan keterkejutannya, Dean mengelus rambut halus saudara kembarnya. Membiarkan Dafin yang terus mengeratkan pelukannya.
"Mimpi buruk?" tanya Dean. Tangannya beralih mengusap punggung Dafin. Dafin mengangguk. Semakin menelusupkan wajahnya di ceruk leher Dean.
Selagi menunggu tenang, Dean membawa Dafin masuk ke kamarnya. Meski sedikit kesusahan karena Dafin yang enggan melepaskan pelukannya.
"Sttt, gue ada di sini Daf. Lo bisa tenang sekarang. Gue bakal lindungin lo," bisik Dean lembut.
Dafin akhirnya mengangkat kepalanya. Menatap Dean dengan pandangan sendu. Dean balik menatap dengan pandangan meyakinkan. Akhirnya, Dafin berani melepaskan pelukannya. Dean menghela Dafin agar berbaring di kasur. Membawa tubuhnya ke sisi kosong dan menyelampirkan selimut untuk Dafin hingga sebatas dada.
Dean mengambil posisi menyamping dan memeluk tubuh Dafin yang sedikit gemetar. Dean mengernyit bingung. Sejujurnya, Dafin cukup sering bermimpi buruk hingga terbangun. Namun, ia akan ke kamar orang tuanya dan Dean hanya akan mendengar cerita di pagi hari dimana sang Bunda menceritakan Dafin yang bermimpi buruk hingga harus tidur bersama Bunda dan Ayahnya. Dean menghela napas. Ia baru pertama kali di kunjungi Dafin ketika pemuda itu bermimpi buruk.
"Dafin. Heii. Liat gue." Dean menghadapkan wajah Dafin untuk melihatnya. Bisa Dean lihat, pandangan Dafin agak tidak fokus. Matanya berkaca-kaca dengan napas yang kembali memburu. Sebenarnya apa yang di mimpikan saudara kembar nya ini?
Cup~
Dean mengecup kening Dafin. Menyalurkan ketenangan agar Dafin tidak memikirkan apapun sekarang. Ia juga mengelus pipi Dafin dengan lembut seraya membisikkan kata penenang seperti,
"Gue ada buat lo Dafin."
"Jangan takut."
"Lo nggak sendiri."
"Ada gue, saudara lo."
"Gue sandaran lo."
"Gue nggak akan pergi."
Alhasil, Dafin terlihat lebih tenang. Ia memejamkan mata sambil menggenggam erat tangan Dean. Peluh di pelipisnya di seka oleh Dean menggunakan tisu. Malam itu, Dean terus terjaga. Tak henti mengelus rambut Dafin agar semakin tertidur nyenyak. Sesekali dahi Dafin menunjukkan kerutan dalam hingga Dean kembali memeluknya.
⚛ 🎀 𝒯𝓌𝒾𝓃𝓈 𝒰𝓃𝒾𝓋𝑒𝓇𝓈𝑒 🎀 ⚛
"DEAN!!! INI KENAPA GUE ADA DI KAMAR LO?! LO CULIK GUE YA?! KAN GUE UDAH BILANG KAGAK MAO TIDUR BARENG LO!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗧𝘄𝗶𝗻𝘀 𝗨𝗻𝗶𝘃𝗲𝗿𝘀𝗲
General FictionKeberadaan Dafin sangat berharga untuk Dean. Begitu pula sebaliknya. Sepeninggalan kedua orang tua mereka, mereka harus menjalani kehidupan hanya berdua. Sikap protektif Dean memang kadangkala membuat kesal Dafin, namun sebenarnya ia tahu, saudara...