Haihai~~
Author kembali lagi🤙
Untuk bonus chapternya ya^^
Semoga kalian suka❤
‧͙⁺˚*・༓☾Twins Universe☽༓・*˚⁺‧͙
Happy Reading~
Adit masuk ke dalam kamar Dafin dengan menenteng satu cup minuman boba. Melihat bocah itu sedang duduk di depan meja komputer membuat langkah Adit segera turut menghampiri. "Woi Pin, mau tau sesuatu nggak?" tanyanya sok misterius.Dafin, pemuda yang aktif menggerakkan tangannya kesana kemari di atas keyboard tak merespon apapun, terlihat fokus pada layar yang menampilkan game di depannya. Walau begitu, bibirnya yang mengerucut maju membuat Adit paham dengan apa yang sedang terjadi.
"Aelah, jangan marah dong. Gue udah bangunin lo sumpah! Lo tidur beneran kayak orang mati." Adit berdecak sebelum melanjutkan, "Makanya! Kalo maen futsal jangan kayak orang kesetanan!"
"Ya lo harusnya tungguin beberapa saat kek. Gue kan juga mao ketemu Bang Arya sama Bang Reza."
"Lain kali aja lah. Kayak cafe nya bisa ilang aja."
"Ya kapan? Gue udah nungguin dari la---" Ucapan Dafin terputus kala matanya menangkap minuman boba yang ada di tangan Adit. "Eh? Apa tuh Man?"
"Apa tuh man apa tuh man, maapan kagak nih? Kalo kagak gue minum aja sendiri."
Dafin merubah ekspresinya menjadi malu-malu. "Mau Dit."
"Yeee bocah!"
Adit merebahkan diri di kasur Dafin setelah ia menyerahkan minuman boba itu ke tangan sepupunya. Ia memandang Langit-langit kamar tampak berpikir. "Emm Pin."
"Ya?" Dafin merespon sambil menyedot rakus minuman ditangannya. "Kenapa lo? Galauin cewek ya?"
"Cewek apa nya? Emgnya elo yang suka baperin cewek?"
"Anda jangan sholimi."
"Sholimi sholimi, jamila." Adit menggelengkan kepalanya kemudian. "Eh anjing, gue serius. Ada yang mau gue omongin."
"Ya apa? Langsung sat set sat set aja lah jing!"
"Dean kerja."
Uhuk
"Hah?" Dafin melongo. "Ah yang bener lo. Kerja apa lagi dia, masih SMA juga."
"Gue serius jir. Beneran. Liat nih fotonya. Dia kerja di cafe clifton! Gue sama anak-anak ketemu tadi." Adit menerawang kejadian yang dialaminya tadi. "Terus karena ketemu Dean, gue sama yang lain kagak jadi ke sana. Udah kabur duluan."
"Lah kenapa kabur?" tanya Dafin sambil melihat foto yang diambil oleh Adit. Hmm, cakep juga kembaran nya ternyata.
Adit terkekeh merasa konyol. "Ya kagak tau ya, refleks aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗧𝘄𝗶𝗻𝘀 𝗨𝗻𝗶𝘃𝗲𝗿𝘀𝗲
General FictionKeberadaan Dafin sangat berharga untuk Dean. Begitu pula sebaliknya. Sepeninggalan kedua orang tua mereka, mereka harus menjalani kehidupan hanya berdua. Sikap protektif Dean memang kadangkala membuat kesal Dafin, namun sebenarnya ia tahu, saudara...