Halo ayung ayungkuu~❤
Hehehe maaf banget ya baru bisa update.
Author sebulan kebelakangan ini sibuk penelitian dan nyusun skripsi🙏
Terimakasih untuk kalian yang setia nungguin cerita ini hehehe ❣
Khususnya love love buat yang minta next terus✨
Happy Reading~
Chapter sebelumnya."Gue mau ikut futsal De!"
"Kan."
*•.¸♡ 𝙏𝙬𝙞𝙣𝙨 𝙐𝙣𝙞𝙫𝙚𝙧𝙨𝙚 ♡¸.•*
Kringg~ (Bel istirahat)"Gue bilang nggak ya nggak Dafin!" bentak Dean keras. Ia sudah lelah dengan rengekan Dafin yang satu ini. Bentakan keras Dean mengundang tatapan terkejut siswa lain.
"Kenapa? Ini pilihan gue De. Gue janji nggak nyusahin lo."
"Lo bisa ngerti nggak sih?"
"Bagian mana yang nggak gue ngerti De? Malah harusnya yang bilang itu gue. Lo yang harus ngertiin gue. Gue yang hidup di sini. Gue berhak nentuin apapun buat hidup gue."
"Dengan pilihan nyakitin diri lo sendiri bikin lo bangga?"
"Lo berlebihan Dean."
Tatapan Dean menajam. Kedua tangannya mengepal dan wajahnya memerah menahan emosi. Di hadapannya kini, Dafin dengan berani menantang dirinya. Berusaha menentang keras larangan yang ia berikan.
Sementara itu, sahabatnya yang lain menatap was-was kedua anak kembar yang saat ini dengan kondisi tidak baik-baik saja. Bahkan seorang Gio telah menahan kerah baju Dean dari belakang. Takut-takut Dean khilaf malah menghajar Dafin yang ada di depannya. Gio berjanji jika itu terjadi, ia akan menghabisi Dean detik itu juga.
"Berlebihan kata lo? Lo lupa siapa di depan lo ini Daf?"
"Oi sialan. Sejak kapan hidup gue ada di tangan lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗧𝘄𝗶𝗻𝘀 𝗨𝗻𝗶𝘃𝗲𝗿𝘀𝗲
General FictionKeberadaan Dafin sangat berharga untuk Dean. Begitu pula sebaliknya. Sepeninggalan kedua orang tua mereka, mereka harus menjalani kehidupan hanya berdua. Sikap protektif Dean memang kadangkala membuat kesal Dafin, namun sebenarnya ia tahu, saudara...