15-CAFE

13.5K 1.4K 232
                                    

Double up nih✨

Makasih udah pada komen di chapter sebelumnya. Author seneng (≡^∇^≡)

Jangan lupa tulis komentar kamu tentang chapter ini ya❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tulis komentar kamu tentang chapter ini ya❤

‧͙⁺˚*・༓☾Twins Universe☽༓・*˚⁺‧͙

Happy Reading~


"Jangan lupa kalo mau keluar rumah pamit ke Pak Den (satpam) dulu. Chat Bunda juga kalo mau kemana-mana. Nanti kalo Bunda sama Dean belum pulang tapi kalian mau tidur langsung tidur di kamar aja, kunci ya kamarnya. Dean bisa tidur sama Bunda aja."

"Dean bisa tidur di ruang tamu Bi."

"Hust! Jangan malu gitu. Kamu juga suka tidur bareng Bibi dulu pas kecil."

Dean diam. Merasa tersentuh dengan ucapan Bibi nya ini. Dean teringat cerita Mommy nya ketika ia dan Dafin masih kecil. Pada saat itu, keluarga mereka mengalami krisis ekonomi, akhirnya Mommy juga turut bekerja untuk membantu perekonomian keluarga mereka. Bibi Jena dan Paman Jo siap membantu keuangan mereka saat itu, namun orang tua mereka pada awalnya tentu saja menolak. Namun, akhirnya kesepakatan terbentuk ketika Paman Jo menyarankan agar mereka bekerja di perusahaan Paman Jo dan kedua anak kembar mereka bisa di titipkan kepada Bibi Jena.

"Siap Bun! Tenang ajaa. Adit juga bakalan jagain Dafin."

"Loh kok gue? Lo kira gue anak kecil apa!" Dafin bergerak menjepit leher Adit dengan kedua tangannya. Sontak saja tingkah mereka mendapatkan respon kekehan oleh Bibi Jena.

"Sudah sudah. Baik-baik ya di rumah." Bibi Jena mengedipkan sebelah matanya ke arah Adit dan Dafin. Adit dan Dafin balas menaik turunkan alis mereka.

"Oke. Byebye!!" ujar Bibi Jena. Menarik Dean ke mobil sambil terus melambaikan tangan. Dean menatap tajam Dafin sebagai peringatan untuk berdiam diri di rumah sebelum memasuki mobil dan melaju keluar area rumah Adit.

"Tatapan apa itu?" tanya Adit. Bergidik merasakan ngeri.

"Tatapan ancaman itu mah," jawab Dafin santai tanpa rasa takut. "Ayo, siap-siap kita pergi. Bimbim sama Shawn udah otw."

"Ayo!"

‧͙⁺˚*・༓☾Twins Universe☽༓・*˚⁺‧͙


Menempuh jarak yang lumaya  jauh, Dean mengernyit kala sampai di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota nya. Ia hanya diam ketika tangannya di gandeng oleh Bibi Jena ke dalam Mall besar ini.

"Kenapa nggak di mall biasa?" tanya Dean pada akhirnya.

"Banyak barang yang Bibi mau ada di Mall ini Dean. Lagian Mall ini lebih lama buka nya daripada Mall biasa. Tante mau shopping puas puas hari ini. Kamu gak papa kan temenin Bibi?"

"Iya."

Mereka pun berkeliling mall. Menjelajahi satu persatu toko yang ada di sana. Dean pun tidak pernah mengeluh sama sekali. Ia bahkan dengan sabar menunggu Bibi nya yang tengah mencoba pakaian-pakaian di toko itu dan beberapa kali di mintai saran oleh Bibi Jena.

𝗧𝘄𝗶𝗻𝘀 𝗨𝗻𝗶𝘃𝗲𝗿𝘀𝗲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang