Ketika ji-han mengantarku ke depan aku pun pulang ke rumah ku dan teman temanku
.......
Aku menangis di dalam mobil dan menjerit, rasanya aku telah tertipu oleh ayahku sendiri
Aku selalu berharap, satu hari saja...aku mohon...jangan ada kekerasan
AKU SUNGGUH LELAH
aku harus bagaimana ketika sedang berada di tengah kehidupan ku
Aku saja bingung dengan hidupku sendiri... apakah aku harus melanjutkan kehidupan ini atau menyerah di tengah jalan ini
......
Beberapa menit kemudian aku pun sampai di rumah
Rumahnya sangat sepi, aku hanya melihat surat di meja yang bertuliskan
Heeseung, maaf ya kita harus pergi dari rumah ini. Kita ada urusan penting yang harus di jalanin. Maaf
Rasanya aku ingin marah, menangis, dan tertawa. Aku seperti orang gila hari ini
Aku hanya mencari obat tidur untuk kuminum, aku meminum nya cukup banyak dan kepala ku terasa pusing dan berat
Perlahan aku pun tertidur pulas
Dan tidur
.......
Pagi pun tiba, aku masih belum bangun
Jam 07 pagi
08 pagi
09 pagi
10 pagi
11 pagi
12 siang
Masih belum Bangun juga
Tok..tok..tok
Ada yang mengetuk pintu di luar kamarku
Dengan keadaanku yang setengah sadar itu aku pun memeriksa ke luar untuk mengecek siapa itu yang datang
Ceklek
Aku perlahan membukakan pintu rumahku
Tak kusangka yang datang adalah
Ji-han
Dia lagi ?, Bahkan aku sudah tak mau dekat dengannya lagi
"Kenapa kau bisa tau rumahku"
"Tentu aku tau"
"Kenapa bisa ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
the end of heeseung. [HIATUS]
FanfictionHeeseung selalu mendapatkan kebencian dari orang orang yang berada di lingkungan nya, termasuk keluarganya Dan ia juga selalu kehilangan yang ia sayangi Menjadi heeseung itu berat, namun karna kedewasaan nya, ia bisa menguatkan batinnya ---- SENGAJA...