Heeseung terbangun karena matahari yang menyorot dari kamarnya, kini ia hanya pulang kerumah nya
Ia juga tak langsung bangun, ia sedang melamun dan memikirkan jeon, heeseung juga masih setengah sadar atas kepergian jeon
.......
Ceklek
Heeseung keluar kamar dan melihat ketiga sahabatnya sedang mengobrol dipagi hari itu
"Lu udah bangun ?"tanya Jake
"Hemm, aku akan kerumah jeon"
"Tapi heeseung, untuk apa kau disana ?"
"Untuk menemui je-....eh...ya... Aku.. lupa "
"Kamu boleh kesana, tapi hanya sekedar mengenang, jangan sampai berhalusinasi "
"Tidak, aku tidak ingin kesana"
"Duduklah disini heeseung..."ajakan Jay
"Hemm, aku akan keluar, kalian disini saja"
"Kita mau lama loh Seung, mau ot4 haha"ucap Niki
"Ekhemm, tadi bilangnya lu mau bentar ya ?, Katanya mau ke Australia ???" Jawab Niki
"Demi heeseung, gw rela Kok nemenin dia disini yekann"
"Dididihh"
"Gapapa, aku ingin keluar, ingin menghirup udara segar dulu"
"Ya dah"
Heeseung berlari menaiki mobilnya, tanpa aba aba heeseung menge-gas mobilnya hingga tak karuan
Brummmgg
"Waduh... Si heeseung !!, Anjirr kaget gua" ucap Niki
"Sstt, kira kira heeseung kemana ya ?"
"Ya mana gue tau"
Heeseung pergi ke rumah mendiang jeon atau nenek nya, ia tak bisa berhenti menangis di sepanjang jalanan, ia selalu teringat akan kenangan itu
Dandelion, hujan, payung, headphone, dan kejar kejaran. Ia selalu bermimpi tentang masa depannya bersama jeon, namun khayalan itu harus kandas di tebang TAKDIR
"Aku tidak menerima takdir tuhan ini tuhan. Aku benci ini. Aku benci diriku sendiri"gumam heeseung
......
Heeseung tampak merenungi dandelion itu, cerah, tapi anginnya dingin, rumah yang selalu bersih, kini kotor oleh debu
"Jeon...kini kamu pasti sedang berkumpul dengan keluargamu ya ?"
Aku ingin kita tetap bersama, bahkan kita menikah....tapi...aku tidak menjanjikan nya, ya ?"
"Rumah besar ini...kini hanya ditinggali oleh serangga serangga kecil, padahal baru beberapa hari ditinggal kan, ya ?, Sepoi Sepoi angin masuk kerumh ini, ya..."
Mungkin ini juga lebih baik untuk jeon, sekarang jeon tidak merasakan rasa sakit lagi ditubuhnya dan rasa sesak yang ia hadapi setiap hari
"Aku janji jeon...aku akan mencari siapa yang menembak mu kelak itu...semoga tenang kau disana, nanti kita akan bertemu ya....entah kapan itu"
Heeseung terus merenung dalam kesedihan yang amat mendalam, rasanya dunia yang kini kokoh hancur tertimpa bencana sembari memikirkan
"Hemm, aku akan mencari tau nya sekarang, aku berharap ada bukti"
Heeseung beranjak dari tempat duduk nya dan mencari dirumah itu, ia masuk kekamar jeon, kamarnya sangat berantakan dan Ter obrak Abrik
"A-apa ??!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
the end of heeseung. [HIATUS]
FanfictionHeeseung selalu mendapatkan kebencian dari orang orang yang berada di lingkungan nya, termasuk keluarganya Dan ia juga selalu kehilangan yang ia sayangi Menjadi heeseung itu berat, namun karna kedewasaan nya, ia bisa menguatkan batinnya ---- SENGAJA...