Ketika aku, ji-han, dan jungwon saling bercanda
Aku tak sengaja menatap mata ji-han, bahkan tatapan ku tak lepas dari dirinya
Jadi begini wajah ji-han kalo diliat lebih dekat"Ekhem, maaf"
"Ya tentu"
Aku tak tau kenapa rasaku kepada ji-han terasa berbeda. Rasanya kali ini aku ingin lebih memperhatikan nya lebih lama
"Kak heeseung...., Badan jungwon sakit"
"Sabar ya jungwon"aku mengusap lembut kepala jungwon
"Mana yang sakit jungwon ?"
"Dipinggul, kak ji-han"
"Ji-han..ada obat yang meredekan rasa sakit ?"
"Akan ku suntikan obatnya ya"
"Hah...enggak..ga mau...tangan jungwon sakit"jungwon yang menangis sesenggukan
"Katanya ga mau sakit kan ?, Biarin kak ji-han obatin ya ?.."
"Kak, jungwon sakit....ga mau tangan jungwon di tambah sakit lagi"
"Jungwon....kamu anak kuat kan ?, Mau kan di suntik biar ga sakit lagi kan ?"
"Ga..ga mau...tanganku sakit"
"Yaudah kalo gitu, obatnya di minum aja ya yang tablet ?"
"Jungwon bosan minum obat"
"Jungwon mau apa ?"
"Mau kak heeseung"
"Yaudah, kak ji-han keluar ya. Bareng kak heeseung ya, dadahh"
"Dahh" jungwon melambaikan tangannya ke ji-han
"Dah heeseung..."
Ji-han memberikan ku senyumannya dan melambaikan tangannya kepadaku
Aku hanya membalas dengan cara yang sama
"Kamu lapar jungwon ?"
"Iya aku lapar kak..."
"Mau makan apa ?
"Nasi sama bayam"
"Itu aja ?"
"Iya itu aja"
"Kakak pesenin makanan ya"
"Iya"mengangguk pelan
Aku pun memesan makanan dari luar, sekitar 20 menit aku menunggu, akhirnya makanannya sampai
"Waaa, aku ga sabar kak buat makan"
"Kamu tiduran aja ya, biar kakak yang suapin kamu"
"Iyaa kak"
Aku menyuapi jungwon makan dengan sangat pelan, ternyata rasanya hancur merasakan rasa sakit ketika adikku sendiri yang ku suapi ini dengan keadaan sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
the end of heeseung. [HIATUS]
FanfictionHeeseung selalu mendapatkan kebencian dari orang orang yang berada di lingkungan nya, termasuk keluarganya Dan ia juga selalu kehilangan yang ia sayangi Menjadi heeseung itu berat, namun karna kedewasaan nya, ia bisa menguatkan batinnya ---- SENGAJA...