Enzio, aku suka saat kamu menyentuhku.

151 24 0
                                    

POV VINDER

Hari ini terlihat banyak anggota Lider di Lutador. Dari pin yang mereka kenakan, aku mengenali mereka. Beberapa dari mereka melihat sinis padaku. Dan mulai berbisik-bisik.

"Vinder.." Seseorang menyapaku.

Dia Pria Lider yang aku temui saat aku datang ke Lutador untuk memnolong Leiv.

"Hallo.." Aku tersenyum, karena memanggilku dengan sopan.

"Maafkan sikapku yang dulu, aku hanya melakukan tugasku."

Wow sikapnya sangat berubah. Apa yang terjadi padanya?

"It's ok."

Lalu Arthur mengulurkan tangan, dan aku menyambutnya.

"Arthur Vitorio"

"Kamu sudah tau namaku, Vinder."

Arthur dari keturunan Vitorio, keturunan Vitorio tidak ada yang tidak tampan.

"Vinder, kamu sadar? Kamu penyihir yang tampan dan cantik saat bersamaan."

Arthur memujiku atau mengejek ku ?

"Ahh.. Terima kasih, kamu juga tampan" Tanpa sadar aku menggerakan tangan kami yang belum terpisah.

"Kalau mau saling memuji jangan didepan pintu." Suara sinis milik Enzio, membuat jabatan tanganku dan Arthur lepas.

Ya kami ternyata berdiri tepat didepan pintu masuk ruang meeting.

"Arthur, kamu dipanggil ketua dewan." Lanjut Enzio.

"Ok, Vinder. Aku pergi dulu." Arthur berjalan pergi.

Aku melihat Arthur sampai dia menghilang.

"Kalian tahu ? Kenapa Arthur jadi ramah padaku?" Tanyaku.

"Forza berhasil mengalahkannya, hehehe.." Saut Leiv yang muncul dari balik tubuh Enzio.

"Hah ? " Apa arti kata mengalahkan disini? Forza bertarung dengan Arthur?

"Ehem.. bisa minggir.. " Enzio menyadarkanku.

Aku minggir ke sisi Forza yang dari tadi juga berdiri disana. Enzio membuka pintu dengan kasar.

"Ada apa? Kenapa dia marah-marah?" Bisiku ke Forza.

"Tidak tahu, tadi dia pergi meeting dengan Lider. Keluar ruangan wajahnya sudah menakutkan. Sekarang jadi tambah parah." Bisik Forza padaku.

"Kenapa tambah parah?" tanyaku.

"Entahlah Vinder, apa hatimu yang berumur ratusan tahun itu sudah lapuk dan tidak berfungsi."

Lumena suka menggunakan kalimat tidak jelas seperti ini.

"Apa hubungannya denganku?" Bisiku sambil membetulkan letak dudukku disamping Forza.

"Sudah diam." Bisik Forza.

"Lider akan menurunkan tim khusus untuk mencari Evig. Kita diminta mundur."

"Kalau kalian mundur, aku akan urus ini sendiri." Sautku. Aku akan mecarinya, karena ini salah satu jalan mencari pembunuh Liza.

"Aku yakin kejadian yang menimpa Liza ada hubungannya dengan Evig" lanjutku.

"Aku tahu. Jadi aku sudah putuskan. Kita akan lakukan semua sendiri. Hanya kita berlima. Jangan libatkan siapapun diluar kita. "

Kenapa Lider sampai harus membuat tim khusus untuk mencari Evig ? Kenapa Lider begitu ingin segera menemukan Evig?

"Setelah paman Heitor ditemukan mati, dan Evig yang dimilkinya hilang. Lider saling mencurigai, mereka juga mencuriagi para petinggi keluarga, salah satunya ayahku." Enzio akhirnya duduk setelah berdiri cukup lama.

EVIG (batu abadi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang