Vinder, Jangan pergi..tetap disisiku.

160 27 2
                                    

POV VINDER

"Hhhhnngg.." Akhirnya Enzio bangun.

"Enzio, sudah jam dua belas siang." Aku duduk dikursi lain didekat sofa.

Enzio semalaman tidur di sofa. Aku memberi bantal dan selimut agar dia tidak kedinginan.

"Hah! jam dua belas ?" Dia terkejut dan langsung ingin duduk. Akibatnya kepalanya pusing. Dia memegangi kepalanya.

"Pelan-pelan, itu minum teh hijau dulu. " Aku menunjuk secangkir teh hijau di meja, yang barusan aku buat.

"Aku kenapa?" Tanya Enzio.

"Kamu mabuk, saranku kamu Jangan minum. ya boleh lah beer, tapi tidak yang lain."

"Aku tidak berbuat hal yang aneh kan ? " Tanya Enzio.

"Aneh apa?"

"Saat mabuk semalam, apa aku melakukan hal aneh?"

"Tidak, kamu langsung tidur." Aku bohong.

"Aku tidak bicara sembarangan?" tanyanya lagi.

Aku menggeleng.

Dia tidak ingat yang terjadi semalam.

Kami Hanya berciuman, dan dia tertidur ditengah ciuman kami. Setelah seluruh akal sehatku kembali, aku tahu ini tidak boleh dimulai. Jika hubungan ini dimulai akan punya akhir yang sama dengan 500th yang lalu.

"Kamu mau mandi ? atau?" Aku menunjukan jariku, mungkin dia mau pakai sihir saja.

"Aku mandi saja. " Enzio masuk ke kamar mandi.

"Berangkat sekarang? " Aku mengulurkan tanganku.

"Bajuku kusut."

"Tenang" Satu jentikan jari, pakaiannya sudah rapi.

Kami sampai di Lutador, masih seramai kemarin.

"Zio, kamu dari mana?" Tanya Forza.

"Ada apa? "

"Kenapa ponselmu tidak aktif?" Tanya Call.

Enzio baru melihat poselnya, ternyata batrenya habis.

Enzio menunjukan ponselnya yang mati.

"Kak.. kok baumu seperti Vinder." Leiv mengendus kakaknya.

Forza dan Call ikut-ikutan mendekati Enzio dan mengendusnya. Mereka sudah seperti sekelompok kucing yang mengendus ikan.

"Iya bau mu sama seperti Vinder, bahkan rambutmu juga." Lanjut Forza.

"Benar.." Lanjut Call.

Forza punya gelagat akan mengendusku.

"Stop. dia mandi dirumah ku, ok. " Daripada aku di endus oleh ketiga orang ini.

"Hah ? " Reaksi mereka bertiga sama.

"Sudah Jangan membahas itu sekarang. Apa yang terjadi sebelum aku datang?" Enzio mengalihkan pembicaraan.

" Oh iya, tadi ayah mencarimu kak. Sekarang dia sedang bersama ketua dewan." jelas Leiv.

Baru saja di bicarakan. Dario ayah Enzio muncul di tengah ruang control Lutador, disampingnya ada Ketua Dewan Lider.

"Selamat siang semua !!!" Semua orang berhenti bekerja, melihat ke arah Dario berdiri.

"Siang ini aku akan umumkan hal yang sangat membahagiakan dan penting!" Dario menarik nafas dalam dan tersenyum ke orang sebelahnya.

"Berita Bahagia tentang pernikahan Enzio Vitoro , putraku pemimpin Lutador yang dihormati. Dengan Reina Ryuzaki, putri Ketua Dewan Lider."

EVIG (batu abadi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang