Ini ingatanku, ini milikku.

180 27 5
                                    

POV VINDER

"Rosenna.. Lepaskan mereka!" Perintahku.

"Tidak. " Kebencian terpancar jelas di tatapan matanya.

Terpaksa aku harus menyerang dia lagi. Rosenna terpelanting jauh. Dan saat aku melihat ke belakang, Forza dan Enzio sudah bisa lepas. Aku sedikit tenang.

"Ross.. sudahi ini.." Aku tidak berhenti membujuknya.

"Sudahi?? Dengan mudah kamu katakan itu?! Kamu tidak ingat bagaimana Lumena menyiksamu!!" Rosenna semakin tidak terkendali, amarah benar-benar menguasinya.

"Aku ingat! aku ingat setiap pukulan! aku ingat setiap luka! Tapi sekarang sudah tidak berlalu, dan sudah tidak penting buatku!" Siapapun yang pernah terluka pasti akan mengingat Bagaimana dia dilukai, karena apa dia bisa terluka tapi saat Waktu berlalu , dengan ajaib luka itu membaik dan aku ingat lukanya tapi sudah tidak terasa sakit.

"Tidak penting!! Karena kamu jatuh cinta dengan kaum mereka?! 500th lalu dan juga sekarang!!"

"Tidak ada hubungannya dengan jatuh cinta!! Tidak semua mereka buruk!!"

"Mereka buruk !! mereka menyakiti kaum kita!!"

"Rosenna...aku mohon.. sudahi ini" Aku masih terus memohon. Aku tidak ingin berakhir saling membunuh dengan Rosenna.

"Tidak!! " Rosenna menyerang ke segala arah tak berarturan.

Aku Hanya bertahan agar sihirnya tidak mengenai teman-temanku.

"Aku membenci mereka!!!"

Rosenna Kembali menyerang mereka. Aku tidak bisa terus bertahan.

"Aku akan kembali, tapi biarkan aku mengirim mereka pulang." Aku tahu permintaan ini tidak masuk akal, tapi aku tetap mencobanya.

"Tidak!!!!" Teriak Rosenna dan mengarahkan serangan ke mereka yang berada dibelakangku.

"Ammmyuarrraa!!" Salah satu sihir perlindungan yang kuat untuk mengurung seseorang dalam selaput tipis yang sampai saat ini belum ada sihir yang mampu menembusnya.

Selaput tipis itu membentuk Sebuah tempurung yang melingkupi aku dan Rosenna.

"Vinder!!! Kenapa kamu selalu memihak mereka?"

"Tidak. Tidak semua mereka menyakiti kita. Aku mohon.. Akhiri ini.." Aku berjalan perlahan mendekati Rosenna tapi dia terus menerus menyerangku. Dan yang aku lakukan hanya menerima serangan itu begitu saja, aku tidak melawan.

"Adikku.. ayo sudahi ini.." ucapku pelan.

"Benar kata ayah, kamu lemah!!!" Teriak Rosenna.

"Ayah menemuimu?"

"Hahaha.. kamu pikir kekacauan yang terjadi di Gorgatyn itu ulah siapa ?" Suara tawa Rossena membuatku takut. Apa yang sudah Ayah katakana padanya? sampai dia menjadi seperti ini?

"Apakah itu ulah Ayah?" Aku berusaha untuk tetap berdiri tegak setelah serangan demi serangan.

Dan serangan yang terakhir ini membuatku terpelanting.

"Aku akan terima semuanya, biarkan mereka pergi."

Sayup aku bisa dengar suara mereka memanggil namaku.

"Rosenna maafkan aku.. aku akan kembali.." Aku berjanji, aku tidak akan meninggalkan dia lagi. Aku akan Kembali, tapi biarkan aku mengantar mereka pulang dengan selamat.

Dalam satu kedipan mata, aku keluar dari area perlindungan yang tadi aku buat. Rosenna tidak bisa keluar atau menyerang kami selagi dia ada didalam selaput tempurung itu.

EVIG (batu abadi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang