1. Menjadi Travis

34.1K 2.3K 510
                                    

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Crat!

Arghhhhhhh

"MATI KAU SIALAN!"

Travis tertawa sinis, di bawahnya ada seseorang yang tengah terkapar dengan wajah berlumuran darah, banyak luka sayatan yang ia ciptakan di dada lelaki tersebut.

Travis menjilat darah yang tersisa di ujung pisau, lantas kembali menggoreskan sebuah huruf di dahi si lelaki yang sudah sekarat

T

Yang berarti Travis, Travis berjongkok, memiringkan kepalanya untuk melihat wajah si laki-laki yang mulai terpejam.

"Mati?" Tanya nya entah pada siapa, Travis mendengus, kenapa mainannya malam ini begitu lemah?

Ia hanya menorehkan beberapa tusukan, tapi targetnya malam ini sudah mati bahkan ini belum 1 jam ia bermain-main.

"Ck! tidak seru!"

Travis mengayunkan pisau miliknya, dan-

Crat!

Darah seketika mengotori wajah tampannya, ketika ia dengan penuh semangat menancapkan pisau lipat miliknya tepat di mata sebelah kiri targetnya

Travis mencabut pisau itu dengan paksa, dan-

Crat!

Lagi,

Pisau itu kembali menancap di mata sebelah kanan, Travis bertepuk tangan ringan, senang sekali jika ia bisa menyayatkan hasil karyanya di tubuh seseorang.

"Yey! Berhasil! Baguskan?"

Travis merogoh saku jaket mikiknya, ia menekan nomor seseorang yang sudah menjadi kepercayaan nya.

"Urus mayat di jalan xxxxx"

Pip

Tanpa menunggu persetujuan Travis mematikan sambungan, ia tak ingin mendengar umpatan yang akan di lontarkan oleh orang kepercayaan nya

________

Ceklek!

Travis membuka pintu utama mansion, dilihatnya sang adik yang tengah tertidur lelap tanpa bantal, adiknya tidur dengan posisi duduk.

"Ruru"

Bukannya terbangun, Haruto malah berbalik kearah lawan untuk menghindari Travis yang menepuk pipinya, ia sedikit terusik.

"Ruru, bangun hey!"

"Ishhh! Avis diem, Ruru ngantuk.. " Haruto menggeliat tak nyaman, Travis tertawa geli melihat adiknya yang sudah merengut kesal.

Dengan sekali tarikan, Travis menggendong adiknya untuk di bawa ke kamar mereka.

Yap, kalian tak salah baca.

Kamar mereka,

Travis begitu posesif terhadap adik kembarnya, ada perasaan lain yang tumbuh dengan tidak semestinya

Selama ini ia selalu memperlakukan Haruto layaknya seorang pasangan, namun Travis tak gila jika untuk melakukan hal 'seintim' itu.

Travis meletakan Haruto di kasur, ia lantas mengecup setiap wajah kembarannya "Selamat tidur sayang.. "

Haru meraba sekitar tempat tidurnya, tangannya menggapai boneka shinchan yang selalu ia peluk setiap malam.

Melihat Haru yang semakin terlelap, Travis tersenyum simpul.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang