8. my puppy

31.4K 1.8K 700
                                    

Junghwan berjongkok untuk merapihkan rambut Ara yang berantakan, tangannya mengusap lembut setiap helai rambut si gadis yang tersenyum kearahnya.

Tak memperdulikan Haruto yang sudah terisak

Perlahan tangan Junghwan meremat rambut si gadis, semakin mengerat dan menjadi cengkraman.

Mata ara membola sempurna, gadis itu menjerit kesakitan saat terasa kulit kepalanya akan terkelupas akibat jambakan Junghwan yang tak main-main.

"Kau pikir aku buta?"

"Kau telah melukai milikku, dan sebagai gantinya aku yang akan menyiksamu"

"ARGHHHHH S-SAKIT HIKS... JUNGHWAN LEPASKAN"

Haruto berjalan mundur tangisnya semakin kencang, ia syok melihat Junghwan yang kini menyeret gadis tadi masuk kedalam toilet.

Haruto berjongkok, membekap mulutnya guna meredam tangisan, Junghwan sama seperti travis saat tadi malam, begitu menyeramkan.

Haruto dapat mendengar jeritan serta tangis kencang yang berasal dari salah satu bilik toilet, dan beberapa kali seperti suara benturan didinding toilet.

"Hei, kamu gak papa?"

Haruto tersentak kaget, tiba-tiba saja Junghwan berjongkok didepannya.

Tangan Junghwan mengusap air mata yang membasahi kedua pipi gembul Haruto,

Haruto menepis tangan Junghwan, dan menjauh dari jangkauan pemuda berotot itu "H-haru gak suka... tangan juju bau darah" Cicitnya pelan

Junghwan melihat telapak tangannya yang ada sedikit bercak darah, sepertinya ia belum bersih mencuci tangan.

"Sebentar aku cuci tangan dulu"

Tak menghiraukan perkataan Junghwan, Haruto segera berlari kencang saat melihat Junghwan masuk kedalam kamar mandi.

Bruk!

"LO KALAU JALAN PAKE MAT-loh Travis?"

Haruto segera memeluk mashiho begitu erat, saat berlarian di Koridor ia tak sengaja menabrak seseorang.

"Avis, kenapa nangis?" Junkyu berdiri dibelakang mashiho, melihat wajah Haruto yang bersembunyi dibalik ceruk leher kekasihnya.

Mashiho memberi kode pada Junkyu untuk menggendong Haruto masuk kedalam kelas "Sama kakak yu? Kasian kak mashi nya, sini kakak gendong"

Junkyu mengambil alih Haruto kedalam gendongannya, menggendong Hariuto ala koala dan membawa anak mereka masuk kedalam kelas.

Setelah sampai didalam kelas, Junkyu mendudukak Haruto dikursi belakang, Mashiho memberikan air mineral pada Haruto supaya membuat Haruto sedikit lebih tenang.

"Avis kenapa? Ada yang jahat?" Tanya Cio hati-hati,

"Atau avis ee di celana?"

Plak!

Cio menatap tajam pada kekasihnya "Kamu pergi gih, mukamu ganggu mood ku"

Junkyu menggeleng keras "Janji, gak bakalan aku isengin lagi anak kita"

Anak kita

Pret,

"T-takut.. " Kata Haruto sedikit terbata, anak itu kembali masuk kedalam pelukan mashiho, membuat junkyu harus Ektra sabar karena kekasihnya di monopoli oleh bayi besar.

"ASTAGA, LO APAIN LAGI ITU ANAK ORANG?" Yedam yang baru sampai sudah mencak-mencak tak jelas, menunjuk junkyu dengan penuh amarah "Ngaku gak lo!"

"Lo demen banget sih bikin anak orang nangis, heran gue!" Jihoon memijit pangkal hidung nya, ia sudah pusing dengan kelakuan ajaib Kim Junkyu.

"Ck! Sembarangan lo, bukan karena gue ya!"

"Ya terus siapa lagi? Yang bisa buat Travis mewek dari kemarin juga cuma lo, kim junkyu" Doyoung memutar bola matanya sebal, pemuda kelinci itu beranjak mendekat ke arah cio dan mengusap punggung Haruto yang masih cegukan.

"Salahin aja gue teross salahin"

Asahi melemparkan kulit kacang tepat diwajah junkyu "Muka lo kriminal pantes Travis nangis"

Jaehyuk menahan tawa, kekasihnya itu jarang sekali bicara tapi jika sudah bicara maka akan menusuk sampai ulu hati "Mending lo sekarang pergi dulu kyu, siapa tau Travis bener-bener takut sama lo"

Junkyu melotot tajam kearah jaehyuk, enak saja jika bicara.

"Bacot lo jamet"

Haruto mendingkak dengan wajah memerah, mengelap ingusnya pada baju cio "Hiks.. "

"B-bukan.. Avis nangis bukan karena kakak gendut.. "

"T-tapi.. "

Haruto menggantungkan kalimatnya saat melihat seseorang yang baru saja masuk kedalam kelas.

Tangisnya yang sudah reda, kembali pecah saat orang itu mendekati nya "HUWAAAA.... JANGAN DEKET-DEKET!"

Junghwan mematung, semua mata tertuju ke arah nya sedangkan dirinya kini terlihat bingung.

Junghwan menunjuk dirinya sendiri "gue?"

______________

⚠️⚠️⚠️⚠️

/21+/

Terdapat adegan dewasa, harap bijak dalam membaca!
Ini hanya fiksi, jangan menyangkut pautkan dengan dunia nyata.
FIKSI, HANYA FIKSI.

_______________




Untuk kalian yang mau baca part ini ada dikaryakarsa ku.
Terimakasih.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang