26. Kilas balik, 1969

5.5K 669 240
                                    

20 Oktober 1969,

Dunia memang penuh dengan misteri, tak akan ada yang tau apa yang terjadi selanjutnya dalam hidup, pagi kita bahagia tapi saat menjelang siang bisa saja kita tiba-tiba menderita.

Karena memang di dunia tidak ada yang abadi.

Seperti sang Senja yang tak abadi, selalu silih berganti dengan gelapnya malam hari.

"Tapi aku mencintai Yeji Ayah!"

"Kau putra pertama ku Yeonjun! Ayah tidak bisa membiarkan mu menikah dengan dia yang tidak sederajat dengan kita! Yeji hanya putri orang miskin! Mau ditaruh di mana muka Ayah jika kau menikah dengan golongan rendahan seperti wanita itu?!"

"CUKUP AYAH! AKU MENCINTAI KEKASIH KU DAN AKU AKAN TETAP MENIKAH DENGAN NYA!"

"WATANABE YEONJUN!"



25 Oktober 1969

"Aku dengar dengar katanya putra mu mencintai wanita miskin? Ya, apa kau akan merestui mereka? Astaga, coba lah kau pikir-pikir dulu Watanabe, kita sebagai keturunan white-eyed tidak boleh memilih pasangan yang tidak mempunyai darah biru, dia hanya wanita miskin dan dari kalangan rendah, tidak mungkin bisa bersanding dengan kita"

Sang kepala keluarga Watanabe terdiam dengan perasaan risau, hatinya tak bisa di bohongi, sungguh ia merasa gelisah karena gelagat anak pertama nya menunjukkan keanehan setelah mereka debat malam itu.

Yeonjun sering kali diam-diam menyelinap keluar dari mansion, dan pulang saat menjelang pagi.

"Kau kenapa melamun seperti itu Watanabe?"

"Astaga park! Kau mengagetkanku!"

Sang kepala keluarga Park terkekeh ringan melihat wajah sahabatnya yang terlihat terkejut,

"Jangan mendengar kan apa kata si Jung, dia memang orangnya seperti itu, kau cukup ikuti kata hatimu. Ingat kebahagiaan anak mu di atas segalanya"

Si Watanabe tampak terlihat bimbang, dua perkataan rekan kerja sekaligus sahabatnya memang benar itu adalah fakta,

Tentang ia yang harus memikirkan bibit bebet bobot calon pasangan anak pertama nya dan tentang ia juga yang harus memberikan anaknya kebahagiaan untuk bisa memilih jalan hidupnya sendiri.

Di malam pertemuan ini entah kenapa ia merasa sedikit risau, apalagi Yeonjun yang sudah tak pulang dari kemarin malam, Taehyun bilang Yeonjun hanya pergi ke rumah teman mereka tapi kenapa Yeonjun tak menghubungi nya sama sekali?

BRAK!

"YEOUNJIN!"

Tampak seorang wanita paruh baya berjalan tergesa kearahnya, tampilan wanita itu jauh dari kata baik, diikuti dari belakang oleh gadis bertubuh kecil yang ikut berlari mengejar ibunya.

"IBU CUKUP!"

"Ayo kita pergi!"

"PERGI?! AKU TIDAK AKAN PERGI SEBELUM AKU MENEMUI YEOUNJUN!"

"Ada apa kau mencari putraku?"

Semua orang yang tadinya sibuk berbincang kini tampak mengerubungi dua wanita yang menangis lirih

"Aku ingin meminta pertanggung jawaban pada putra pertama mu, Yeounjun. Dia telah menghamili putriku!"

Teriakan wanita paruh baya itu begitu menggelegar, para anggota white-eyed tampak terkejut bukan main

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang