17. Jeruk nipis

22.3K 1.4K 413
                                    

"Mungkin itu hanya imajinasi nya saja, kau tau kan terkadang anak anak akan membuat imajinasi sendiri" Jaehyuk berpendapat karena Junkyu masih kekeh menyebut bahwa yang Haruto tunjuk itu hantu.

"Aku juga berpikir seperti itu, nah Haru sekarang kita-- HARU? HARUTO HILANG!"

Mashiho yang hendak kembali menyuapi Haruto berteriak histeris, tadi Haruto masih berada di samping nya namun kini anak itu sudah tak ada.

Shit!

Travis mengumpat, ia sudah lengah.

"Kita berpencar! Cari Haruto di tempat yang sekiranya mencolok!"

Karena Travis yakin Haruto akan pergi ketempat dimana ia menemukan ketertarikan, dulu Haruto juga sempat menghilang dari jangkauannya karena Haruto terus berlari mengikuti kupu-kupu yang terbilang memiliki warna mencolok.

Bisa saja sekarang Haruto kembali melakukan hal yang sama atau-

"Toilet!"

Travis bersama Junkyu dan Jaehyuk berlari menuju toilet.

Junghwan, Mashiho dan Yedam berlari menuju taman sekolah

Sedangkan Asahi, Doyoung dan Jihoon mencari di sekitaran kantin.

"VIS TOILET VIS!" Junkyu berteriak dan mendahului Travis berlari menuju toilet, karena ia tadi melihat ada seseorang yang berlari dengan tergesa keluar dari toliet

"HARUTO!"

"HARUTO!"

"HARUTO INI AVIS! HAR-- HARUTO!"

Travis menyusuri setiap bilik toilet yang tertutup, satu persatu satu ia buka dan mereka terkejut ketika melihat Haruto yang sudah tak sadarkan diri berada di bilik toilet paling ujung dengan posisi yang sudah sangat kacau.

"JAE BAWA BAJU KU DI LOKER!"

Badan Haruto sudah mengigil kedinginan, wajah anak itu pun penuh dengan coretan. Sungguh Travis ingin menangis, ia merasa deja vu melihat kondisi Haruto saat ini. Karena dulu pun Haruto pernah merasakan hal yang sama.

Tanpa memperdulikan Junkyu Travis membuka seluruh baju Haruto, mengelap badan Haruto menggunakan handuk

"Maaf, maaf aku gagal lagi.. "

Jaehyuk datang dengan nafas memburu segera memberikan baju serta celana Travis yang selalu ada di loker.

Setelah mengganti pakaian adik kembarnya, Travis menggendong Haruto menuju UKS.

Brak!

"CEPAT PERIKSA ADIKKU SIALAN!" Dokter yang sedang berjaga di UKS Sontak terkejut bukan main saat Travis datang mendobrak pintu UKS dan berteriak lantang sambil menggendong seseorang.

Travis terduduk lemas melihat adiknya yang sudah pucat pasi sedang di periksa oleh dokter, ia bersandar pada tembok UKS. Junkyu berusaha menenangkan, ia belum pernah melihat Travis sekacau ini, bahkan tanpa di sadari mata Travis sudah memerah karena menahan tangis sekaligus emosi yang kian memuncak.

"Bagaimana keadaannya? Apa adikku baik-baik saja? Apa ada sesuatu yang serius? Apa aku harus membawa Haruto kerumah sakit? Badannya penuh dengan memar apa dia akan baik-baik saja? Dia juga muntah apa perutnya baik-baik saja?-"

"Tenang Travis" Junkyu merangkul pundak ringkih temannya, ia tahu Travis begitu kalut tak bisa berpikir jernih.

Terdengar suara banyak orang berlarian dari ruang UKS, jaehyuk bersama yang lainnya tampak berlari memasuki UKS.

Ya, jaehyuk sengaja menyusul semua temannya ia bahkan melupakan bahwa ia memiliki ponsel saking paniknya.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Junkyu pelan, tangannya masih setiap mengusap punggung Travis.

"Saya sudah memberikan obat penurun demam dan pereda nyeri, untuk beberapa bagian lebam di tubuhnyapun sudah saya tangani. Mungkin sebentar lagi adikmu akan segera pulih" Dokter menepuk punggung Travis dan kembali kedalam ruangannya, meninggalkan segerombolan siswa yang memenuhi UKS

"Travis, aku tau siapa yang telah melukai Haruto- ku"

Tangan Junghwan mengepal kuat.

"Siapa?!" Tanya Travis tanpa basa-basi.

"Hwan Ki dan Kwan, siswa yang tadi pagi hampir kau hajar"

"Junghwan, jaga adikku" Tanpa menunggu jawaban, Travis berlari dengan tergesa, emosinya sudah memuncak.

Jihoon yang melihat Travis pergi segera menarik Junkyu dan Yedam untuk ikut bersamanya

"YAK! PARK JIHOON KAU MAU APA?!" Seru Junkyu tak terima karena Jihoon tiba-tiba saja menariknya.

"Bantu aku menenangkan Travis sialan!"

"Kenapa harus aku?! Kau tau Travis akan gila jika sudah memukuli orang!" Seru Yedam yang sama-sama tak terima di tarik oleh jihoon.

"Ya karena aku juga takut sialan! Makanya aku mengajak kalian!"

Yedam dan Junkyu terus mengumpat sepanjang jalan para Jihoon.

_______________

Untuk yang mau ada dikaryakarsa ku.
Terimakasih.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang