#. 06 [ S1 ]

2.6K 385 12
                                        

Cklang-!

"Mungkin karena kau satu darah dengan Richelle Padelian."

Bugh~

Lant Agriche tidak membiarkan Cassis keluar dari penjara bawah tanah dengan kondisi baik. Tentu saja dia memperlakukan Cassis layaknya hewan dan dipermalukan hingga berlutut di lantai.

Cale yang berada dibelakang Lant, menatapnya dengan datar. Seperti hari pertama dia dibawa kesini, seluruh tubuh Cassis diikat dan dirantai.

Mata Cassis menatap lant dengan tajam. Sorotan matanya dipenuhi dengan kemarahan yang berkobar.

"Bahkan mata kalian pun mirip. Sangat angkuh."

Duak-!! Lant menendang wajah Cassis Padelian dengan keras.

Kemudian Lant menyalakan pemantik dan membakar cerutu di mulutnya.

"Meskipun begitu, aku memilihmu karena sepertinya kau lebih bertahan lama daripada aku memilih adik perempuan mu."

Fuhhhh~

Asap dari cerutu keluar dari mulut Lant dan memenuhi ruangan.

Cale yang berdiri di belakang Lant harus menutup hidungnya karena asap tersebut.

"Jadi, kau masih hidup seperti ini karena aku membiarkan mu."

Grrtk-!

Cassis Padelian mencoba memberontak.

"Roxana, ini belum lama setelah ulang tahunmu bukan?"

Roxana yang berdiri di samping lant pun tersenyum anggun. Wajahnya yang pucat telah menghilang, dia terlihat lebih baik dari keadaan yang sebelumnya.

"Iya, ayah. Aku senang ayah mengingatkannya."

Lant menarik tali dari rantai pengikat leher Cassis dengan kasar.

Cklang-!

"Aku akan memberikanmu bedebah ini sebagai hadiah mu."

Lant menyerahkan tali itu kepada Roxana.

"Bermainlah dengannya sampai kau puas."

"Terima kasih, ayah."

Setelah Roxana menerima tali pengekangan itu, tangannya menariknya dengan kuat sehingga membuat Cassis tersungkur ke lantai.

"Cale.."

Cale yang dipanggil pun maju, kemudian...

Grap-!

Cale menarik rambut Cassis kasar, membuatnya mendongak ke atas dan menatap Roxana.

"Aku akan melatihnya dengan baik sehingga kamu tidak kecewa, ayah."

Disisi lain, Cale menghela nafas. Bab kisah pertama dimulai dari anjing dan pemiliknya.

"Kamu ingin aku membawanya kemana?"

Setelah Lant Agriche pergi, Cale diperintahkan untuk membawa Cassis kepada Roxana.

"Lebih baik kita membawanya ke tempat kosong milikku sendiri."

Cale menatap datar Cassis yang tergeletak di lantai.

Cassis Padelian pingsan.

Tentu saja itu karena Lant memberikan penyiksaan kepada Cassis sebelum benar-benar meninggalkannya pada Roxana. Bahkan saat menyerahkan tali kepada Roxana saja, dia masih menginjak wajah Cassis.

"Aku tidak ingin bermain dengannya sekarang. Berikan obat padanya sebelum kalian membawanya."

"Ya, saya mengerti."

Cale membawa Cassis pergi bersama satu penjaga lain ke ruangan yang disuruh Roxana.

****

Di suatu tempat, di sebuah pondok didalam hutan, ada seorang pria yang menatap pepohonan dengan tatapan khawatir.

"Kapan manusia datang?"

Seekor naga hitam kecil terbang mengepakkan sayapnya disisi pria berambut keemasan yang tadi.

"Kak Cale, mungkin akan datang terlambat."

'Mungkin itu karena ayah.' lanjutnya dalam hati.

"Segel itu.. jika kita tidak segera bertindak, segel itu benar-benar akan mengunci jiwanya dalam bentuk itu."

Pria berambut keemasan itu mengelus kepala naga hitam itu dengan lembut.

"Aku tahu. Jika kita tidak segera membuka segel itu, kak Cale tidak akan kembali ke bentuk aslinya." Katanya dengan nada sedih.

****

Roxana berjalan menuju ke ruangan tempat dimana dia menyuruh Cale dan penjaga lain membawanya.

Di pertengahan jalan, dia bertemu dengan Cale.

Cale berpura-pura membungkuk kepada Roxana dan menyelipkan sesuatu ditangannya, sebelum dia pergi.

Cale meninggalkan pesan kepadanya.

Roxana menggenggam pesan itu dengan erat. Dia akan membuka saat tiba di ruangan.

Kriet~

Roxana masuk keruangan itu dan mulai menutupnya kembali.

Pertama-tama yang harus dia lakukan adalah melihat kondisi Cassis.

Ketika Roxana melihat kondisi Cassis, dia menyipitkan matanya.

Cassis masih mengenakan penahan rantai dan sesuatu yang disumpal di mulutnya. Lengannya tidak di ikat ke dinding. Tetapi, kondisi Cassis Padelian terlihat sangat baik dan bersih.

Luka-luka ditubuhnya yang seharusnya sangat parah, kini terlihat seperti luka memar kecil saja.

"Apakah kak Cale yang melakukan ini?"

Mungkin saja Cale memberikan perawatan kepada Cassis dengan sangat baik, sehingga dia bisa terlihat hidup.

Roxana menghela nafas sebelum duduk bersandar di dinding. Dia merasa agak lelah, karena baru-baru ini dia dalam masa pemulihan.

Ah, iya. Bukankah tadi dia mendapat sebuah pesan dari Cale?

Tangan Roxana perlahan membuka gumpalan kertas yang dia genggaman sedari tadi.

[ Maaf xana, aku harus pergi untuk beberapa waktu. ]

"Kakak akan pergi kemana?"

Dia ingat jelas, ketika Cale memberikan sebuah pesan yang sama seperti ini sebelumnya. Kemungkinan besar, Cale akan meninggalkan kediaman Agriche dalam beberapa waktu untuk pergi ke suatu tempat. Tetapi, Roxana tidak tahu kemana Cale akan pergi.

To be continued

25 Agustus 2022

Want To Run Away Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang